Aku mengangkat tangan kiri ku untuk menutupi wajah ku yang terkena paparan sinar matahari di hari yang terik ini. Aku berjalan menyusuri pantai untuk mencari teman-teman ku yang mungkin sedang asik bermain tanpa ku. Kami memang membuat janji bersama untuk bertemu di Pantai untuk merayakan Friends Party kami, tetapi karena aku memiliki pekerjaan yang harus aku selesaikan lebih dulu, aku datang lebih lambat dari teman-teman ku.
Sudah sangat lama kami tidak berkumpul dengan anggota yang lengkap, terakhir kami berkumpul yaitu dua tahun yang lalu, itupun ada dua orang yang tidak ikut berkumpul karena sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing. Mungkin salah satu dari kami ada yang bertemu satu atau dua orang tanpa memberitahu siapapun.
Sambil menutupi wajah menggunakan tangan kanan ku, aku berjalan untuk mencari teman-teman ku yang entah berada dimana. Sangat sulit mencari teman-teman ku karena pengunjung pantai hari ini sangat ramai, sampai akhir nya aku menemukan teman-teman ku yang baru saja turun dari wisata pantai Banana Boat dengan pakaian basah kuyup.
Aku tersenyum senang ketika berhasil menemukan teman-teman ku, aku mengangkat tangan kanan ku ke atas agar teman-teman ku dapat melihat keberadaan ku, tetapi sayang nya tidak ada satu pun dari teman-teman ku yang melihat lambaian tangan ku. Aku menghela nafas ketika tidak ada yang menyadari kehadiran ku, hingga akhirnya aku lah menghampiri teman-teman ku.
Cekrekk!
Aku menolehkan kepala ku ketika menyadari ada sebuah flash kamera yang tiba-tiba mengarah pada ku.
"Yahh kenapa harus nyala sih flash nya!!" kesal sang pemotret tanpa izin itu.
"Aillan, bikin gue kaget aja lo!" ucap ku pada Aillan sang pemotret tanpa izin itu.
"Hehe peace" ucap Aillan dengan dua jari nya yang membentuk huruf V.
Dia Aillan Putra Rainan, laki-laki dengan bertubuh tinggi nya itu dan berparas wajah yang tampan itu. Aku mengenal nya ketika kami satu sekolah, Aillan benar-benar sangat populer ketika masa sekolah dulu, hingga sekarang pun kepopuleran tidak menurun sama sekali. Banyak siswa perempuan yang terpikat pada nya, termasuk aku, tetapi Aillan sangat sombong karena kepopuleran nya dan ketampanan nya itu. Aillan menggunakan wajah tampan nya itu dengan menggoda siswa perempuan di sekolah, hampir seluruh siswa perempuan di sekolah pernah menjadi pacar nya.
"Lagian lo ngapain sih sendirian disini?" ucap Aillan berjalan di samping ku.
"Nggak sendirian, banyak pengunjung pantai hari ini" ucap ku sambil berjalan bersama Aillan untuk menghampiri teman-teman ku yang belum menyadari keberadaan ku.
"Iya gue tau, ehh by the way lo baru sampai" ucap Aillan.
"Iya" ucap ku tanpa menoleh pada Aillan sama sekali.
"Sendirian?"
"Nggak, bareng keluarga besar" ucap ku membuat Aillan menghentikan langkah nya.
"Hah serius lo?!" ucap Aillan membuat ku membalikkan tubuh ku menjadi menghadap Aillan yang berada di belakang ku.
"Menurut lo?" ucap ku sambil menatap Aillan yang jauh lebih tinggi dari ku.
"Dari raut muka lo sih nggak, bohong kan lo!" ucap Aillan menunjuk wajah ku menggunakan jari telunjuk milik nya.
Aku menaikkan kedua bahu ku untuk melanjutkan perjalanan ku yang sempat tertunda karna omong kosong Aillan. Aku tersenyum ketika melihat teman-teman ku yang lain sedang melambaikan tangan nya ke atas sambil menyebut nama ku.
"SAYLA!!!"
Aku Sayla Andriana Putri, gadis berkulit putih yang tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi juga. Saat sekolah, aku sering mendapatkan teguran dari guru-guru karena selalu memakai seragam sekolah yang kurang bahan, sehingga nama ku di cap buruk oleh sekolah dan siswa perempuan. Berbeda dengan siswa laki-laki yang selalu ingin berada di dekat ku, mereka menyukai ku tetapi aku tidak menyukai mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Classroom
Novela JuvenilKepala Sekolah SMA Armada membuat peraturan baru untuk siswa siswa yang memiliki masalah paling banyak di sekolah maka di haruskan memasuki Ruang Kelas. Dari banyaknya siswa bermasalah di sekolah, yang terpilih hanya enam orang saja. Keenam orang te...