"Babe..., please wake up....."Lelaki itu menatap gadisnya yang terbaring di ranjang yang dihiasi dengan berbagai macam bunga.
Dia mengelus rambut gadisnya. Juga mengecup dahi, kedua mata, dan bibir gadis itu.
"Mianhaeyo, chagi. Jeongmal mianhae. Aku sudah mengingat semuanya, jadi sekarang bangunlah eoh?" Lelaki itu berucap dengan sendu.
Dipandangnya gadis itu dengan sangat dalam dengan tatapan cinta juga sendu.
Tok! Tok!
Lelaki itu menoleh ke arah pintu.
"Eoh? Hyung?"
"Kajja, Youngjae-ya. Sudah waktunya."
—••«»••—
Sudah hampir setengah hari keenam orang yang masih tersisa mencari jalan keluar dari tempat yang terlihat seperti hutan itu. Matahari pun sudah terbenam meninggalkan langit gelap.
Mereka sudah lelah dan berharap jika bahan bakar mobil masih cukup untuk melanjutkan perjalanan.
"Apa masih jauh, hyung? Tempat ini menyeramkan." Sunwoo melihat keluar jendela mobil.
"Majjayo. Aku pun sedikit takut," tambah Chanhee.
"Aku juga masih tidak tau ini berada dimana. Kuharap secepatnya kita menemukan jalan keluar," ujar Juyeon.
"Semoga tidak ada zombie yang datang dengan bentuk seperti tadi. Itu terlalu menyeramkan," ringis Younghoon saat mengingat kejadian tadi saat mobil yang dikendarainya terseret oleh gerombolan zombie berbentuk seperti monster.
"Hhhh..., aku tidak tau harus bagaimana lagi. Aku mulai menyesali untuk keluar dari tempat kita tadi." Jacob menghela napasnya lelah.
"Sudah kubilang bukan, hyung?" Sunwoo juga sedikit menyesal mengapa ia tidak bersikeras untuk tetap di sana. Tapi nasi sudah menjadi bubur, ia tidak bisa kembali lagi.
"Oppa, yang lalu biarkan saja berlalu. Kita tidak akan bisa mengubah itu semua, jangan menyesalinya, oppa," ucap Fella sambil sedikit menengok ke bangku belakang.
"Jika saja aku tidak menemukan radio itu. Kita pasti masih tinggal di sana," gumam Chanhee yang masih terdengar oleh semuanya.
"Chanhee-ya, benar kata Fella tadi. Kau tidak boleh menyesali apa yang sudah terjadi," kata Younghoon kepada Chanhee.
Chanhee sedikit tersentak lalu mengangguk. "Nee, hyung."
Fella kembali melihat kedepan dan ia menemukan sesuatu.
"Eoh— oppa! Lihat itu! Itu jalan keluar!" Fella menunjuk jalan di depannya dengan semangat.
Mereka berada di tempat yang minim pencahayaan kecuali dari cahaya mobil mereka. Jadi ketika mereka melihat cahaya di ujung jalan, mereka berpikir mungkin itu jalan keluar dari tempat ini.
Juyeon segera mengemudikan mobilnya lebih cepat. Dan benar saja, mereka kembali ke jalan perkotaan, walau masih tidak tau ada dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vamzombies ✔️
Fiksi PenggemarThe Boyz ft. other(s) Eleven members of The Boyz in the middle zombies apocalypse. They meet two strange girls who help them survive in that situation. Can they survive? Welcome to their stories about their life in zombies apocalypse. Are you rea...