*****
"Kalau aku tidak mau bagaimana? Kau menyukaiku dan aku juga menyukaimu, terus letak kesalahannya di mana?"
"Hyung... Orang tua Hyung-"
"Orang tuaku sudah lama mati" kata Kris dengan nada dinginnya.
Chanyeol bingung menanggapi perkataan Kris. Bagaimana bisa Kris mengatakan orang tuanya sudah tiada sementara tadi pagi Chanyeol jelas-jelas mendengar Kris memanggil 'mama' pada wanita yang ia lihat.
"Hyung! Kenapa kau-"
"Itu yang sebenarnya Chan! Orang tuaku sudah lama tiada! Dan selama ini aku hanya dibesarkan oleh adik dari ayahku yang sekarang menjadi orang tua sambungku. Dan sekarang ini hak ku untuk memilih dan tolong untuk tidak menghentikanku"
Lama menatap Kris, Chanyeol memperhatikan tangan Kris yang mengerat seakan Kris sedang menahan tangisnya.
Karena tidak tega, Chanyeol meraih tubuh tinggi Kris untuk ia peluk. Dengan pelan Chanyeol menepuk punggung Kris, tapi tubuh Kris lama kelamaan memberat dan-
BRUGHH!!
Kris pingsan lagi.
.
.
.
"Ughh..."
"Hyung? Sudah sadar? Jangan banyak bergerak dulu"
"Hahh... Apa aku tidak sadarkan diri lagi?"
Chanyeol mengangguk membenarkan sambil menarik handuk kompresan dari kening Kris.
"Hmm.... Hyung benar-benar membuatku takut! Harusnya kalau sudah tidak tahan katakan lebih dulu"
Kris tertawa kecil, "Mana ada orang yang mau pingsan bilang dulu. Kau mengkhawatirkanku?"
Chanyeol diam, ia lebih memilih fokus memindahkan wadah kompresan. Karena Chanyeol diam, Kris menarik tubuh Chanyeol sehingga setengah menimpa dirinya.
"H-Hyung..."
"Ku tanya, apa kau mengkhawatirkan aku?"
"Si-siapa yang tidak khawatir melihat orang tiba-tiba jatuh pingsan huh?!"
"Benar hanya karena itu?"
"I-Iya!"
"Hahh.... Mengenaskan sekali, ternyata begini rasanya cinta tak terbalas"
Chanyeol melepas rengkuhan tangan Kris dari tubuhnya.
"Hyung..."
"Hmm?"
"Ucapanku tadi sungguhan, masalah perasaan, biar ini jadi urusanku. Yang jelas Hyung tidak boleh suka padaku"
"Tidak mau. Sama seperti yang kau bilang, perasaanku padamu juga urusanku, jadi kau juga tidak berhak melarangku menyukaimu atau melarangku untuk mencintaimu" balas Kris tak kalah serius.
Dengan tiba-tiba Kris bangkit duduk lalu menarik wajah Chanyeol untuk dicium bibirnya. Chanyeol yang kaget dan otomatis memberi perlawanan dengan memukul dada Kris, tapi Kris tidak ambil pusing dan memilih untuk fokus untuk menghanyutkan Chanyeol.
Kris masih tidak terganggu dengan dorongan yang diberikan Chanyeol. Ia masih terfokus untuk terus mencium lembut bibir manis Chanyeol. Dicium, dihisap dan dicoba untuk mencari akses masuk. Kris sudah akan berniat berhenti kalau Chanyeol tidak juga membalas ciumannya, namun siapa sangka Chanyeol akhirnya larut dalam ciuman itu dan tanpa sadar membuka mulutnya untuk Kris. Kris yang diberi akses semakin leluasa menjajah bibir dan mulut Chanyeol.