Mad (Bonchap i)

1.7K 166 0
                                    

Juyeon melepaskan jas kerjanya, lalu melonggarkan dasi yang terkait di lehernya.

Hari ini dia lumayan lelah karena melakukan pertemuan pertemuan pada kolega pentingnya, belum lagi dia sedikit kurang fokus karena kepikiran dengan sikap Hyunjae tadi pagi.

Entah apa yang terjadi pada Hyunjae, sejak tadi pagi Hyunjae sangat cuek terhadap Juyeon, tadi pagi juga Hyunjae tak memasak sarapan dan menyiapkan bekal untuk Juyeon.

"Bos, kau ingin makan apa?." Tanya Minho yang merangkap sebagai sekretaris pribadi Juyeon.

"Ck, sudah berapa kali kubilang, kau tak perlu pakai embel embel bos padaku!, apalagi sekarang bukan jam kerja."

Minho sedikit tertawa melihat bosnya yang sedang sensi saat ini, benar benar tidak bisa diganggu.

"Baiklah - baiklah, sekali lagi aku tawarkan, kau ingin aku belikan makanan apa?."

"Terserah mu sajalah, yang penting aku kenyang. Sejak dari tadi pagi aku belum makan, hanya karena mengurusi dokumen sialan itu."

Minho pergi ke lantai bawah menuju kantin, ia ingin memesan makanan untuknya dan untuk Juyeon sekalian.

Saat Minho sudah pergi, Juyeon langsung membaringkan dirinya ke sofa yang sudah ada di ruangannya, melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 6 sore, setelah itu ia meletakkan tangan kanannya di atas dahinya Lalu menghela napas panjang, sejenak ia merenung entah apa yang dipikirkannya, Walaupun dia tahu akibat buruk jika terlalu banyak merenung, tapi tetap saja dia sudah terlanjur nyaman dengan keadaannya saat ini.

Drtt!

Drtt!

Lamunan Juyeon terhenti karena handphonenya yang berdering, menandakan ada yang menelponnya.

Raut wajah Juyeon langsung berubah bahagia karena melihat siapa yang menelponnya, orang yang membuat Juyeon merana satu hari ini.

"Halo Hyunjae, ada apa sayang?.'

"........"

"A-apa? Aku harap kau tenang!, Aku akan segera kesana secepat mungkin."

Tuut!

Kini raut wajah Juyeon kembali berubah manjadi panik, bagaimana tidak panik jika barusan ia mendengar kabar dari istrinya bahwa Jaeyeon terjatuh dari tangga, dan hal itu menyebabkan Jaeyeon pingsan.

Juyeon seperti merasakan deja vu, dia pernah berada di posisi seperti ini, tepatnya saat Hyunjae yang sedang lahiran.

Juyeon langsung bergerak secepat mungkin, mengabaikan Minho yang memanggilnya sambil membawa makanan.

Walau Juyeon saat ini sangat lapar, tapi tetap saja rasa khawatirnya mengalahkan rasa laparnya.

Segera Juyeon mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata - rata, untungnya rumah baru mereka tak terlalu jauh dengan kantor Juyeon.

Rumah baru? Ya, saat Eric memasuki sekolah dasar, tepatnya satu tahun yang lalu, Juyeon mengajak keluarganya untuk pindah ke rumah baru mereka atau sebut saja rumah yang dihadiahi Yoona saat pernikahan mereka.

Kenapa baru sekarang?, Awalnya Hyunjae tak ingin pindah karena sudah terlalu nyaman di rumah yang sebelumnya, tapi dengan sedikit pengertian dari juyeon Hyunjae akhirnya memutuskan untuk mengikuti kemauan Juyeon. Rumah baru mereka juga sangat strategis lumayan dekat dengan sekolah eric dan kantornya Juyeon.

Kembali ke Juyeon >>

Braak!

Juyeon langsung memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa, membuka pintu dengan tak sabaran.

Closing a Rumor • [JuJae] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang