Page 15

170 28 9
                                    

*****

"No. Aku tetap salah, tidak seharusnya aku membentak orang yang kusukai"

"H-huh?"

Kris melepas pelukannya pada Chanyeol, "Kau dengar dengan jelas kan tadi? Aku menyukaimu, Aku juga menyukaimu Chanyeol"

Chanyeol yang agaknya semakin bingung melepas tangan Kris dari tubuhnya dan mengambil selangkah untuk mundur, "Ti-tidak, Hyung pasti salah"

"Apa yang salah Chan? Aku salah kalau menyukaimu juga?"

"Iya! Hyung... Jangan. Bukan. Lebih tepatnya Hyung tidak boleh!"

Chanyeol panik. Apa yang akan ia lakukan kalau ibu Kris sampai tahu kalau Kris juga menyukai dirinya yang aneh ini?!

"Kenapa aku tidak boleh?"

"Hyung... lupakan semua apa yang ku katakan atau apa pun yang Hyung dengar hari ini. Saat ini Hyung mungkin bingung dan-

"Hey, Chanyeol, ada apa? Kenapa aku tidak boleh menyukaimu juga?" Kris sudah menangkup wajah Chanyeol lalu diusapnya pipi Chanyeol lembut dengan jempolnya, "Kalau kau bisa menyukaiku kenapa aku tidak bisa menyukaimu? Aku bisa menyukai siapa saja bahkan dirimu"

"Hyung bisa menyukai siapa pun tapi jangan aku"

"Jelaskan kenapa! Apa karena diriku? Atau- Ibu. Ibuku mengatakan sesuatu padamu?"

Kris tampaknya sudah terlalu memahami Chanyeol, bahkan sampai ketakutan Chanyeol pun Kris bisa tahu dengan cepat.

"Ibu mengatakan sesuatu kan? Iya kan?"

"Apa pun itu, tolong jangan dengarkan! Cukup dengar aku saja Chan"

"Bagaimana bisa kuabaikan Hyung? Dia ibumu, ia lebih berhak atas hidupmu. Aku akan pergi, aku sudah dapat apartemen baru. Terima kasih untuk bantuanmu-"

"Kau tidak akan pergi ke mana pun. Tidak malam ini, tidak sampai kapan pun" kata Kris yang sudah memeluk erat Chanyeol dari belakang.

"Kau dengar aku? Kau tidak akan pergi dari sini sebelum aku mengatakan iya, dan sampai kapan pun aku tidak akan mengizinkanmu untuk keluar atau pindah dari sini"

"Hyung...Please.."

"Not you but me! I'm please Chanyeol, Lihat aku! Apa aku tampak bercanda bagimu?" Jujur dan Serius. Dua hal itu yang Chanyeol lihat dari mata tajam Kris yang ia lihat. Jujur ia juga senang mengetahui kalau Kris juga punya rasa yang sama dengannya tapi ia tidak bisa egois kan? Kris berhak untuk hidup lebih normal dengan orang lain. Tidak hidup dengan aneh bersama dirinya.

"Terima kasih, tapi ini tidak akan berhasil Hyung. Setelah ini kita hanya akan saling berdebat satu sama lain. Terlalu banyak halangan untuk kita, dan aku tidak akan sanggup kalau harus melawan orang tuamu

Jadi... sebelum ini semakin jauh lebih baik kita hentikan sampai di sini kan?"

.

.

.

"Menurut kalian apa yang akan terjadi pada mereka?" Baekhyun membuka suara di saat teman-temannya yang lain hanya terfokus dengan pikiran mereka masing-masing.

"Apa lagi? Palingan Chanyeol sudah menangis sekarang" imbuh Seulgi

"Jangan bicara begitu!" sela Irene

"Kenapa yang, aku bener loh. Chanyeol kan cengeng, jadi pasti dia lagi nangis sekarang"

"Teman itu di support loh, bukan di bully begitu" balas Irene lagi pada kekasihnya itu.

"Kris tidak akan berani ringan tangan kan pada Chanyeol?" tanya Seohyun mulai khawatir

"Menurutku tidak"

Jawaban Jongdae yang tenang membuat mereka yang lain menatap Jongdae serius.

"Sungguh?!"

"Tahu dari mana kau?"

"Kau part time jadi dukun kan, dae?" tutur Baekhyun yang langsung mendapat pelototan kesal dari temannya yang lain, "Apa aku kan hanya menebak"

"Kris bukan tipe orang ringan tangan seperti Bobby, setidaknya begitu"

"Kau yakin dari mana? Kau kenal betul dengan Kris?"

"Ya tidak sih, tapi sesama pria aku bisa langsung"

"Hey aku juga pria kalau kau lupa!" sela Baekhyun

"Maksudnya yang pihak atas, Bek"

"Aku pihak atas juga tapi kenapa aku tidak tahu?" tanya Seulgi polos

"Ugh! Maksudnya sesama Pria TOP! Bek, kau kan buat pihak dominan, dan Seul, sekalipun kau dominan dari Irene Noona, kau tetap perempuan kan?" jelas Jongdae

"Hey! Jangan gender rasis begitu dong!" bentak Baekhyun dan Seulgi pada Jongdae.

"Sudalah, mau dijelaskan bagaimana pun kalian tidak akan mengerti"

.

.

.

"Ku dengar kamu ke rumah Kris? Untuk apa?" tanya Tuan Wu yang sudah bersiap untuk tidur sedang istrinya masih sibuk di depan meja riasnya.

"Tidak ada, hanya ingin berkunjung saja"

"Apa kau kecewa dengan Kris yang tidak jadi menikah dengan Vic?"

"Sekarang lebih dari itu! Apa kau tahu apa yang anakmu selama ini sembunyikan di rumahnya?" tanya Nyonya Wu yang sudah berbalik memandang sang suami.

"Apa? Dia menyembunyikan wanita?"

"Lebih parah dari itu. Seorang pria di rumahnya!"

"Jangan berlebihan, mungkin itu hanya temannya, apa yang salah dengan itu?"

Nyonya Wu mulai tidak sabaran dan melipat kedua tangannya di dadanya, "Dia bukan teman Kris, bukan teman pria biasa. Ada pria gay yang ada di rumah Kris! Masih tidak paham juga?!"

"Lalu?"

"La-lalu?! Lalu katamu?!"

"Ya lalu kita harus bagaimana? Itu kan rumah Kris, rumah miliknya, haknya ingin membawa siapa saja kan? Dan lagi sekarang zaman sudah mulai berubah dan tolong ubah pola pikirmu yang kolot itu"

Nyonya Wu sekarang berdiri dari duduknya dengan rasa amarah, "Bagaimana bisa kau menyuruhku untuk tenang?! Ada pria aneh di rumah anakmu dan kau menyuruhku untuk diam begitu?! Kau tidak tahu apa yang akan terjadi kan? Dan bisa saja karena pria aneh itu, Kris juga ikut tertular menjadi aneh! Dan aku tidak mau itu terjadi!"

"Yang kau pikirkan saat ini sudah salah! Hal aneh yang kau sebut itu bukan sesuatu penyakit yang bisa menular! Itu masalah orientasi mereka dan tentang hidup mereka! Bukan tentang sesuatu yang menular!"

"Kau membela mereka?!"

"Aku bukan membela tapi aku hanya ingin meluruskan apa yang telah kau katakan, dan dari apa yang kau katakan, kau sudah salah mengatakan kalau mereka itu 'menular'"

"Dan lagi, tolong sadar akan posisimu. Aku tahu kau menyayangi Kris bahkan dengan segala sesuatu yang kau punya, tapi kau perlu ingat kalau kau punya Hansol, darah dagingmu sendiri. Jangan sampai karena sesuatu yang bukan hak mu, kau sampai melupakan putra kandungmu sendiri"

Tuan Wu merebahkan dirinya dan memilih untuk tidur lebih dulu, dan meninggalkan istrinya yang menahan kesal dan amarah juga rasa tak terkatakan.

*****

HEY YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang