Page 1

599 39 6
                                    

Another boring story kkqkqkqk

*****

Chanyeol pulang dengan keadaan tubuh yang lelah ke apartemennya. Setelah masuk ia menghela napas ketika melihat sepasang sepatu yang sangat familiar untuknya.

Chanyeol berjalan begitu saja melewati sosok yang sedang menatapnya sinis.

"Kenapa kau lebih sering lembur? Kau tidak pernah lagi menyambutku pulang dari kantorku, aku juga bekerja kau tahu?!"

Chanyeol mendesah lega ketika air dingin berhasil lolos dari kerongkongannya.

"Aku lelah" kata Chanyeol singkat lalu lewat begitu saja namun ternyata ia tidak bias lewat begitu saja karena tangan pria itu sudah mencekalnya lebih dulu

"Aku juga lelah! Seharusnya kau bertanya tentangku, kenapa akhir-akhir ini kau jadi tidak peduli? Ah! Jangan-jangan kau memang punya selingkuhan? Iya kan?!"

Chanyeol meringis kesakitan ketika ia merasa kuku tajam pria itu seakan menusuk tangannya

"Bobby.... sakit" ringis Chanyeol

"Tidak akan ku lepas sebelum kau jujur padaku! Kau bermain di belakangku kan?! Iya kan?! Siapa bajingan itu?! Siapa bajingan yang merayumu itu?!"

Chanyeol muak, ia menghempas kasar dan menarik diri menjauh dari Bobby, "Aku tidak ada selingkuh! Kenapa kau selalu menuduhku selingkuh?! Aku selama ini lembur karena bekerja juga. Aku punya projek besar, sudah pernah ku katakan padamu kan?" Chanyeol mendesah frustasi.

Setelah itu Bobby langsung meninggalkan Chanyeol yang terduduk di lantai itu. Setelah mendengar pintu yang dibanting keras barulah tangis Chanyeol pecah. Ia sudah lelah. Bahka sangat lelah. Ia lelah fisik, lelah psikis juga lelah hati. Ia sudah muak melanjutka hubungan dengan Bobby.

Kim Bobby, seorang pria blasteran korea-amerika yang datang ke korea 5 tahun lalu. Bobby dan Chanyeol sendiri awalnya berkenalan di salah satu club di daerah Itaewon dimana pada saat itu Chanyeol sedang menjadi Disk Jockey di party ulang tahun yang juga kenalan bobby. Awalnya Chanyeol tidak menaggapi Bobby, karena perawakan Bobby yang cukup menyeramkan dengan beberapa tindik di telinganya, hidungnya dan jangan lupa dengan tato yang hampir memenuhi seluruh badan Bobby.

Sekalipun Chanyeol sudah beberapa kali keluar masuk Club malam untuk menjadi DJ, ia tidak pernah berani untuk menindik secuil pun dari bagian tubuhnya, tapi untuk tato, ia punya sedikit itu pun hanya beberapa dan berbentuk kata-kata.

Setelah 2 tahun mengenal Bobby, Chanyeol mulai luluh dengan perlakuan manis Bobby. Saat itu ia merasa bersalah karena pernah menghakimi Bobby hanya dari penampilanya yang cukup menyeramkan. Karena setelah Chanyeol berani membuka diri, Bobby menjadi pribadi yang sangat manis untuknya, benar-benar sosok pacar idaman.

Kelompok minoritas seperti mereka memang sudah mulai diterima namun belum di semua kalangan, ada kalanya kelompok minoritas seperti mereka harus menerima penolakan dari khalayak umum. Awalnya itu membuat Chanyeol khawatir, karena sekalipun ia bagian dari kelompok itu, ia tidak pernah sampai pada hubungan yag resmi, dalam hal ini ia masih menjalani hubungan pacaran. Selama ini Chanyeol hanya berani suka diam-diam lalu lupa begitu saja. Sampai ia bertemu Bobby, ia merasa cukup kuat dan mulai percaya diri untuk mengangkat wajahnya.

Namun di beberapa bulan terakhir ini hubungannya dan Bobby mulai terasa renggang, bahkan tak jarang ia dan Bobby selalu bertengkar bahka hanya karena masalah sepele. Terkadang ia tidak mengerti dimana letak kesalahannya sehingga Bobby selalu marah besar padanya.

Chanyeol bangkit dari acara duduknya, tubuhnya sudah lengket dan ia perlu berendam untuk merilekskan tubuhnya sejenak lalu setelah itu ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya. Ia sedang mendapat proyek besar kali ini jadi ia tidak boleh mengecewaka siapa pun. Urusan dengan Bobby biarlah urusan belakangan.

