selamat malam

679 26 16
                                    

*di sarankan untuk minggat dari bab ini

"Jadilah milikku seutuhnya malam ini."

Itulah permintaan Erwin malam ini.

(Name) hanya dapat tercegang entah jawaban apa yang harus jawab atau apa yang harus ia lakukan.

"Euhm...aku..."

Erwin langsung melesat kembali menciumi leher (name).

Sedangkan (name) hanya dapat mendekap  punggung Erwin.

Lenguhan kecil saja yang (name) keluarkan karna Erwin tidak terlalu agresif dengan lehernya.

Awalnya Erwin tidak memberikan tanda sama sekali,tapi kini Erwin jadi agak agresif dan menghasilkan banyak tanda kemerahan di leher (name).

Erwin menyesap leher (name) dengan cukup kuat sedangkan (name) yang awalnya hanya mengeluarkan lenguhan lemah menjadi mendesah cukup keras.

(Name) menarik baju Erwin memintanya untuk berhenti.

"Ah...eru...win...ah...he...hen...tikan ah..." (name) memohon pada Erwin untuk menghentikannya. Bicaranya jadi tidak cukup jelas karma sedang mencoba mengatur nafasnya.

Erwinpun langsung menghentikannya dan menatap (name).

Kini leher (name) penuh dengan tanda kepimilikan yang di berikan oleh Erwin.

"Ah...(name) maafkan aku, aku sudah kelewatan." Erwin membelai leher (name) yang di penuhi tanda kepemilikan.

"Be...berbekas?" Tanya (name).

"Cukup banyak." Jawab Erwin.

"Nanti pagi harus segera di tutup takut ada yang melihatnya." Pinta (name).

"Baiklah akan ku cari sesuatu yang dapat menutupnya, lebih baik kita tidur sekarang." Jawab Erwin agak lemah.

Entah apa yang terjadi tapi malam ini (name) cukup memabukan Erwin.

Sudah beberapa kali Erwin tak dapat mengendalikan dirinya.

"Eh...kita tak akan kembali ke markas?" Tanya (name).

"Sudah larut, menginap saja dulu di rumahku." Jawab Erwin.

(Name) langsung duduk dan mengangguk setuju dengan Erwin.

"Dah...kau pergi ke kamar aku akan tidur di sini." (Name) mendorong tubuh Erwin.

Erwin membelai pipi (name).

"Tidak gadisku kalau kamu tidur di sini kamu bisa sakit badan. Lebih baik aku yang di sini dan kau boleh pakai kamarku." Tawar Erwin.

(Name) menggeleng.

"Ah tidak,aku akan merepotkanmu." Jawab (name).

Erwin terkekeh.

"Bukannya mimpimu itu untuk jadi bebanku? Ngak apa-apa kau memang cukup merepotkan." Erwin senang bila dapat menggoda (name).

"Ah,hentikanlah!!!itu sudah lama!" Teriak (name) panik.

Erwin menggeleng.

"Nah kalau kau tak ingin merepotkanku ayo ke kamarku." Erwin menggendong (name) dengan satu tangannya.

(Name) langsung mengalungkan tangannya pada Erwin.

"Uhm...Erwin ada sebuah pertanyaan yang ingin ku tanyakan kalau kau menggendongku." (Name) membelai pipi Erwin.

"Apa?" Erwin senang pipinya di belai (name).

"Ngak berat?" (Name) bertanya ragu.

Erwin tertawa kecil.

Need2 (Erwin×reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang