Kau Senarai Teratasku [ Nomin ] || ✅

Skateboard Date

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran.

Entah malam minggu keberapa yang sudah mereka lewati namun malam ini Najaem menginginkan skateboard date, Najaem bela-belain bawa skareboard miliknya di rumah hanya untuk berseluncur tidak jelas di jalan sementara Jeano hanya memperhatikan Najaem.

" kenapa kayak bete gitu sih mukanya?" Tanya Najaem.

" Enggak, cuma agak bosen aja." Najaem medekati Jeano dan duduk di pinggir Jeano.

" aku ngebosenin ya? Dari pertama kita date kamu jarang senyum kenapa sih? Irit banget senyumnya, padahal senyum juga ibadah." mereka mulai membiasakan untuk menggunakan aku kamu, biar romantis kata Najaem. Najaem menngapit wajah Jeano dengan kedua tanganya agar menatapnya.

" ya lagian orang-orang pada liatin kamu." Najaem tersenyum mendelik lalu tetkekeh.

" Cemburu nih?" Jeano menghembuskan nafasnya.

" Iya aku cemburu." najaem tersenyum.

" Aduh gimana ya cara biar pacar aku yang grumpy ini gak ngambek lagi? Soalnya ambekanya gede banget." Najaem mengatuk-atuk telunjuknya di dagu.

" Emangnya aku grumpy?"

" Iya, kamu grumpy abisnya mukanya ngeselin mulu."

" ish!" Jeano mencubit pipi Najaem membuat si empunya pipi mengaduh sakit.

" akhh! Sakit tauu!" Jeano tersenyum. " ihh! Pacarnya kesakitan malah senyum-senyum gitu, tidak ber pri ke pacaran!" Najaem cemberut sembari menyilangkan kedua tanganya.

" nah siapa sekarang yang grumpy?"

" Kan gara-gara kamu juga!!"

" Iya maaf-maaf deh, yaudah kita beli minum yuk." Najaem mengangguk.

" Kamu dorong aku ya." Najaem mulai menurunkan kembali skateboardnya dan duduk disana, Lalu Jeano akan mendorong punggung Najaem.

Orang-orang pacaran lainnya mungkin akan iri melihat kemesraan mereka sekarang, bagaimana Najaem tertawa lalu disusul tawa dari Jeano. Skateboard Najaem terjatuh membuat Najaem jatuh, Jeano panik dan langsung membantu Najaem bangkit.

" kamu gak apa-apa kan?" Tanya Jeano.

" Cuma jatoh aja kok." jawab Najaem sembari tersenyum, Jeano mengangguk. Meteka kembali lanjut jalan namun Jeano rasa ada yang aneh pada Najaem, cara jalan Najaem agak pincang sekaran, ia khawatir dengan bekas patah tulang Najaem.

" yakin kamu gak apa-apa? Jalan kamu pincang begitu lho." Ucap Jeano.

" gak, gak apa-apa." Najaem tetap mengelak dan berkata kalau dia baik-baik saja, tapi Jeano jelas melihat Najaem sedikit menyeret kaki kirinya.