Cemburu

285 39 49
                                    

Halllooo
Jujur ini cerita udah keluar jalur banget lho huhu
Harusnya ini tamat beberapa chapters lagi tapi kata kalian jangan kan aku galau haha
Tapi gpp aku sayang kalian soalnya hehe

Happy reading and happy sunday love 💚💚💚
.
.
.
.
.

Pagi ini suasana kantor cukup ramai karena ini akhir bulan dan semua karyawan pasti sibuk mengurus laporan akhir bulan.

"Pagi-pagi udah sibuk aja nih bestie," Tiffany datang ke ruangan dengan membawa 4 cup kopi di tangan.

"Laporan bulanan heh bukannya cepet dikerjain," Sooyoung mengoceh namun tetap mengambil kopi dari tangan Tiffany.

"Aduh iya laporan, si bos udah dateng?" Tiffany memberikan 1 cup kopi masing-masing padaku dan Hyoyeon.

"Udah tuh ada di ruangannya lagi meeting sama si bos besar sama Irene juga." Jawab Hyoyeon sambil menyeruput kopinya.

"Hatinya lagi baik ga dia?" tanya Tiffany.

"Tadi pagi sih oke, tapi ga tau ya udah meeting sama bos besar, denger - denger sih ada sedikit masalah kemarin," jelas Sooyoung.

"Lha masalah apa?" Aku ikut terkejut mendengarnya.

"Katanya sih salah satu pengisi acara buat acara birthday party nanti ga bisa dateng, si artis yang itu lho yang kemarin kena kasus grebek."

"Serius lho Soo? Si artis itu fix make emang? Mukanya baik gitu ga neko-neko, gue sempet ketemu sih beberapa kali anaknya baik mana sopan banget lagi." Tiffany seakan terkejut dengan fakta yang dibawa oleh Sooyoung.

"Iya bener lah, beritanya rame gitu mana si artis juga ga nyangkal kan. Istri gue juga bilang gitu kok, doi kan penyiar pasti tau jugalah berita-berita gituan."

"Kok si Tae ga bilang apa-apa ya? Padahal seinget gue minggu lalu mereka kerja sama deh," Tiffany berusaha mengingat.

"Lo sama suami lo kapan sih punya waktu ngobrol? Bisa ketemu aja udah syukur banget kayaknya lo mah," jawab Hyoyeon pada Tiffany membuat Tiffany memasang muka masam.

"Eh kenapa ga suami lo aja kak yang gantiin? Suami lo kan lagi naik daun tuh," usul ku pada mereka.

"Eh iya si Tae aja, coba lo bilang ke si bos," Sooyoung menunjuk ku.

"Lha kok gue? Ga ah males kalau harus ngobrol sama si bos." Sergahku.

"Kan idenya ide lo barusan," ucap Sooyoung.

"Udah udah nanti aja kalau si bos nanya baru kita kasih masukan, kalau engga sih ya diem aja ngapain ribut." Lerai Hyoyeon.

Tak lama pintu ruangan si bos terbuka, pak Siwon selalu bisa besar keluar dari ruangan dengan Yuri dan Irene dibelakangnya.

"Pokoknya saya mau semua beres minggu ini ya Yul, saya yakin kamu pasti punya jalan keluar." Pak Siwon menepuk pundak Yuri dan yang ditepuk membalas dengan tersenyum.

Setelah Pak Siwon pergi, Yuri menghela nafasnya dan menatap kami semua.

"Ke ruangan gue yuk kita meeting sebentar." ucapnya pada kami.

Kami saling memandang, dari auranya sih sudah jelas pasti ada yang tidak beres dan ini tentu tidak baik untuk kami sebagai kacungnya.

Kami sekarang duduk di ruangan pak bos, aku melihat ia kembali menghela nafas. Separah itukah masalahnya?

Aku melihat Irene memberikan kami masing-masing kertas lalu ia kembali berdiri di samping Yuri dan memberikan segelas air putih padanya. Ih sok care banget sih!

GossipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang