lupa

1.1K 46 10
                                    

Konichiwa
Pembukaan dulu aja sebentar
Maafkan saya yang tiba-tiba pindah.

Tapi lanjutannya masih sama aja kayak yang pertama.

Terimakasih sudah mau mampir ke sini, peyuk jauh...

(Name) melakukan rapat yang membosankan soal ekspedisi.

Di saat yang lain bersemangat dengan rapatnya, (name) begitu frustasi.

Kapan izin ekspedisinya di kembalikan coba???

Setelah rapat (name) cemberut.

"Jelas semuanya?" Tanya Levi.

Semuanya bersorak iya kecuali (name).

(Name) langsung mengankat tangannya.

"Levi aku mau ikut!!!" Teriak (name).

Levi menatap (name) malas.

"Izin ekspedisimu kan masih di cabut. Jadi jelas jawabanku tak boleh!" Bentak Levi.

"Si cebol ini selalu melarangku!" (Name) marah.

"Tch yang memcabut izin ekspedisimu bukan aku. Sana minta izin lagi pada kekasihmu..." Levi menganggap (name) bagai anak kecil.

"Sialan aku ngak punya kekasih!!!" Berontak (name).

Satu tim bingung siapa "kekasih" (name) yang Levi maksud.

Petra yang mengerti ucapan Levi hanya dapat terkekeh sambil menutupi mulutnya dengan tangan.

Setelah itu Levi dan (name) melakukan kegiatan rutin yaitu berdebat.

(Name) berniat sesegera mungkin bertemu Erwin untuk meminta izin ekspedisi, ya sekalian lanjut kegiatan sebelumnya.

"Levi! Sayang!!!" Teriak menggelegar di lorong di ikuti langkah larian cepat.

(Name) langsung pucat pasi mendengarnya.

(Name) sangat kenal suara ricuh ini.

Levi yang merasa menang langsung menyeringai.

"Mata empat, jemput dia di sini." Teriak Levi.

Astaga padahal (name) ingin kabur.

Hange langsung mendobrak pintu lalu loncat ke arah (name) bagai terkaman harimau pada mangsanya.

"Titanku!!!emak kangen sama kamu titan!" Hange menggosokan kepalanya pada pipi mulus (name).

"Heicho maaf kami mengganggumu." Sesal Moblit.

Levi hanya mengangguk malas sudah terbiasa dengan sikap Hange.

"Ayo ikut emak titanku..." Hange langsung menyeret (name).

"Tolong!" (Name) menatap Moblit.

Moblit terseyum garing mengisyaratkan "pasrah lebih baik".

Setelah sekian lama di ruang Hange. Akhirnya (name) bisa kabur karna Hange ketiduran di atas meja.

"Moblit dia sangat menyeramkan saat bangun" (name) bergidik ngeri.

Moblit menggeleng sambil terseyum hangat.

"(Name), kalau kau tau betapa gemasnya aku dengan sikapnya." Lirih Moblit.

"Anu...Moblit kau mengikutinya karna kau menyukainya?" (Name) penasaran.

Moblit langsung tersentak.

"Ah tentu saja tidak! Tentu saja tidak! Wajar saja bagiku untuk mengikutinya sebagai bawahan." Moblit panik.

Need2 (Erwin×reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang