Hari Baru

169 36 9
                                    

Selamat membacaaaa
Mudah2an bisa konsisten update sering seling2an sama cerita satunya yaaa ❤❤❤
.
.
.
.
.

Liburan usai aku harus kembali masuk kerja. Tapi hari ini aku masuk dengan perasaan yang berbeda. 

"Waaah Sicaaaa akhirnya balik juga gue kira mau resign lu" Kata pertama yang Sooyoung ucapkan ketika melihatku.

"Ya kali" Jawabku sambil memberikan 1 totebag untuknya.

"Wuih wuih oleh-oleh gaes" Sooyoung membuka totebag tersebut.

"Elah gantungan kunci mah udah banyak gue" 

"Heh itu bukan gantungan kunci doang ya, lagian gue belum se-tajir lu ya" Kataku, meskipun sebenernya oleh-oleh itu sepenuhnya si bos yang beli.

"Oh iya lu tau gak selama lu cuti si bos mendadak ikut cuti" Sooyoung memberi informasi, meskipun sebenarnya aku sudah tau.

"Kalian ga liburan bareng kan?" Hyoyeon yang tiba-tiba datang ikut menyaut.

"Ya masa gue liburan bareng si bos yang ada bukan liburan tapi jadi babu" 

"Sicaaaa aduhh aku kangen banget" Tiffany berlari langsung memelukku. 

"Kangen gue atau pengen oleh-oleh?" Aku menatapnya sinis.

Ia malah tertawa dan mengambil totebag yang ada di mejaku.

Sast kami masih asik berbincang si bos datang dengan Irene yang mengikutinya di belakang. 

"Pagi pak" Sapa Sooyoung dengan senyum yang aku yakin bermakna 'wuih berangkat bareng nih si bos sama sekertaris' 

"Pagi semuanya, selamat beraktifitas ya" Katanya dengan senyum cerah lalu masuk ke dalam ruangan.

"Si bos cerah amat balik liburan, kayaknya lagi good mood banget dia" Kata Tiffany memperhatikan si boss yang sudah masuk ruangan.

"Kayaknya mereka baru jadian deh" Selidik Hyoyeon melihat raut wajah Irene yang senyum-senyum sendiri.

"Wahh hot issue nih" Sooyoung menggosok-gosok kedua tangannya merasa tertarik.

Aku enggan menanggapi. Malas.

Baru saja aku mendudukkan pantatku tiba-tiba Irene memanggil namaku.

"Ka dipanggil bapak, katanya disuruh ke ruangannya" Kata Irene padaku.

Aku mengernyitkan keningku. Ada apa ya? Jujur semenjak kejadian kemarin aku sedikit gugup kalau harus berhadapan dengannya. Apalagi setelah dia bertanya kemarin aku masih belum menjawab pertanyaannya.

Aku berjalan dengan hati berdebar, bukan jatuh cinta! Tapi gugup, takut. Aku mengetuk pintu ruangannya dan dia menyuruhku masuk. Untuk jaga-jaga aku hanya menyembulkan kepalaku untuk menengok.

"Haha kamu ngapain sih sini masuk" Katanya melihat kelakuanku.

Aku masuk lalu segera menutup pintu ruangan rapat-rapat takut ada cicak yang mendengar pembicaraan kami.

"Duduk sini kamu kenapa sih? Aku ga gigit kok" Katanya kalem. Aku masih berjaga-jaga takut ia membahas soal kemarin.

"Ada apa pak manggil saya?" Aku menyelidik.

Ia mendongkak menatapku lalu tersenyum.

"Aku ga akan bahas yang kemarin, ini ada email masuk buat acara hari Rabu kamu bikinin paparannya ya" Katanya padaku.

"Saya pak? Kan ada Irene" Bukan menolak tapi kan itu tugas Irene! 

"Aku kurang suka buatan dia, sekalian kamu ajarin dia ya biar pas sama maunya aku" Katanya mulai pada sikap bossynya.

GossipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang