•s•

48 9 0
                                    






Dor!!!


Saat mendengar suara tembakan, mereka yang berada di ruang tengah sudah menangis. Terutama Jacob dan juga Sunwoo.

"Hiks, hyung... aku kehilangan dua hyung-ku lagi," tangis Sunwoo yang memberontak dalam pelukan Chanhee.

Chanhee tidak mengatakan apa-apa, ia hanya mengeratkan pelukannya dan menangis diam tanpa suara.

"Cob-ah, tenanglah eoh? Kevin tidak akan suka jika kau seperti ini," ucap Younghoon sambil mengelus pundak Jacob yang masih bergetar karena tangis.

"Haknyeon-ah, kau dari mana?" tanya Younghoon saat melihat Haknyeon yang baru datang.

"Kamar mandi." Haknyeon lalu duduk di sofa sambil menatap kosong apa yang ada di depannya, ia tidak menangis sama sekali.

Tidak lama kemudian, Juyeon dan Fella sudah turun ke bawah.

Juyeon memasang muka datar sambil menyimpan pistolnya di meja. Lalu ia langsung pergi ke kamar 1.

"Biarkan Juyeon-oppa menenangkan dirinya sendiri, oppa," ujar Fella saat melihat yang lain memandangnya dengan bertanya-tanya.

"Apa kau tidak merasa takut ataupun sedih, Fella-ya?" tanya Haknyeon sambil memincingkan matanya.

"Tentu saja aku sedih, oppa." Fella menjawab dengan santai.

"Aku akan melihat ke atas. Bagaimana pun kita harus mengantarkan Kevin dengan layak," ucap Younghoon sambil beranjak.

"Aku ikut, hyung." Chanhee mengikuti Younghoon.

"Kalian tenangkan diri kalian terlebih dulu, oppa. Aku tau perasaan kalian yang ditinggal dua teman dekat kalian," ujar Fella sambil bangkit berjalan ke arah belakang.

Sedangkan di kamar 2, Sera sedang menenangkan Eric yang menangis di pelukannya sejak terdengar suara tembakan.

"Sera-ya..., kau jangan meninggalkanku juga eoh?" Eric sudah sedikit tenang.

Sera mengangguk. "Aku tidak akan meninggalkanmu, oppa."

"Jangan membalasku, Sera-ya. Maafkan aku yang dulu meninggalkanmu," ucap Eric.

Sera sedikit terkejut mendengar ucapan Eric. "O-oppa, apa kau sudah mengingatnya?"

"Sedikit. Semenjak kita berciuman kemarin, aku selalu mendapat sebuah ingatan dalam kepalaku," jawab Eric.

"Lalu, apa oppa ingat kita itu apa?"

Eric menggeleng. "Aniyo, aku tidak ingat. Di ingatan yang muncul, aku hanya melihat wajahmu, Sera-ya."

Sera mengangguk mengerti dengan lesu. "Nanti juga kau akan mengetahui jati dirimu, oppa."

"Apa kau masih merasakan sakit, Sera-ya?" tanya Eric mengubah pembicaraan.

"Sedikit. Tapi, badanku terasa lemas sekali, oppa," jawab Sera. Ia sendiri tidak mengetahui apa penyebab dirinya kesakitan seperti ini.

"Beristirahatlah, chagiya. Aku akan di sisimu terus." Eric mengusap kepala Sera lembut.

"Chagiya? Apa kita ini sepasang kekasih, oppa?" tanya Sera.

Vamzombies ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang