Saya kembali!!
Sudah makan siang dan istirahat cukup? Jangan lupa yaa, karena dimasa pertumbuhan kita perlu tidur siang biar tambah tinggi. Jangan harapan aja yang tinggi tapi badan juga harus tinggi 😎Ada yang bilang harusnya di awal bikin peringatan "cerita ini membuat anda senyum sendiri" tapi saya kan gak tau apa kalian senyum sendiri apa engga.,
Happy reading
.
.
.
.
.
.
."Kamu beneran gak akan pesen?" Tanya Yuri padaku yang sama sekali tidak membuka buku menu.
"Saya udah makan Pak disana, tapi makasih sebelumnya" Jawabku acuh sambil sibuk dengan ponselku.
"Kalau gitu saya pesenin minum aja ya? Atau mau ice cream?"
"Bapak ini mau buat saya gendut ya?"
"Bukan gitu, gak enak aja saya makan sendiri nanti saya dikira pelit gak traktir kamu atau kamu dikira bodyguard saya lagi"
Emang kan!
"Engga Pak makasih, beneran lho saya lagi gak pengen" Tolakku halus.
"Kenapa sih cewek takut makan malam? Makan sekali gak akan bikin kamu langsung gendut lho" Ucapnya dengan nada yang terdengar kesal.
"Pak bagi cewek itu penampilan adalah segalanya, Bapak juga pasti kalau ngeliat cewek dari penampilannya kan?"
"Gak selalu kok" Jawabnya, aku hendak menjawab namun pesanan sudah datang jadi terpaksa aku menahan dulu
Setelah menerima makanan itu Yuri tersenyum dan kemudian menatapku.
"Gak semua cewek cantik menarik perhatian karena percuma cantik kalau isi otaknya gak ada. Saya lebih suka cewek yang pinter. Contohnya kamu sama Tiffany, Tiffany cantik tapi dia gak menarik perhatian saya karena seperti tadi kata saya, saya lebih suka cewek pinter dan cekatan" Jawabnya panjang lebar.
"Hmm dari omongan bapak kok saya malah menyimpulkan kalau Tiffany cantik tapi gak pinter dan saya jelek tapi pinter, gitu maksudnya?" Jawabku sedikit sebal.
"Kamu seneng banget berdeduksi sendiri ya, pertama saya gak bilang Tiffany gak pinter tapi maksud saya dia kurang cekatan aja dan kedua saya gak bilang kamu jelek lho dan juga saya gak bilang kamu pinter saya cuman bilang saya lebih suka cewek pinter dan cekatan" Tuturnya sambil memotong daging sapi didepannya.
"Tapi tadi Bapak bandingin Tiffany sama saya lho" Aku mendengus kesal.
"Saya bilang kamu sama Tiffany bukan berarti saya mau membedakan ataupun membandingkan kalian berdua"
"Jadi menurut Bapak saya sama Tiffany sama aja gitu?"
"Hmm ya tergantung kesimpulan kamu aja, udah gede kan? Bisa menalar sendiri masa gitu aja gak paham" Dengan santai ia masih memotong daging sapinya lalu melahap ke dalam mulutnya.
"Bapak kok nyebelin sih? Bapak namanya tidak menghargai kinerja karyawan" Aku mulai emosi walau masih bisa tersenyum.
"Saya bercanda, jangan dimasukin ke hati lah" Katanya masih dengan tenang.
Kalau bukan atasan pasti udah gue colok matanya!
"Kamu gak tersinggung kan? Saya bercanda lho serius"
"Bercanda Bapak lucu banget sih aku sampai sakit perut nih"
"Jangan nyindir gitu, saya emang gak bisa bercanda saya sadar diri kok"
Kalau udah tahu kenapa masih sok ngelucu!
"Saya izin ke toilet dulu Pak" Pamitku padanya, disini berlama-lama bisa membuat aku benar-benar meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gossip
Fanfiction"Amit-amit punya pacar kaya dia! Mending jomblo seumur hidup deh" -Jessica Jung, karyawati fresh graduated yang berharap punya bos tampan dan pengertian kaya di drama-drama Korea- "Gue sumpahin tuh orang kalau punya cewek bakal jadi bucin sebucin b...