janggal

306 22 8
                                    

(Name) terbangun pagi hari seperti biasa.

Dia menatap kesamping dan melihat Erwin yang masih tertidur pulas.

(Name) berniat meninggalkannya sebentar lalu kembali membangunkannya.

Tiba-tiba Erwin menarik tangan (name).

"Jangan pergi aku masih mau bersamamu." Erwin langsung membuat (name) tak bisa kemana-mana.

"Kau hari ini sibuk Erwin ayo bangun." (Name) mencoba membangunkan Erwin.

"Klo aku tak mau?" Erwin menatap (name).

Lemahlah (name) seketika.

(Name) langsung mencium bibir Erwin.

"Kau tak akan dapat lagi ciuman dari ku." Ancam (name).

"Sekali lagi aku akan bangun sudah itu." Pinta Erwin sekali lagi.

(Name) hanya menggerang kesal.

Tapi setelahnya (name) malah mencium Erwin lagi dengan lembut.

"Nah bangun Erwin...." ejek (name).

Erwin terkekeh.

"Baiklah..." Erwin langsung duduk.

(Name) mengambil atributnya yang tercecer di lantai.

"Jangan lupa sarapan." (Name) mengingatkan.

"Huump...tapi boleh sekali lagi?" Pinta Erwin.

(Name) langsung kesal.

"Ngak! siap-siap kerja sana!" Bentak (name).

"Ya baiklah gadisku...sepertinya aku harus memperkuat mental untuk menghadapi istriku yang galak. Atau mungkin aku akan meluluhkanmu..." jawab Erwin.

Erwin membuat (name) gusar.

"Jangan mimpi dulu aku menjadi istrimu! Nikahi dulu aku!" Bentak (name) karna kaget dengan setiap perkataan Erwin.

Erwin langsung menarik tangan (name) dan membuatnya duduk di pangkuannya.

Setelah itu Erwin langsung memegang pipi (name) dan mengarahkan dirinya pada bibir (name).

Erwin langsung menciumnya dengan kasar seperti kemarin malam.

"Uhmp...ehm...ah..." desah (name) yang malah terbuay dan memeluk leher Erwin.

Erwin malah mendorong (name) sampai terbaring di kasur.

Setelah cukup puas Erwin langsung melepas ciumannya.

"Ma...sih...pagi Erwin...lebih baik kau siap-siap..." peringatan (name) sambil memalingkan wajahnya.

Erwin tak mendengarkan (name) dan malah mencium kembali (name) dengan kasar.

Setelah bibir, Erwin langsung turun menciumi leher (name) tanpa membuat tanda sama sekali.

Erwin mengakhirinya dengan sedikit mengigit telinga (name).

(Name) bertahan mati-matian untuk menahan desahannya,tapi tetap dia tak kuat menahannya.

"Kyaah...ah...ja...ngan...masih...ah..pagi.." pinta (name) sambil sekuat tenaga mendorong Erwin.

Sepertinya kata-katanya semalam dia cukup capek untuk melakukannya adalah sebuah kebohongan.

Ini kan masih pagi kalau ada yang mendengar, bagaimana?!

Setelah puas, Erwin menyatukan dahinya dengan (name).

"Nikah? Baik gadisku. Aku akan segera menikahimu...ayo kita buat keluarga setelah ini." jawab Erwin atas pertanyaan (name) dengan bisikan yang sangat lembut.

Need2 (Erwin×reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang