Dialog aku, logika dan hati

590 20 0
                                    


/╲/\╭(•‿•)╮/\╱\

Aku:"hati, hati?"

Hati: "hemm, kenapa?"

Aku: "aku ingin bertanya sesuatu, apakah boleh?"

Hai: "tentu saja boleh. Apa yang ingin kau tanyakan?"

Aku: "hemm, tapi aku ragu..aku takut pertanyaan ini akan menganggu hari mu."

Hati:"memangnya pertanyaan apa itu?"

Aku: " apa...apa, apa namanya masih terukir di sana?"

Hati:"--"

Aku:" kenapa diam? Katakan padaku, apakah namanya masih terukir di sana?"

Hati:" masih." Hati bercicit pelan.

Aku:" kenapa?"

Hati:"--"

aku: " maksudku, kenapa namanya masih ada di sana, padahal dia sudah lama sekali pergi."

Hati: "CK! Kau cerewet sekali. Terserah ku saja, kau sudah mirip seperti logika yang terus bertanya ini itu menasehati ini itu kepada ku!"

Aku: Tap-"

Hati: "karena aku masih mencintainya, puas?"

Aku: owh, tapi kenapa kau masih mencintainya?"

Hati: ck! Sudah ku bilang jangan ikut campur!"

Aku: diriku hanya bertanya. Jangan ngegas gitu dong!"

Logika:"sudahlah, apa yang ingin kau tanyakan pada hati? Dia itu bodoh, tak memikirkan efek jangka panjang hidupnya."

Aku: "diriku hanya bertanya kepada hati apakah namanya masih ada di sana atau tidak."

Logika: "si hati selalu sensitif jika membahas dia. Biarkan saja, aku sudah lelah membahas hal ini dengannya. Dia sangat batu, padahal orang itu sudah pergi dan menemukan rumah baru. Tapi hati dengan bodohnya masih mengukir nama idiot itu."

Aku: "tapi, bukankah hati pernah bilang dia sudah move on?"

Logika: "move on apanya!! Tiap malam saja selalu memikirkan idiot itu dan menangisinya diam-diam! Sudahlah aku malas membahas masalah hati dan dia. Hati memang sangat bodoh.

Hati: "aku mendengarnya! Awas saja kau Logika. Akan ku kacaukan lagi kerja otak pintar mu itu dengan memikirkan dia"

Logika" jangan coba-coba! Apakah kau tidak lihat di meja itu ada banyak sekali tugas yang belum selesai? Aku tak bisa berpikir karena kau terus saja mengacaukan kerja otakku dengan memikirkan idiot itu! Kau ingin nanti sakit karena di ejek bodoh sebab tak naik kelas,heh? Kemampuanku tak berguna karena dirimu hati sialan."

Hati:"--"

Aku: hati dan logika memang selalu bertengkar

~Ridada~

Hayo yang belum bisa move on dari doi
Semangat ya pura-pura move on nya

 aku dan aksara {Sajak Puisi, Prosa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang