Pada...
Bui hati yang membelenggu satu nama.
Terus berdetak tak berima saat melihatnya.
Juga pada bibir yang acap kali berkedut saat melihatnya tertawa.Jangan menggila wahai rasa,
Cuma karena ia membalas tatapan memuja.
Jangan meledak wahai bahagia,
Hanya karena ia tersenyum membalas mata.Dia hanya menatap tanpa gemuruh di dada.
Tak sepertimu yang menggila hanya karena ia balas menyapa.Tawanya bukan untuk mu.
Melainkan, untuk puan di balik tubuhmu,
Yang tersenyum lebar, membalas lengkung samar itu.Sapa-nya bukan tanda suka.
Melainkan formalitas semata.
Kau tau arti ramah tamah bukan?
Nah begitulah ia,
Hanya sekedar sopan pada semua orang.~Ridada~
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan aksara {Sajak Puisi, Prosa}
Poésie[Antologi puisi, prosa] Berisi rangkaian kata acak, abstrak dan gak jelas. Ketika mulut tak dapat bersuara, hati tak bisa berbicara maka aksara menjadi solusinya. Aku saranin kalau mau baca, menggunakan font paling kecil dan juga latar warna hitam R...