pernyataan

419 30 3
                                    

Akhirnya Female titan atau Annie Leonheart di tangkap juga di tengah kota.

Kota? Ouh hancur donk.

Izin (name) untuk melakukan ekspedisi atau rencana masih belum di cabut. Tapi untuk saat ini (name) di perbolehkan dulu untuk ikut.

"Hei Nanaba dunia ini aneh ya? Normalnya kita melihat anak-anak main kejar-kejaran tengah kota, kita malah menyaksikan titan yang memainkannya." (Name) hanya memperhatikan kota yang cukup hancur.

Nanaba hanya berdecit.

"Tumben kau memperhatikan? Biasanya cuek. Apa kau punya rencana?" Tanya Nanaba.

"Hm...masih tak ada tujuan." Jawab (name).

"Apa kau masih punya keinginan untuk keluar dari pasukan?" Tanya Nanaba.

(Name) sejenak berfikir.

"Sepertinya ada. Di dunia ini cukup merepotkan. Aku berharap aku dapat pergi ke tempat yang damai, itu saja sih..." jawab (name).

"Pingin damai tapi pernah di penjara gimana sih?" Nanaba merendahkan.

(Name) sedikit terkekeh sambil kesalahan yang menurutnya "lucu" di masa lalu.

Mengingat melakukan tindakan rusuh, jadi buronan, kena tangkap, mempelajari cara kabur, beneran kabur, kena tangkep lagi, tapi karna sudah pintar (name) bisa kabur lagi.

Masuk kabur penjara itulah salah satu bakat membanggakan.

Karna sudah tak tahan lagi dengan drama masuk kabur penjara , akhhirnya (name) di paksa masuk pasukan pengintai.

Awalnya (name) pingin kabur lagi.

Tapi waktu itu entah kenapa terbesit ingin sedikit tahu soal pasukan aneh itu.

Awalnya (name) sama sekali tak tertarik dan asal masuk secara paksa.

(Name) ingin berencana merusuh agar pasukan itu terganggu lalu di akhiri dengan membunuh diri sendiri.

Tapi akhirnya seluruh keinginan itu berhenti seketika.

"Oi...jangan bengong napa?!" Nanaba mulai kesal karena di cuekan.

"Eh...oh ya hehehe ada yang ku pikirkan." (Name) tertawa garing.

"Apa tuh...jangan-jangan di saat kota hancur kau malah memikirkan Danchou." Nanaba mengejek (name).

(Name) menggeleng.

"Aku tidak yakin dengan keselamatannya saat ini, di tambah kerusakan kota ini." Jawab (name).

"Kalau seandainya tak kenapa-napa?" Tanya Nanaba.

"Baguslah aku tak perlu khawatir." Jawab (name).

"Tumben kau khawatiran?" Nanaba aneh.

"Euhm...lupakan!awas aja kalau di ingat terus." (Name) kaget.

(Name) keceplosan lagi.

"Ketahuan deh si orang aneh ini." Ejek Nanaba.

(Name) bingung harus melakukan apa. Tak di perbolehkan misi dan ekspedisi membuatnya banyak terdiam.

Padahal yang lain sedang gencar-gencarnya dengan melakukan ini itu.

Tidak dengan (name).

Hange pun sedang sangat serius jadi takut menganggunya.kalau ada Hangekan bisa belajar. Sekarang tidak.

(Name) malah jadi anak bawang saja.

Padahal (name) juga ingin merasakan hal yang sama.

Apa (name) harus minta izin mengikuti misi?

Need2 (Erwin×reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang