I'm sorry for that night..

11.2K 285 15
                                    

Bertahun-tahun lalu, suatu malam seorang gadis datang ke rumah Rama.

Gadis itu mengetuk pintu rumahnya, dan Rama segera membuka pintu, dia tersenyum ketika dilihatnya Naya, sahabat Adyth yang datang.

"Naya? Kenapa?" tanya Rama.

"Mau balikin buku Biologinya Adyth kak" balas Naya.

"Seharian dia di kamar tuh, lagi berantem ya?" selidik Rama.

"Eh? Enggak kok" Naya bingung.

"Samperin deh ke kamarnya"

"Iya kak"

Naya menuju kamar Adyth yang tertutup, sambil mengetuk pintunya.

"Dyth?" panggilnya.

Adyth membuka pintu, terkejut ketika dia melihat Naya.

"Kenapa?" tanyanya dingin.

"Nih" kata Naya sambil menyerahkan buku Biologi yang dibawanya.

"Makasih" balasnya sambil menerima buku itu, masih dingin.

"Kamu kenapa Dyth?"

"Gapapa, kamu buruan pulang"

"Dyth..?" tanya Naya, sambil menatap mata Adyth, tapi Adyth berusaha menghindarinya.

"Maaf.." kata Adyth kemudian, sambil menutup pintu.

Naya kaget. Merasa aneh dengan tingkah sahabatnya.

"Aku salah apa Dyth!? Maaf maaf maaf" kata Naya sambil menggedor pintu kamar Adyth.

"Bakal aku perbaiki! Dyth!" lanjutnya.

Merasa sudah tidak kuat lagi, dia duduk di lantai, menyandarkan badannya pada pintu yang tertutup.

"Dyth.." panggilnya lirih.

Tidak ada jawaban, padahal tanpa Naya tau, sebenarnya Adyth juga duduk di lantai, bersandar di pintu, sama sepertinya.

Naya mengambil ponselnya, menekan nomor telfon Adyth, tidak lama kemudian Adyth menjawab panggilannya.

"Suatu tempat kita berdua,

mungkin kan bertemu lagi

Karena di tempat kenangan.."

Naya entah kenapa di saat seperti ini malah menyanyikan lagu kesukaannya, dengan suara yang sesenggukan.

"...terlalu banyak orang-orang" Adyth melanjutkan lirik lagu itu. Membuat Naya di seberang sana tersenyum tipis.

"Cinta itu jejak pesawat

Satu gores kuas yang tipis

Ke hari kita tak dapat kembali

Dengan sedih tak dapat melangkah maju.."

Naya terus bernyanyi. Sedangkan Adyth semakin sedih, semakin tak tega meninggalkan gadis ini.

"Dyth.." panggilnya lagi.

Tidak ada jawaban.

"Besok temui aku di taman belakang sekolah yaa, please" lanjut Naya.

Tanpa sadar satu tetes air mata Adyth jatuh, tangannya mendadak terasa lumpuh hingga HP yang dia genggam jatuh, gadis ini, bahkan setelah Adyth sebegitu teganya, dia masih baik padanya.
Besok hari ulang tahunnya, Naya bahkan ingat saat dia lupa ulang tahunnya sendiri.

Rama yang melihat Naya duduk di lantai sambil sesenggukan merasa iba. Dia segera menghampirinya lalu menawari mengantar Naya pulang.

Sambil menghapus air matanya Naya mengangguk, sebelum berdiri dia berbisik pada pintu.

"I love you Adyth.."

Lalu mereka berdua meninggalkan rumah, menaiki motor Rama. Juga meninggalkan Adyth yang mematung setelah mendengar kalimat Naya.

"I love you too Naya.." katanya sambil tersenyum pahit.

__________________________________

Ini sinopsis ceritanya Adyth yang judulnya "Never forget" kalo mau tau baca sendiri yaa =)
Hehehe, maaf banyak yang kecewa sama ending Cinta dalam diam.
Sumpah author bingung mau ngelanjutin kayak gimana, kalau bikin sad ending pun rasanya gak tega :'( Rama dan Biru pantas untuk bahagia, lagipula setiap manusia juga pasti ingin akhir yang bahagia kan dalam hidupnya? ;)

Sekian ya, byeee~

Cinta dalam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang