Sorry Dad

2.2K 261 15
                                    

Di Minggu pagi yang cerah Eric sedang menonton kartun di sofa sedangkan Hyunjae sedang mencuci.

Juyeon yang baru selesai mandi keluar kamar membawa laptop dan beberapa berkas nya keruang tamu untuk menyelesaikan tugas nya.

"Hei ngapain kau ada di sofa ku, turun kau, aku tak sudi jika sofa diduduki 'anak haram' seperti mu" ucap Juyeon acuh lalu duduk di sofa.

Eric yang mendengar bentakan Juyeon langsung turun dan memilih duduk di karpet saja.

Juyeon yang melihat siaran TV yang menampilkan kartun itu langsung mengganti nya dengan siaran bola.

Sebenarnya Juyeon tidak menonton karena dia harus menyelesaikan tugasnya, tapi dia sengaja mengganti siarannya supay membuat Eric tidak nyaman atau menangis.

30 menit berlalu Juyeon menatap kearah Eric, siap sangka bocah tersebut bukannya menangis karena siarannya diganti malahan dia menonton siaran tersebut dengan serius, Juyeon mengalihkan pandangan nya ke TV lalu melihat Club bola favorit nya yang saat ini bermain.

Lalu Juyeon menatap kembali bocah yang duduk di karpet.

"Yah, padahal sedikit lagi gol" terdengar sedikit nada kecewa yang diucapkan oleh Eric.

Juyeon tersenyum tipis melihat tingkah bocah tersebut mengingatkan nya dengan masa kecil nya yang saat itu menonton bola bersama ayahnya, Juyeon yang umur 2 tahun masih belum mengerti tentang siaran olahraga tersebut, jika ayah Juyeon berteriak goal, maka Juyeon akan ikut ikutan berteriak goal dengan tak kalah heboh nya.

Akhirnya setelah selesai berkutat dengan laptop nya Juyeon meregangkan badannya yang terasa pegal, karena sudah terlalu lelah, Juyeon menidurkan badannya di sofa.

Sedangkan Eric, saat ini dia merasa sedih karena siaran bola tersebut telah usai, sebenarnya Eric juga tak paham dengan siaran bola tersebut, tapi menurutnya itu sangat seru dan lucu karena melihat orang orang berlarian mengejar dan menendang bola.

Karena siaranya sudah selesai, Eric mencari remote berniat untuk mengganti dengan siaran yang lain. Tapi bukannya mencari remote tersebut Eric malah melihat berkas berkas juyeon yang ada diatas meja, kertas tersebut berserakan akibat kipas angin yang terlalu kencang.

Melihat itu Eric dengan masa pertumbuhan nya yang aktif berniat untuk merapikan kertas kertas tersebut.

Namun salah, Juyeon bangun saat Eric sedang merapikan kertas tersebut. Karena Juyeon yang membenci Eric membuat dia menyimpulkan bahwa Eric membuat berkas nya yang sudah susah susah untuk disusun berantakan.

"DASAR KAU SIALAN" Bentak juyeon pada anak tersebut.

Eric yang mendengar bentakan Juyeon tersebut langsung terkejut, bahkan saat ini dia sudah menangis dan badannya bergetar ketakutan. "Maaf kan Eric hiks tuan Juyeon hiks" lirih Eric.

PLAK. Itu suara pukulan Juyeon yang memukul punggung Eric.
"KAU, BISAKAH KAU BERGUNA SEDIKIT" bentak juyeon lagi.

Hyunjae yang sedang mencuci sangat terkejut mendengar bentakan Juyeon tersebut,  ia langsung menuju ruang tamu dan memeluk Eric.
"Maafkan Eric Juyeon, walaupun dia nakal tapi kau tidak harus memukulnya dia juga anak kandungmu juy" mohon Hyunjae

"Apa kau bilang, sampai kapan pun aku tidak akan pernah menganggap nya anak ku" ucap Juyeon dengan geram.

"Kau urus anak haram itu, orang miskin memang tidak mempunyai etika, cuihh" maki juyeon lalu menyambar kunci mobilnya dan pergi begitu saja.

Hyunjae hanya bisa bersabar lagi lalu menenangkan Eric yang masih nangis ketakutan.

"Sudah yah Eric, eomma ada disini berhentilah menangis" ucap Hyunjae menenangkan dan mengelus punggung Eric yang di pukul oleh Juyeon.

"Eomma maafkan Eric, karena Eric eomma kena marah. Eric hanya ingin memebereskan kertas yang berantakan. Kata eomma kan kalau sesuatu yang berantakan harus kita bereskan" lirih Eric dengan nada sesenggukan.

"Eomma tidak marah Eric, justru eomma bangga karena Eric mau mendengarkan apa kata eomma."

"Benarkah eomma, Eric adalah anak yang baik?."

"Ya, Eric adalah anak yang baik"

Mendengar itu eric langsung memeluk Hyunjae. "Eric sayang eomma."

Mendengar itu Hyunjae tersenyum. "Eomma juga sangat sayaaaaang dengan Eric"

TBC

Closing a Rumor • [JuJae] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang