Sooyoung yang Curiga

188 33 30
                                    


Selamat jumat! Sorry harusnya up kemarin malem tapi belum sempet haha 👉👈
Selamat membaca semua ❤❤❤
.
.
.
.
.
.

Sooyoung yang Curiga 

Kecurigaan Sooyoung

"Gue yakin banget sih pacar si bos orang kantor nih" Kata Sooyoung sambil memainkan pulpennya.

"Menurut lo gimana?" Tanyanya padaku. 

"Mana gue tau gak peduli gue" Semenjak kejadian yang hampir aja ketauan itu aku benar-benar memilih main aman dengan tidak mengomentari apapun gosip tentang si bos dari si pria Choi ini pasalnya beberapa kali Sooyoung tampak curiga dan mendesak aku seolah aku tahu sesuatu. 

"Ah ga rame sekarang gosip sama lo udah ga seru lo udah ga tertarik, berubah lo" Katanya sambil menatapku sinis.

"Apaan sih gue cuman lagi males aja banyak kerjaan ngapain mikirin pacar si bos" 

"Jangan-jangan lo lagi pacarnya" 

Aku menelan ludah kasar dan menghembuskan nafasku jengah.

"Kalau gue pacarnya nih ya kemarin-kemarin waktu dia marahin gue di ruang rapat udah gue marahin balik, gue timpuk kepalanya, gue block nomor dia, gue putusin saat itu juga terus gue ogah ngeliat muka dia atau masuk ruangan dia" Kataku menggebu-gebu. Ya si bos itu beberapa hari lalu memarahiku habis-habisan! Kurang ajar memang! 

Jadi begini ceritanya, bulan ini adalah bulannya perusahaan kami berulang tahun dan sebagai perusahan besar dan banyak di kenal kami memang rutin mengadakan acara perayaan tiap tahunnya. Dan Minggu lalu si bos memang meminta Irene membuat paparan untuk nanti di tayangkan saat dia presentasi dan menunjukkan kilasan balik tentang berita luar biasa selama setahun kebelakang, si bos meminta aku mengirim semua berita pada Irene karena ia karyawan baru dan mungkin banyak berita yang dia lewatkan maka dari itu si bos memintaku. Aku sudah mengirim email pada Irene saat malam harinya tapi Irene malah tidak membuka emailku! 

Akibatnya? Saat bos rapat dengan para pimpinan inti bos seperri orang linglung karena isi presentasi tidak komplit walau bos tidak mengatakan ini salah Irene pada pimpinan inti dan pasang badan untuk karyawannya tetap saja saat rapat dengan kami si bos marah besar! Dan aku yang kena getahnya karena menurutnya aku tidak becus mengajari Irene dan tidak bertanggung jawab sebagai seniornya. Aku yang di marahi habis-habisan saat itu hanya diam menahan semua emosi. Keluar dari ruang rapat aku menangis di pantry ditemani Tiffany. Sungguh aku benar-benar membencinya sekarang! 

"Sabar sabar sorry deh gue ga bahas masalah itu lagi" Sooyoung yang juga tahu aku menangis merasa tidak enak. 

"Kak mmmh.. Si bapak manggil ke ruangan katanya" Kata Irene sedikit ragu. Sejak kejadian itu Irene menjadi canggung padaku mungkin merasa bersalah karena aku dimarahi gara-gara dia. Setidaknya mata hatinya terbuka bahwa sikap asli si bos memang seperti itu.

"Ngapain? Semua berkas perasaan udah aku kasih kan lewat kamu?" Setelah si bos marah-marah tidak jelas padaku, aku sama sekali tidak pernah bertegur sapa dengannya lebih tepatnya menghindari si bos malas juga jika disuruh masuk ke ruangannya. Aku selalu meminta Irene sebagai perantara antara urusanku dengannya untung Irene mau mungkin untuk menebus dosa. Dia juga suka mengirimkan pesan, aku sama sekali tidak membalas hanya akan membacanya dan jika itu urusan kerja aku hanya akan menjawab seperlunya. Dia pernah nekat datang ke rumah tapi aku enggan bertemu dengannya, bodo amat dibilang kurang ajar. Dipecat juga bodo amat malah bagus.

"Aku gak tau kak udah nanya tapi si bos bilang kakak aja yang kesana penting katanya" Irene menunduk sambil memainkan ujung bajunya.

Aku menghela nafasku kasar. Males sih tapi kan ga bisa terus menerus menghindar.

GossipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang