PART 7

122 87 288
                                    

~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~

"Argghhh..." preman itu pun mengerang kesakitan akibat pukulan yang dihantamkan Arion padanya.

"KURANG AJAR!! SIAPA LO BERANI IKUT CAMPUR URUSAN KITA!!" teriak preman bertubuh besar. Ia pun melepaskan tangan Rea

"MAU APA? PERGI SANA. SEBELUM LO SEMUA HABIS SAMA GUE!" balas Arion tak kalah berteriak.

"SIALAN! AYO SERANG DIAA!!!" gertak salah satu preman. Para preman lain pun ikut menyerang Arion secara bersamaan.

Bugh

Bugh

Bugh

Pertengkaran sengit terjadi diantara mereka. Arion memukuli para preman itu secara brutal. Beberapa preman sudah tumbang dan babak belur. Namun, salah satu preman yang sudah tumbang mengambil sebilah pisau dari sakunya, preman itu menarik tangan Rea dan merangkul lehernya dari belakang sambil mengarahkan pisau tepat di leher Rea membuat Rea tak bisa memberontak sedikit pun.

"LEPASIN BANG... JANGAN POTONG LEHER REA... HIKS..."

"WOI! BERHENTI GAK LO! KALO ENGGAK, GUE BUNUH CEWEK INI!!"

Arion pun langsung berhenti memukuli para preman-preman itu ketika ia melihat salah satu preman akan melukai leher Rea.

"JANGAN!!" teriak Arion panik, "Lepasin dia..." pinta Arion sambil mendekat ke arah Rea sedikit demi sedikit.

"MUNDUR LO! GUE GAK MAIN MAIN!!" ancam preman itu lagi. Kini ia semakin mendekatkan pisaunya di leher Rea. Rea hanya bisa menangis sesenggukan.

"A-abang le-lepasin Rea. Rea mo-mohon jangan b-bunuh Rea bang, hiks..." ucap Rea terbata-bata.

"GUE BILANG LEPASIN DIA! LO MAU APA HAH?!" teriak Arion lagi yang sudah tak tega melihat Rea ketakutan disana.

"KALIAN SEMUA BANGUN! HAJAR DIA!!" perintah preman itu. Para preman yang tadi sudah tumbang pun kembali bangun dan bersiap untuk menyerang Arion.

"KALO LO BERANI NGELAWAN, NYAWA CEWEK INI TARUHANNYA!!" ancam preman itu lagi.

"AYO SERANG!!" teriak para preman. Mereka pun langsung menyerang Arion dari segala sisi secara bersamaan, sedangkan Arion hanya bisa menerima pukulan dan hantaman dari mereka demi melindungi Rea agar preman itu tak menyakitinya.

Rea yang melihat Arion di keroyok oleh para preman itu merasa tak tega. Rea pun berusaha untuk melepaskan diri. Dengan berani Rea menggigit tangan preman yang sedang merangkul lehernya lalu mengambil alih pisau dari tangan preman itu.

"BERHENTI! ATAU REA BAKAL BUNUH KALIAN SEMUA!!" teriak Rea dengan lantangnya. Dengan penuh keberanian dan tanpa ragu Rea mendekati semua preman-preman itu dan mengacungkan pisau itu pada mereka. Mereka pun berhenti memukuli Arion.

AREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang