10. Everything has changed

7.2K 332 6
                                    

Setelah kejadian itu, semuanya tidak pernah terasa sama, Biru selalu menghindar setiap bertemu Rama ataupun Galang.

Hatinya dipenuhi perasaan gelisah.

Di satu sisi dia merasa bersalah pada Galang, orang yang sepertinya menulis surat untuknya. Dan di satu sisi lainnya, dia bingung dengan perkataan Rama, sampai detik ini pun dia masih tidak percaya, apakah waktu itu dia salah dengar?
Tidak, dia mendengarnya dengan sangat jelas. Tapi setelah itupun Rama tidak mengatakan apa-apa.

Ya, Rama membuatnya bingung, Rama membuatnya gelisah, suara Rama saat itu selalu terngiang di kepalanya, saat-saat bersama Rama kerap menghiasi mimpinya, inikah yang namanya jatuh cinta?
Entah, Biru sendiri bingung akan perasaannya.

Saat sedang sibuk berfikir, Lexie bangun dari tidurnya, saat ini jam pelajaran terakhir sedang kosong, jadi mereka semua bebas setelah mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.
Wajah Lexie terlihat pucat, segera Biru bertanya padanya.

"Kenapa Lex? Kok pucet?" tanya Biru khawatir.

"Iya, kayaknya aku sakit" balas Lexie lemah.

"Ke UKS yuk?" tawarnya.

"Gak usah, habis ini kan pulang sekolah"

"Yaudah"

"Eh Bi.."

"Kenapa?"

"Kan kemaren katanya mau cerita ke aku soal orang yang kamu suka"

"Oohh.." muka Biru mendadak merah.

"Cerita dong, kepo nih" desak Lexie.

"Enggg, sebenernya....a...aku.....aku.....suka..........sama................Kak Rama" kata Biru pelan, lebih seperti berbisik.

Setelah mendengar kalimat Biru, Lexie tertawa lepas, tidak mempedulikan sakitnya.

"Oh yaampun, bagaimana bisa? Orang yang mengirim surat itu, sama dengan orang yang dia suka, tapi dia tidak mengetahuinya?
Nampaknya tanpa surat itu pun, hati Biru memang sudah memilih Rama, perasaan manusia itu lucu ya, hahaha" pikir Lexie dalam hati.

Lexie tertawa sampai air matanya keluar, hatinya terasa bahagia yang tak terkira.

Biru sendiri gelagapan menenangkan Lexie, teman-teman sekelasnya sekarang memandang mereka dengan tatapan aneh.

"Sssttt, udah dong Lex" kata Biru.

Lexie masih tertawa.

"Lex...!!!" katanya lagi.

Lexie tidak lagi tertawa, tapi dari raut mukanya terlihat sekali dia menahan tawa.

"Hihihi, sorry sorry" kata Lexie.

"Kok tadi ketawa sih, emang ada yang lucu kalo aku suka sama Kak Rama" kata Biru kesal, tapi dengan berbisik agar tidak ada yang mendengarnya.

"Enggak sih, tapi...ya...ntar kamu tau sendiri" kata Lexie sambil tersenyum penuh arti.

"Gitu ya, selalu main rahasiaan sama aku" kata Biru pura-pura ngambek.

"Iya, masalah buat lo?" balas Lexie kemudian menjulurkan lidahnya.

"Lexieeeeee!!!!" kata Biru gemas.

Lexie kembali tertawa. Hingga bel pulang sekolah berbunyi dan menyadarkan keduanya.

_____________________________________

Malamnya, Biru sedang mempersiapkan seragam sekolah di kamarnya. Ketika hendak mengambil seragam, disamping seragamnya tergantung sebuah hoodie berwarna dark blue. Biru heran, sepertinya dia tidak pernah mempunyai hoodie seperti ini. Kemudian dia mencoba mengingat kembali, setelah berfikir cukup lama, dia baru ingat, ini hoodie milik Rama! Ya, hoodie yang dipinjamkan Rama ketika mereka pergi ke taman bermain, yaampun, bagaimana bisa dia lupa?

Cinta dalam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang