Yeaaay I'm back!!!
Ga tau sih masih ada yang mau baca apa engga. Tapi karena belum end jadi mau terus up. HahaHappy reading ❤
.
.
.
.
.
.Pagi ini aku bangun dengan kepala yang pusing dan berkunang. Ayah memanggil namaku sambil mengetuk pintu beberapa kali.
"Jess bangun sudah jam segini ga kerja? Itu pacar kamu udah nunggu," kata Ayah.
"Iya ayah sebentar," Aku bangun dengan memegang kepalaku.
"Sakit?" tanya Ayah.
"Migrain kayaknya,"
"Pulang kemaleman sih jadi aja sakit." Aku hanya tersenyum mendengar ucapan ayah.
Aku berjalan ke kamar mandi, segera mandi karena katanya Yul sudah menunggu.
"Tumben ga ngabarin dulu?" Kataku begitu melihatnya sedang makan surabi.
"Udah cek chat aku belum?" jawabnya masih fokus makan surabi itu.
"Belum pernah makan surabi?" tanyaku.
"Belum, enak banget ya ternyata." Ia melahap surabi keduanya.
"Lebay, ayo ah ke kantor telat nih,"
"Yee emang udah telat, udah sarapan aja dulu." Ajaknya.
"Ya jangan surabi dong, makan nasi."
"Dasar orang Indonesia!"
"Ya emang! Yah kita berangkat yaaa," Aku menariknya menuju mobil, mulutnya masih penuh dengan surabi.
"Hahanya huhing," Aku mengernyit mendengar ucapannya.
"Hahu hahanya huhing,"
"Telen dulu kenapa sih! Baru ngomong mana panas gitu sampe asapnya keliatan,"
Dia hanya menyengir lalu menelan makanannya.
"Minum dong," Ia meminta minum padaku. Mau tak mau aku memberikan botol minumku padanya.
Selesai dia minum baru ia kembali bertanya, "kamu katanya pusing?" tanyanya kemudian.
"Oh, iya tapi ga apa - apa nanti aja minum obat udah makan."
"Ya udah kita makan yuk, kerang?"
"Mana ada pagi - pagi jual kerang ga usah aneh - aneh deh."
"Hmm apa dong?"
"Bubur aja udah."
"Kayak orang sakit."
"Ya emang gue sakit!"
"Ngegas banget pacar aku ini padahal semalem manis ban..." Yuri berteriak karena aku memukuk lengannya keras.
"Bahas itu lagi kita beneran putua ya!"
"Takuuut, ngancem mainannya."
"Yul!!"
Dan ia tertawa. Menyebalkan.Kami akhirnya berhenti di salah satu tukang bubur yang tidak begitu jauh dari kantor, nekat tapi katanya aman karena orang kantor pasti sudah masuk mengingat sudah pukul 9.00
Saat bubur datang aku langsung menambah kecap juga sambal dan aku lihat ia secara beringas mengaduk bubur ayam itu dengan kerupuknya.
"Ih kamu tim diaduk?!" Tanyaku.
"Lah? Emang kamu tim apa? Tim diseruput?"
"Bubur itu ga boleh diaduk! Merusak ke-estetikaannya," kataku protes.
"Apa sih yang cuman bubur doang," Sargahnya.
"Ya ga bisa gitu! Aku ga suka jadi ga nafsu." Aku meletakkan sendokku dan mendorong mangkukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gossip
Fanfiction"Amit-amit punya pacar kaya dia! Mending jomblo seumur hidup deh" -Jessica Jung, karyawati fresh graduated yang berharap punya bos tampan dan pengertian kaya di drama-drama Korea- "Gue sumpahin tuh orang kalau punya cewek bakal jadi bucin sebucin b...