Ayah

8.1K 834 72
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote nya 🤩🙏🏻

Welcome Home Syasa
-HF-

Met baca😆✋🏻

"Kenapa tibatiba nyusul sih" kesal Syasa yang kini sudah berada di mobil Austin

Sebenarnya ada bagusnya sedikit sih Austin tibatiba datang, karna tadi teman-temannya langsung diam tak bicara sepatah katapun saat Austin duduk bersamanya.

Untungnya juga sudah waktunya kembali bekerja, jadi Syasa langsung pamit saat jam menunjukkan pukul 13.00. Daripada suasana semakin canggung jadi lebih baik Syasa yang pamit terlebih dahulu, ditambah Austin yang cuek tak bersuara sama sekali setelah memperkenalkan dirinya.

"Emang gak boleh?"

"Bukan gak boleh, tapi aku gak enak sama mereka"

"Yaudah gak di ulangi lagi kalo kamu gak bolehin"

Syasa mengerutkan dahinya, Semudah itu Austin menuruti ucapan Syasa. Astaga, Syasa berasa pacaran dengan anak kecil yang polos dan selalu menurut dengan dirinya

Ah, Syasa jadi teringat dirinya saat ditoilet tadi. Ia memikirkan cara bagaimana mempertemukan Austin dengan Ayahnya lagi.

"Austin..."

"Iya, kenapa?"

Pandangan mereka kini saling menatap satu sama lain, Syasa sedikit ragu bicara dengan Austin tapi kalau tidak dibicarakan bisa-bisa Ayahnya akan bawel terus-terusan untuk mempertemukan dirinya dengan Austin

"Itu... mmm..." ragu Syasa

"Kenapa?"

"Ayah mau ketemu Austin..."

"Yaudah"

"Yaudah apa?" bingung Syasa

"Yaudah kalau ayah mau ketemu, sekarang kita kerumah Syasa aja"

"HEH", mata Syasa benar-benar membulat sempurna seakan ingin keluar saja mata itu. Ia benar-benar dibuat terkejut mendengar Austin yang langsung mengiyakan ucapan Syasa dengan santai, padahal Syasa mencari keberanian untuk bicara seperti itu selama berjam-jam

"Ron, putar balik. Kita ke rumah Syasa"

"Eh gak sekarang juga Austinnnn"

Syasa menatap tajam laki-laki yang masih diam dengan dahi yang mengkerut seakan kebingungan.

"Tadi katanya Ayah mau ketemu, kebetulan lagi gak ada kerjaan di kantor yaudah sekarang aja. Ayah Ibu di rumah kan?"

"Ih jangan buru-buru, aku belum susun kata-kata buat kamu"

"Maksudnya?"

Austin benar-benar bingung tak mengerti, untuk apa menyusun kata-kata seakan Austin tak bisa bicara didepan kedua orang tua Syasa

"Aku gak mau kamu ngomong macem-macem di depan ayah, jadi kita berdua harus susun kata-kata dulu sebelum ketemu Ayah"

"Ngomong macem-macem gimana? Emang aku pernah salah ngomong?"

Welcome Home SyasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang