Kehilangan untuk kedua kalinya

8.4K 764 60
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote nya 🤩🙏🏻

Welcome Home Syasa
-HF-

Met baca😆✋🏻

•••••

Setelah 3 hari sejak kepergian sang ayah, Syasa sudah mulai mencoba menjalani kegiatan sehari-harinya dan mencoba mengikhlaskan semuanya. Ia harus mencoba lebih ikhlas dan sabar karna masih ada dua orang yang ia sayangi yang harus ia jaga saat ini

"Ibu, ibu makan yuk. Kalo ibu gak mau makan nanti ibu sakit" ujar Syasa ke arah Kurnia

Sudah 3 hari juga ibunya susah sekali untuk makan, Syasa Austin dan bahkan Dira sudah sebisa mungkin membujuknya tapi tetap saja ia hanya makan satu suap atau dua suap saja. Pandangan ibunya juga selalu kosong, menatap kursi roda ayahnya.

Ya memang rumah jadi sangat berbeda, biasanya ibu selalu menemani ayah, ibu yang selalu memandikan ayah dan menyuapi ayah tapi kini dia sudah tidak melakukannya lagi

"Kamu gausah kerja, disini aja jaga ibu" ujar Austin yang memang sudah pindah tinggal kerumah Syasa karna suruhan Mama dan Papa nya

"Aku udah gak kerja seminggu masa gak kerja lagi"

"Gapapa, kasihan Ibu sendirian dirumah nanti"

"Ibu mau susul ayah"

Syasa yang Sedang bicara dengan Austin tibatiba terkejut mendengar ucapan Kurnia, mereka berdua langsung menoleh ke arah Kurnia yang sudah kembali menangis

"Ibu, gaboleh bicara begitu" bantah Syasa, "ayah udah tenang, sekarang kita disini harus selalu doain ayah. Kalau ibu bicara begitu nanti ayah sedih dengarnya"

"30 tahun Ibu hidup bersama Ayah, tapi sekarang Ayah meninggalkan Ibu sendirian. Ayah gak nepatin janjinya sama Ibu"

Syasa mengelap air mata Kurnia, ia sudah menahan air matanya karna kalau ia menangis pasti Ibunya akan semakin sedih. Saat ini hanya Syasa yang harus bisa menghibur dan menenangkan ibu dan adiknya

"Iya Ibu, Syasa tahu. Tapi ibu gak boleh begini terus, ikhlas ibu ikhlas. Ayah tetap ngejagain kita dari jauh ibu, ayah gak pergi kemana-mana, ayah masih ada disini" ujar Syasa menunjuk dada Kurnia, "masih ada dihati Ibu, Syasa dan Dira"

"Tapi ibu gak bisa hidup tanpa ayah"

"Bukan hanya ibu yang kehilangan ayah, Syasa dan Dira pun sama. Ibu harus ingat, kalau ibu masih ada Syasa dan Dira jadi ibu gak akan sendirian" sambung Syasa yang sudah memeluk ibunya

•••••

Sama seperti hari kemarin, Kurnia masih diam tidak mau makan bahkan sekarang tidak mau bicara dengan Syasa dan Dira. Syasa hanya khawatir dengan kondisi ibunya yang mempunyai penyakit darah tinggi, ia tidak mau ibunya sakit juga

"Kak, mama titip sesuatu untuk 7 harian ayah kaka lusa. Mama gak bisa kesini karna kondisi papa juga tidak terlalu baik" ujar Vanka memberikan amplop putih kepada Syasa

"Makasih ya Vanka, kakak jadi gak enak ngerepotin kamu"

"Gak kok kak, besok Vanka bantu masak ya. Atau kakak mau pesan catering aja?"

Welcome Home SyasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang