Eps.5(Kapten Cyclone)

1.4K 137 9
                                    

Terlihat disebuah kedai Koko ada sebuah pertempuran yang sangat sengit antara elien jahat dan superhero kita dan dibantu oleh Kapten kaizo.

Pertempuran itu sudah terjadi sejak beberapa menit yang lalu sampai seorang pria berambut cokelat kehitaman yang menggunakan topeng datang. Dan waktu seakan-akan berhenti.

"Hai pak cik". Sapa sosok itu atau kita bisa sebut sebagai Taufan.

"Siapa Lo hah?!". Tanya elien itu kepada Taufan.

"Seharusnya saya yang tanya pak cik, pak cik siapa?". Tanya Taufan sopan dengan senyum manis diwajahnya.

"Aku kapten Sparo". Jawab elien itu, Sparo.

Semua melongo melihat Sparo berbicara dengan tenang tanpa marah-marah.

"Oh... Salam kenal pak cik saya pula Cyclone". Perkenalan Taufan.

Dan lagi mereka melongo melihat Kapten yang katanya kuat melebihi Kaizo memperkenalkan dirinya dengan sopan.

"Eh... Mereka demam ke?". Tanya Papa Zola yang bingung dengan interaksi antara elien tersebut dan Taufan.

Kaizo dan Kokoci cuman menepuk wajah mereka dengan tatapan pasrah melihat kebodohan kapten mereka itu.

"Cycy dia itu lawan bukan kawan". Peringatan Kaizo.

"Ih kak.. dia juga kan mahluk hidup harus di sapa dengan sopan dong". Ujar Taufan.

"Au ah gelap". Pasrah Kaizo.

"Ini siang loh... Jadi terang bukan malam". Ujar Taufan yang Author rasa dalam mode ogebnya.

"Sudah! Ayo kita bertarung". Ucap Sparo kesal karna dia berasa cuman jadi hiasan.

Dia mengubah ukabot yang semula menjadi pedang sekarang menjadi meriam.

"Awas!!". Teriak elements bersaudara, entah mengapa mereka khawatir terjadi sesuatu dengan sang Kapten yang baru mereka lihat.

Tembakan dari meriam itu menuju kearah Taufan dan

Bom!

Mengenai Taufan.

Mereka tidak melihat Taufan karna asap dari hasil ledakan itu, mereka khawatir terjadi sesuatu kepada Taufan yang mereka kenal sebagai Cyclone.

Saat kabut itu hilang mereka bisa melihat sosok yang berdiri dengan tegak Tampa luka sedikitpun memainkan sebuah pisau ditangannya.

"Wah kerennya". Kagum Yaya.

"Ba..bagaimana bisa?!". Kaget Sparo.

Sedangkan Taufan hanya menggunjingkan senyum miringnya.

Sparo yang kesal langsung menyiapkan meriamnya lagi dan mengarah ke arah Taufan.

Tapi sebelum mengenai Taufan ada sebuah pelindung yang berwarna biru transparan dihadapan Taufan dan tembakan dari Sparo terpantul dan mengenai bawahan elien itu yang masih tersisa.

Sekarang hanya tinggal Sparo saja.

"Jaga kau!!". Geram Sparo.

"Jaga saya? Kenapa pak cik nak jaga saya? Saya kan bukan anak pak cik?" Tanya Taufan yang masih didalam mode Polos.

"Hadeh...". Helaan nafas berat terdengar dari Kaizo dan Kokoci.

"Hai! Yang disana!". Ucap Taufan sambil menunjuk Thotr.

"Saya?". Tanya Thotr menunjuk dirinya sendiri.

"Iya siap-siap ya". Kata Taufan.

Thotr yang bingun kemudian menyeringai saat mengetahui apa maksud Taufan.

Sedangkan yang lain bingung dengan maksud Taufan dan merinding melihat senyuman Thotr.

Lalu Taufan mengambil sesuatu disaku jaketnya itu adalah








Pistol.

Mereka yang melihat itu takut dengan apa yang direncanakan pemuda itu.

Kemudian Taufan memutar-mutar pistol itu dan

Dor!

Satu peluru melesat kearah Sparo dengan cepat dan mengenai lengannya.

Tiba-tiba Sparo merasa tenaganya habis dan keringat mengucur dari pelipisnya.

Itu membuat mereka kaget. Dia tidak akan membunuh Sparo kan?.

Tapi Sparo tetap bisa bertahan dan dengan kesal dia mengubah ukabot menjadi keris.

"Sekarang!". Perintah Taufan.

"Akar pengikat!". Ucap Thotr.

Lalu muncul akar-akar yang mulai mengikat tangan Sparo. Tapi itu tidak bisa menghentikannya.

"Lemparan daun gladi gatal!". Ujar Thor.

Lalu muncul daun yang agak mirip pisau menuju kearah Sparo dan mengenai ketiaknya.

"Ah...aduh gatel!". Ucapnya sambil menggaruk ketiak nya.

Semua yang melihatnya merasa kasihan kepada Sparo. Andai mereka diposisi Sparo mungkin mereka akan tersiksa.

"Ayo akhiri saja cepat aku mau istirahat". Kata Taufan dengan malas. Dia capek pengen istirahat gara-gara debat dengan Raven.

"Baiklah". Patuh Thotr.

"Balutan daun anyaman!". Lalu muncul daun yang selalu dibuat untuk membuat ketupat.

Daun itu mengikat Sparo dengan erat dengan bentuk seperti duyung.

"Ugh..apa nih?!". Kata Sparo sambil meronta-ronta.

"Hahaha... Siapa yang order ketupat malas nih?! Dah raya keh?". Tanya Papazola sambil tertawa.

"Dia dikalahkan macam tu je?". Ujar Gopal.

"Terbaiklah!". Kata Duo Y, Yaya dan Ying.

"Sudahlah pak cik, anyaman itu tak mungkin dapat dilepas". Kata Thotr.

Sparo terkejut dan meronta-ronta.

"Lepaskan aku!!". Teriaknya.

TBC

Kapten Cyclone[Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang