Page 3

233 35 8
                                    

*****

Chanyeol duduk dengan santai sambil menggoyang-goyangkan kakinya. Ia sekarang sedang menunggu Kris yang diperiksa di dalam ruangan dokter. Chanyeol tadi juga sudah izin karena tidak bisa kembali lagi ke studio. Maka nantinya ia akan menyambung pekerjaannya di rumah saja. Dan satu hal yang ia harapkan malam ini, ia tidak ingin bertemu Bobby dulu. Jika ia masih pantas untuk berharap.

"Chanyeol?"

"Eoh? Sudah selesai? Bagaimana? Apa ada luka lain?"

"Tidak ada, ini hanya terbentur biasa, tidak bahaya" Kris bisa lihat Chanyeol menghela napas lega.

"Baguslah... aku pikir tadi sudah bahaya. Mana tagihannya akan kubayar"

"Eeh?"

"Tagihannya?" minta Chanyeol lagi.

"Kebetulan dokter yang memeriksa tadi adalah saudara jauhku, dan karena ini hanya luka kecil maka tidak perlu bayar" jawab Kris

"Heh? Mana bisa begitu? Katakana supaya di bill saja"

"Tidak perlu, lagi pula mereka tidak akan mau menerimanya" kata Kris sambil menarik pelan Chanyeol untuk menjauh dari rumah sakit miliknya.

Yap! Chanyeol membawa Kris ke rumah sakit Wusang, rumah sakit yang berdiri di bawah yayasan yang dimiliki oleh keluarga Kris, Wusang Group. Jadi wajar jika mereka menggratiskan pengobatan kecil untuk bos mereka kan? Apa Chanyeol tahu? Tentu saja tidak. he.he.he.

"Tapi ada obat yang diresepkan padamu kan?"

"Iya ada"

"Kalau begitu kita tebus obatmu saja, tetap saja aku merasa tidak enak padamu" sesal Chanyeol

Kris tidak tahu harus mengatakan apa tentang Chanyeol, apakah Chanyeol ini memang orang yang polos? Bodoh? Atau bagaimana? Kebanyakan orang justru menghindar dari masalah, kenapa Chanyeol malah membuat dirinya repot sendiri?

Mobil yang kembali dikendarai Chanyeol berhenti sebentar di salah satu apotek.

"Kau tunggu di sini saja, biar aku yang tebus obatnya"

Chanyeol segera masuk ke dalam apotek itu, dan tak menunggu lama ia sudah keluar dengan kantong plastik putih berlabel apotek itu.

"Ini obatmu, aturan minumnya sudah ada di situ" kata Chanyeol

Kris memeriksa obat itu, ya walau sebenarnya ia tidak perlu minum juga tidak masalah tapi, "Eerr Chanyeol? Ini untuk apa?" tanya Kris merujuk pada plester tangan kecil berkarakter.

"Ah itu.... aku lihat itu lucu jadi ku beli, anggap saja permintaan maafku lagi padamu"

"Tapi kalau kau tidak suka, sini biar ku am-"

"Terimakasih" potong Kris lalu menyimpan plastik berisi obat itu ke saku jas nya.

"Kau ingin diantar ke mana?"

"Turunkan di daerah Gangnam saja"

"Sungguh? Aku bekerja di daerah itu. Kau tinggal di situ?"

"Ya begitulah"

"Wahh... berarti kau orang kaya ya, biasanya hanya orang elit yang tinggal di situ kan?"

"Lalu kau? Kau tinggal di mana?"

"Apartemenku di daerah Rodeo Station, kau bisa mampir nanti"

"Kau tinggal sendiri?"

"Erhh.... dengan temanku" teman? bagus sekali, ia sudah sama seperti Bobby.

HEY YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang