Untuk puan yang sering menangis diam-diam
Yang selalu tumpah di atas jam sepuluh malam
Hai, apakah hati itu tengah remuk redam?Menangis berharap sesak di hati menghilang
Tapi ternyata hanya semu belakangSudahi puan,
Apapun alasan di balik tangis mu yang penuh sayatan
Aku berharap kau lekas bangkit dan melupakanMasih ada hari esok untuk di jalani
Yang penuh akan kejutan dari sang IlahiJika itu tentang sang tuan
Aku berharap kau lekas lupakan
Jika itu tentang masa depan
Ku harap kau tidak menangis dan tetap berjuang~Ridada~
(Dari aku yang tak ingin air mata mu tumpah di atas jam sepuluh malam)
Yuk semangat yuk! Masih ada hari esok yang menanti senyum palsu mu
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan aksara {Sajak Puisi, Prosa}
Поэзия[Antologi puisi, prosa] Berisi rangkaian kata acak, abstrak dan gak jelas. Ketika mulut tak dapat bersuara, hati tak bisa berbicara maka aksara menjadi solusinya. Aku saranin kalau mau baca, menggunakan font paling kecil dan juga latar warna hitam R...