sel

352 25 3
                                    

(Name) hanya dapat  terkaget-kaget mendapati dirinya di tuduh atas kasus pembunuhan.

(Name) tak tahu-menahu apa-apa soal itu. Namanya (name)  hanya menjadi anak bawang survey crops yang hanya tahu sedikit info.

"Akhirnya kami dapat mengeksekusimu atas kasus pembunuhan" beberapa polisi militer lega akan itu, karna akhirnya mereka tak usah mengerjar (name) yang selalu lolos dari penjara.

"Eh ntar membunuh? Oi aku tak tahu apa-apa. aku tau aku adalah salah satu incaran narpi tapi aku ngak pernah membunuh!" (Name) bingung dengan keadaanya.

(Name) berusaha kabur dengan cara biasanya.

(Name) di bawa ke penjara kembali oleh mereka.

"Nah jangan kabur!"

"Tentu saja aku akan kabur!"

"Jangan coba-coba!"

(Name) memalingkan wajahnya.

Petugas itu memukul (name). Sedangkan (name) hanya mendelik kesal melayani orang gila.

"Huft ingatlah tak ada yang bisa mengaturku sama sekali!" Keluh (name).

Rasanya sangat ingin memukuli (name) tapi mengingat (name) tak dapat di atur, akhirnya petugas itu malas juga.

(Name) terdiam mencari cara kabur. Ia yakin pasti penjagaan ketat. Apalagi mengingat Erwin pun ada di sana tapi entah dimana.

(Name) terdiam menunggu dari dalam sel agar para penjaga lengah. (Name) membuka sebuah kertas dari Levi.

"Buat keonaran apapun itu. Sekalian kalau bisa buat mereka lebih was-was kamu kabur dan lebih memperhatikanmu. Sekalian coba memperlambat hukuman matinya. Pasti ini bakatmu kan? Kupercayakan padamu.

(Name) hanya menyeringai sudah tau rencana kaburnya.

Bahkan kalau bisa (name) ingin bertemu Erwin sebentar saja, walau (Name) tahu resikonya.

Waktu yang tepat untuk (name) kabur.

(Name) berjalan dengan hati-hati untuk keluar.

Sampai tanpa sengaja (name) bertemu dengan petugas.

(Name) segera menutupi wajahnya tapi tanpa di curagai petugas itu.

Sebuah keberuntungan bagi (name) menemui mereka. (Name) sekarang tahu tempat Erwin.

Tanpa pikir panjang (name) langsung balik arah menuju tempat Erwin.

Di balik sebuah sel (name) menemukannya.

(Name) memegang sel itu dan memanggilnya.

"Oi Erwin apa kau ada niatan untuk kabur? Aku dapat mengajakmu kabur!" Ajak (name).

Walau (name) tahu pasti rencananya di tolak mentah-mentah.

Erwin hanya terseyum lemas.

"Kabur? Ingat rencananya (name)." Jawab Erwin.

"Baiklah kalau begitu aku tak akan keras kepala."  Jawab (Name) kecewa.

"Tapi (name) jaga dirimu..." peringatan Erwin.

(Name) hanya mengangguk.

"Ya aku pasti." Jawab (name).

(Name) berada di luar.

Dia tahu pasti beberapa saat lagi dia akan di cari, di kejar, atau mungkin di lacak. Tapi bukan (name) namanya kalau tak bisa kabur dari itu semua.

*kayak uthornya aja suka kabur

(Name) menyelimuti dirinya dengan jubah.

Apa yang ingin (name) lakukan?

Need2 (Erwin×reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang