Luka

214 38 4
                                    

A FanFiction by Avariene

Naruto belong to Masashi Kishimoto

-Mendamba Biru-

Jika kau menanam tumbuhan, kemudian merawatnya dengan baik, tak peduli tumbuhan apapun itu, maka kau akan memanen buahnya dengan kualitas yang sepadan dengan perawatannya. Rupanya ungkapan itu benar. Untuk setiap perbuatan akan selalu ada balasan yang setimpal. Tidak peduli pada siapapun kau melakukannya, bahkan pada seorang budak sekalipun. Setidaknya itulah yang sedang dialami oleh Uzumaki Naruto saat ini.

Hokage mengutusnya untuk pergi ke perbatasan Negeri. Hanya tugas biasa untuk mencari petunjuk mengenai keberadaan seorang buronan perang yang melarikan diri, kemudian membawanya kembali ke Konoha. Naruto diutus pergi seorang diri, toh panglima perang saja bisa dikalahkannya. Jika hanya 1 buronan saja sudah pasti bisa diringkusnya, begitu pikir Rokudaime. Lagi pula hanya Naruto yang saat ini tidak sedang dalam tugas apapun. Rencananya tim bantuan akan menyusul nanti.

Tempat yang ia datangi adalah sebuah desa terpencil di pinggiran Konoha. Letaknya bahkan berdampingan dengan lembah kematian. Tak ada orang yang tinggal di sana kecuali klan asli yang turun temurun menghuni tempat itu, atau kau pengembara yang singgah untuk sementara. Klan Kamizuru tinggal di tempat itu, mereka adalah sekumpulan peternak lebah yang dikenal sebagai penghasil madu terbaik. Memanfaatkan hutan di lembah kematian menjadi tempat alami bagi lebah untuk bersarang.

Sudah 2 hari lelaki bermata biru itu menyusuri seluruh desa klan Kamizuru, namun belum membuahkan hasil. Padahal menurut informasi yang didapatnya dari penduduk lokal, mereka sempat melihat Boro, buronan yang sedang dicarinya. Satu jam lalu seorang remaja Kamizuru melihat lelaki bertubuh tinggi besar itu berkeliaran di hutan untuk mengambil madu, akibatnya para lebah merasa terganggu.

Perlahan Naruto berjalan mengendap saat melihat sosok yang sedang dicarinya. Ketika jarak mereka sudah dekat, Boro tak menyadari bahwa Naruto sudah berdiri di belakangnya sambil mengarahkan kunai ke arah buronan itu. Boro mampu meloloskan diri dengan cara membanting tubuh Naruto ke depan menggunakan teknik seoi nage. Sial, tenaganya sangat besar, sesuai dengan ukuran tubuhnya.

Naruto berdiri dengan posisi migi shizentai setelah bangkit dari bantingan Boro. Mereka sudah bersiap untuk bertarung satu lawan satu. Boro bersusah payah kabur dari penjara Konoha bukan untuk menyerah begitu saja. Boro mengarahkan tinjuanya ke arah Naruto, namun tangannya dapat dikunci oleh pemuda Uzumaki itu dengan ude garami. Hampir saja kaki Naruto menyapu kaki Boro dari arah depan menggunakan kuochi gari, namun lelaki gempal itu mampu menghindarinya dengan cara melompat.

Segera setelah lompatan tinggi itu, Boro hampir menimpa kepala Naruto dengan tendangannya, namun meleset karena Naruto masih bisa menghindar. Sepertinya pertarungan dengan tangan kosong tak bisa diandalkan untuk mengalahkan Boro yang memiliki kekuatan fisik di atas rata-rata manusia normal.

“Sial!” Rutuk lelaki berambut putih itu.

“Jangan harap kau bisa lolos.” Ucap Naruto dengan sinis.

Naruto memutuskan untuk menggunakan segel rantai yang diajarkan turun temurun di klan Uzumaki. Itu akan menahan Boro agar tak bisa bergerak. Dan teknik sihir penyegel itu berhasil. Setelah Naruto merapalkan mantra yang dikombinasikan dengan segel tangan, tubuh Boro dililit oleh rantai magis yang bercahaya kebiruan. Membuat tubuh gempalnya tak bisa bergerak. Sayangnya tangan licik itu rupanya sudah memegang sebuah sarang lebah. Dengan segera ia melemparkannya ke arah Naruto. Membuat lebah-lebah di dalamnya berhamburan keluar menyengat beberapa bagian tubuh Naruto dan Boro sendiri. Naruto yang sejak tadi berdiri di ujung lembah kemudian terjungkal ke belakang. Tubuhnya berguling menuruni lembah hingga beberapa kali terbentur bebatuan dan batang pohon.

Mendamba BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang