Hai!!!
Lama ya ga muncul hehe maaf yaaa dan makasih yang masih selalu nunggu dan nanya kapan update.
Aku tanpa kalian seperti badan tanpa tulang, meleyot ~Btw minal aidzin wal faidzin maaf lahir bathin ❤❤❤
Happy reading
.
.
.
.
.
.Setelah mengirim pesan tidak berperasaan pada Yuri, pintu ruangan Yuri terbuka dan menampilkan wajah Yuri yang tampak menahan emosinya. Yuri berjalan mendekat ke arah mejaku lalu aku melihat Irene yang menyusul Yuri keluar dari ruangan mendapat tatapan meminta penjelasan dari Sooyoung dan Tiffany sedangkan Hyoyeon segera bangkit dari kursinya, jaga - jaga takut sang bos lepas kendali.
"Gimana maksudnya Sica?" tanya Yuri yang sudah berdiri tepat di depan kubikelku.
"Apa yang gimana pak?" Jujur sebenarnya aku merasa sangat takut dengan ekspresi wajah si bos itu.
"Maksud dari pesan kamu itu apa?" Aku meneguk salivanya, takut Yuri emosi dan semua temannya tau tentang rahasia kami.
"Yul ada apa? Santai dulu yuk kita obrolin baik - baik," Hyoyeon nampak mencoba meredam emosi Yuri.
Aku melihat Yuri memejamkan matanya sejenak sebelum kembali berbicara.
"Kamu ikut mobil saya aja ya, klien maunya kamu yang ikut, ga ada penolakan," Yuri pergi setelah mengucapkan kalimatnya membuatku dan juga rekan - rekan kantor bingung.
"Emang sekarang si bos ada jadwal ketemu klien?" tanya Sooyoung pada Irene.
Irene mengerjapkan matanya, terkejut.
"Ng.. Harusnya sih emang mau ketemu sama beberapa calon guest star nanti tapi sih tadi bilangnya mau sama saya," jelas Irene.
Sooyoung mengangguk - angguk sambil tersenyum.
"Kenapa lo senyum - senyum sendiri?" tanya Tiffany melirik ke arah Sooyoung.
"Ga ada apa - apa," jawab Sooyoung yang malah membuat Hyoyeon juga Tiffany makin curiga.
***
Aku membuka pintu mobil Yuri, dan aku melihat wajahnya yang masih menahan emosi. Jujur itu membuatku sedikit takut, tapi aku tidak boleh kalah di sini dia kan yang salah?
"Mau ngomong apa?" tanyaku begitu aku duduk dan menutup pintu mobil.
Yuri diam tidak menjawab, ia menyalakan mobilnya dan menjalankan mobilnya keluar kantor.
Selama perjalanan kami saling diam, aku malas membuka obrolan lagi, dan sepertinya dia juga. Menyebalkan!
Aku yang memang tidak tahan dengan kondisi ini akhirnya buka suara.
"Kamu mau ngapain sih ngajak aku miter - muter?!"
"Kamu kenapa minta putus? Aku ga mau," akhirnya dia membuka suara.
Aku menghela nafasku.
"Aku ga mau pacaran sama tukang selingkuh!" jawabku padanya."Siapa yang selingkuh?" Yuri menatapku heran.
"Ya kamu siapa lagi, masa kucing kamu!"
Yuri mengusap wajahnya lalu memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
"Oke, kita baru pacaran belim ada seminggu dan kamu udah minta putus dengan alasan kamu nuduh aku selingkuh?"
Aku yang kesal dengan ucapannya malah menjadi naik pitam.
"Aku ga nuduh kamu ya! Orang tadi Hyoyeon liat sendiri kamu sama sekertaris kamu suap - suapan!"
Yuri mengernyitkan keningnya."Hah? Suap - suapan? Siapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Gossip
Фанфик"Amit-amit punya pacar kaya dia! Mending jomblo seumur hidup deh" -Jessica Jung, karyawati fresh graduated yang berharap punya bos tampan dan pengertian kaya di drama-drama Korea- "Gue sumpahin tuh orang kalau punya cewek bakal jadi bucin sebucin b...