Hari ketiga LOS, sejak pagi Rama sudah berjaga di gerbang sekolah, dengan alasan mencari adik kelas yang atributnya tidak lengkap, padahal sebenarnya ingin bertemu Biru.
Setelah lama menunggu, akhirnya Biru datang, rambut sebahunya di kepang dengan pita ungu di ujungnya. Poni sampingnya melambai ditiup angin. Dia berjalan agak menunduk, mungkin merasa risih diperhatikan.
"Cantik" gumam Rama.
CKRIK! Suara kamera dari sebelahnya membuat Rama menoleh, ada Galang yang siap dengan kameranya.
"Acaranya kan belom dimulai?" tanya Rama
"Gapapa, cuma ngetest kamera" balasnya
Ya, baru saja Galang mengambil foto Biru (lagi).
------------------------------------------------------
Di ruang panitia, Rama sedang minum, sedangkan Galang di sebelahnya sedang melihat hasil fotonya. Tiba-tiba Galang bertanya "Bro, lo suka sama adek kelas yang ini kan?" tanyanya sambil menunjukkan foto Biru di kameranya.
"Enggak" kata Rama sedikit panik.
"Gak usah bohong Bro, gue tau lo suka sama dia kan? Dari hari pertama lo ngeliatin dia terus"
"Ya.. lo juga suka ambil foto dia kan"
"Haha, ya, jujur gue suka sama dia, gapapalah kita bersaing secara sportif"
Kemudian Rama dan Galang ber high-five. Meskipun dalam hatinya Rama agak khawatir hubungan pertemanannya dengan Galang akan rusak.
----------------------------------------------------
Pada siang hari, semua ekskul mendirikan stan di lapangan sekolah untuk mendata anggota baru. Rama di stan ekskul band melihat sekeliling dengan cemas.
Berharap Biru mengikuti ekskul yang sama dengannya.Hatinya teriris melihat Biru ada di stan Jurnalis yang sedang mengisi formulir sambil berbicara pada Galang. Ketika Biru tidak melihat, Galang mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk V ke arah Rama sambil memasang senyum penuh kemenangan. Rama hanya bisa tersenyum kecut.
Saat Galang sedang sibuk memanas-manasi Rama, Biru sudah selesai dengan formulirnya kemudian memanggil Galang.
"Kak?"
"Kak!?"
"Kaaakk!!"
Setelah panggilan ketiga, barulah Galang menoleh.
"Hah iya, apa dek?"
"Ini udah selesai kak"
"Yaudah sini, jangan lupa ya pertemuan pertamanya hari Jum'at sepulang sekolah di perpustakaan"
"Oke kak, aku balik dulu ya"
"Iya dek"
Biru pun kembali ke kelasnya, sedangkan Rama masih di stan ekskulnya, hatinya lagi-lagi teriris melihat Biru melewatinya begitu saja, menengok pun tidak.
Entah, rasanya persaingannya dengan Galang akan semakin berat.
-------------------------------------------------------
Sekolah sudah sepi, tapi Rama masih di ruang panitia, dia memutuskan untuk shalat ashar di sekolah setelah itu baru pulang ke rumah.
Rama menuntun sepeda motornya keluar sekolah, di halte agak jauh dari sekolah dia melihat Biru sedang menunggu bus lewat, padahal sekolahnya sudah bubar sejak jam 2 siang. Merasa kasihan, Rama mendekati Biru dengan mengendarai sepeda motornya.
"Dek?"
"Eh, kenapa kak?"
"Kok belom pulang?"
"Iya dari tadi busnya belum datang"
"Hmmm, mau bareng gak?"
"Eeeh, gak usah kak, sebentar lagi juga busnya datang"
"Yaudah dek, duluan ya"
"Iya kak"
Biru pun melihat sekilas motor Rama melaju ke arah kiri melewatinya. Dalam hatinya agak menyesal menolak ajakan Rama, tapi juga agak sungkan karena dia tidak mengenal Rama, yang dia tau hanyalah Rama adalah salah satu panitia LOS di sekolahnya.
Biru mulai bosan, sudah hampir satu jam dia menunggu bus.
5 menit kemudian, tiba-tiba dari arah kiri, Rama kembali ke halte dengan sepeda motornya membuat Biru heran.
"Busnya masih ngetem mungkin dek, kalo gak keberatan bareng aku aja"
Setelah berfikir sebentar akhirnya Biru mengiyakan ajakan Rama.
"Rumahmu dimana dek?"
"Di jalan W.R Supratman no 34 kak"
"Yaudah buruan naik"
Biru menaiki sepeda motor Rama dengan agak canggung, karna baginya Rama masih orang asing. Tapi dia juga sudah tidak kuat menunggu bus, mungkin ini pilihan terbaik untuk saat ini.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, Rama fokus ke jalan sedangkan Biru sibuk memikirkan kenapa Rama mau repot-repot mengantarnya, sebelumnya dia juga kaget ternyata setelah menemuinya di halte, Rama tidak benar-benar pulang, hanya melajukan motornya ke minimarket dekat sekolah kemudian kembali untuk menawarinya pulang bareng lagi.
Biru tau karna sebelum naik motor dia sempat melihat kantong belanjaan di motor Rama, kantong belanjaan dari minimarket dekat sekolah.
"Dek udah sampe" kata Rama menyadarkan Biru
"Oh iya kak, ngomong-ngomong rumah kakak dimana?"
"Di jalan Melati"
"Eh? Itu kan jauh banget dari sini?"
"Iya gak papa, yang penting kamu sampe rumah sebelum malem"
"Mmm, makasih kak.." kata Biru sambil agak menunduk, dia tidak mau Rama melihat mukanya yang salah tingkah.
"Iya sama-sama dek, aku pulang dulu ya"
"Iya kak, hati-hati"
"Sampai ketemu besok, Biru.." kata Rama pelan sambil menoleh ke arahnya.
Biru mengernyit bingung, darimana kakak ini tau namanya?
Ketika Biru masih kebingungan, motor Rama sudah melaju, meninggalkan jalan sekitar rumah Biru yang sepi.
Dalam perjalanan pulang, Rama senyum-senyum sendiri, mengingat tadi siang dia cemburu setengah mati melihat Biru dan Galang masuk di ekskul yang sama, ternyata sorenya dia mengantar Biru pulang. Hari itupun Rama lewati dengan hati yang berbunga-bunga.
Multimedia : Galang
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dalam diam
Short StorySaat kau sedih, jangan menunduk ke bawah Lihatlah ke sekelilingmu, kau akan temukan aku, yang dalam diamku mencintaimu.. First story, need comment and vote ☺