Juyeon dan Eric saat ini ada di taman, Juyeon pun tak tahu kenapa ia bisa mengajak Eric. Hanya saja Juyeon mengikuti kata hatinya yang ingin menghabiskan waktunya dengan anak itu.
"Kita kesini lagi?"
"ya, kau sudah pernah kesini?"
"Sudah, bersama uncle Rowoon kemarin"
Juyeon sedikit jengkel dengan jawaban Eric, padahal ia ingin memberi kejutan Eric dengan membawanya ke taman indah ini, tapi Eric sudah lebih tahu taman ini.
"Baiklah, kita duduk di sana ya" tunjuk Juyeon pada bangku kosong dekat danau.
"Ayoo!" Seru Eric.
Juyeon dan Eric bercanda dan berbincang banyak hal, kadang Juyeon mengajari Eric menghitung angsa yang berenang di danau, kadang juga Eric tertawa karena daun gugur yang jatuh di rambut Juyeon.
kini Juyeon mengajak Eric bermain suit.
"Ayo kita suit dan yang menang terserah mau minta apa"
Eric mendengar nya langsung excited,
"Ayo!"5 menit mereka bermain dan yang menang adalah Eric, Juyeon bingung dengan keahlian Eric, padahal Eric juga baru diajarkan cara bermainnya tapi dia sudah se-hoki ini.
"Baiklah kau ingin apa?"
"Ehhmmm Eric mau ice cream" pekik Eric senang.
"Yasudah ayo!" Ajak Juyeon.
Saat mereka mau beranjak, ada anak kecil terjatuh tak jauh dari mereka. Anak itu menangis tersedu-sedu memanggil ayahnya.
Tak lama kemudian ayahnya anak itu datang dan menggendong anak itu lalu mengusap punggung nya sayang.
Eric lagi-lagi merasa iri melihatnya.
Juyeon bingung kenapa Eric masih belum beranjak dari duduknya, padahal Eric yang ingin dibelikan ice cream."Kenapa kau murung?, Ayo kita beli ice cream nya!.
Eric menahan tangan Juyeon, "boleh aku ganti permintaan nya" mohon Eric sedikit murung.
"Ya, kau ingin diganti dengan apa?" Juyeon kembali duduk, karena Eric yang mengganti permintaan nya.
"Bolehkah Eric panggil tuan dengan sebutan appa" minta Eric dengan muka yang ditundukkan karena Eric takut.
Juyeon yang sedari menggenggam tangan Eric langsung melepaskan nya karena mendengar permintaan Eric barusan.
Walau keadaan ditaman sangat ramai dan berisik, tapi tidak dengan keadaan Juyeon dan Eric, beberapa menit keheningan melanda mereka.
"Kau tunggu disini, aku ingin ke toilet sebentar". Juyeon malah meninggalkan Eric tanpa tahu bahaya nya meninggalkan anak kecil ditengah keramaian.
"Melihat kepergian Juyeon Eric bergumam, "pasti tuan Juyeon marah dan tak mau mempunyai anak nakal seperti Eric."
Tiba tiba,
"Hai!" Sapa seorang lelaki dewasa yang tak Eric kenal.
~~~
"HYUNJAE" teriak Juyeon panik saat masuk kerumahnya.
Hyunjae yang mendengar teriakan Juyeon terlonjak kaget.
"Ada apa tuan?""E-eric, e-eric hilang di taman" Juyeon gugup bahkan saat ini matanya mulai berkaca-kaca.
"K-kenapa bisa? Jika keadaan Juyeon saat ini panik, maka keadaan Hyunjae saat ini 100 kali lipat dari keadaan Juyeon.
"Tadi aku meninggalkan Eric karena aku pergi ke toilet sebentar, saat aku kembali Eric sudah tak ada. Aku juga sudah mencari keseluruh sisi taman tapi tak ada" Juyeon berusaha menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closing a Rumor • [JuJae] END
No FicciónHyunjae yang berusaha untuk Menakhlukan Hati Juyeon yang notabennya Suaminya.