"Aaahhh akhirnya aku hidup" Chanyeol mendesah lega ketika seluruh tubuhnya sudah masuk ke dalam bathtub yang sudah di isi dengan air yang ditambah wangi aroma lavender dan lemon yang menenangkan.

Ada kalanya Chanyeol ingin berhenti saja dan beralih profesi menjadi guru musik saja tapi pekerjaannya sebagai produser music lebih menjanjikan untuk hidupnya. Ya, Park Chanyeol adalah seorang Produser yang bekerja di salah satu agensi hiburan yang cukup terkenal. Dan suatu kehormatan baginya karena kali ini ia akan menangani project comeback boy grup besutan agensi tempat dia bekerja. Chanyeol baru 2 tahun terakhir ini menjadi seorang produser untuk agensi itu namun berkat talenta yang ia miliki serta keseriusan dan kecintaannya dalam bermusik membuat ia banyak di senangi oleh rekan-rekannya juga artis-artis yang bekerja dengannya.

Tangan putih dan lembut milik Chanyeol mematikan ponselnya yang sedari tadi memasang lagu relaksasi untuknya, lalu ia lanjut membersihkan diri. Pekerjaannya menantinya untuk diselesaikan.

*

*

*

"Kau sudah datang nak?"

"Mama memanggilku? Ada hal apa sampai menyuruhku datang?"

Wanita cantik namun sudah berumur itu menarik lembut lengan kekar putranya untuk duduk di sebelahnya, "Kau lelah? Ingin makan sesuatu dulu? Atau ingin mandi dulu? Kau bisa pakai baju adikmu"

"Ya nanti saja ma, ada hal penting apa sampai kalian menyuruhku untuk datang?" tanyanya lagi dan membuat seorang pria yang juga sudah berumur menutup laman yang ia baca di ipadnya.

"Kau putus dengan Victoria?"

Pria muda yang masih setia menggenggam tangan ibunya mendesah lelah, "Ya kami sudah selesai"

"Kenapa? Apa kalian bertengkar? Kalau kalian bertengkar, kalian bisa bicarakan baik-baik" kali ini sang ibu ikut buka suara.

"Ma, kami bukan anak remaja lagi, pacaran seperti ini hanya buang-buang waktu, dan juga Victoria memang tidak tertarik dengan hubungan ini sejak awal"

"Kalau begitu segera menikah! Kalau kau memang tidak ingin dengan hubungan singkat seperti ini" ucap Pria yang lebih tua

"Sudah ku duga, jika aku dipanggil ke sini maka tidak jauh pembahasannya dari menyuruhku untuk menikah, masih banyak hal yang harus ku kejar, pekerjaanku di kantor juga masih menumpuk. Mama, maaf aku tidak bermalam di sini"

"Kris!.... Kau akan sering datang kan?" ibunya memandang Kris sendu

"Akan ku usahakan" katanya lalu membungkuk pamit dan keluar dari rumah itu.

Ketika Kris baru saja keluar dari rumah besar itu, sebuah mobil van hitam juga baru tiba dan berhenti di depan.

"Eoh? Hyung? Kau di rumah? Tumben sekali" ucap seorang pria yang lebih muda yang memang baru saja keluar dari mobil van hitam besar itu.

"Kau sendiri, tumben pulang? Tidak di asrama? Ku pikir jadwal comeback kalian sebentar lagi kan?"

"Iya memang benar, makanya itu aku butuh tenaga dari mama, hyung ingin pulang? Sekarang? Secepat itu?"

Kris tersenyum simpul, "Ya lagi pula aku punya banyak pekerjaan yang menunggu, semangat untuk comebackmu kali ini, jaga tubuhmu baik-baik!"

"Aye aye capt!" balas pria yang lebih muda itu senang.

"Hansol"

"Ya hyung?" yang dipanggil berbalik

"Katakan kalau kau butuh sesuatu ya. Hyung selalu mendukungmu" Kris menepuk bahu adiknya pelan tanda saluran dukungan darinya

"Kalau begitu, ku tunggu food truck darimu hyung!"

"Hmm apa pun itu, hyung pergi ya"

"Hati-hati hyung!!" Hansol menunggu sampai mobil Kris benar-benar menghilang dari jarak pandangnya lalu ia masuk ke dalam rumah.

Sebenarnya ia merasa bersalah setiap kali kembali ke rumah besar ini, namun seperti yang pernah Kris pesankan untuknya agar jangan pernah merasa terbebani untuk hidup, maka ia akan kembali mencoba untuk lebih kuat untuk berada di dalam rumah ini walau hanya untuk sejenak.

*****

Up : 27-06-2021

It's KrisYeol Day!!

HEY YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang