━━「 17 」━━

116 21 0
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・┊  ┊  ┊  ┊┊  ┊  ┊  ❀┊  ┊  ✧┊  ❀✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀


I

bu pun mengetahui tentang Kak Yui, aku dengar dari Mina bahwa dua hari lalu Ibu pergi ke kediaman Count Aihara dan menampar Kak Yui di hadapan semua orang.

Aku bersyukur Countess Aihara melawan Ibu untuk melindungi Kak Yui, dan sekarang Kak Yui sedang berada di luar kota untuk menghindari orang-orang suruhan keluargaku yang ingin menyakitinya.

Aku pusing sekali, kenapa tiba-tiba kehidupan santaiku berubah menjadi penuh drama?

"Mina, ayo kita menyegarkan pikiran, bersiaplah! Kau ikut aku ke salon"

━━━━❰・❉・❱━━━━

Mobil yang membawaku melewati perusahaan Duke Kageyama, itu adalah perusahaan yang memproduksi senjata untuk kerajaan ini. Dulu Miu sering sekali mampir untuk mengunjungi Duke Kageyama, tapi tentu saja ia selalu diusir dan disuruh pulang.

Kalau dipikir lagi, sepertinya bukan hal mustahil Duke Kageyama ingin menyingkirkan Miu. Bayangkan ada seseorang yang selalu mengusikmu sejak umur enam tahun, pasti mengganggu sekali.

Tapi apa Duke Kageyama sekejam itu? Menyuruh Miu untuk mati?

Aneh sekali, aku tidak mengingat apa pun tentang hal yang berkaitan dengan perkataan Kak Tadashi. Apa langsung ku tanya saja ya?

Sambil turun dari mobilku yang ternyata sudah sampai di pusat pertokoan, aku mengetik pesan untuk Kak Tadashi.

Dia sibuk tidak ya? Pekerjaan di istana kan selalu banyak.

Belum sempat kukirim pesanku lagi-lagi aku mendengar desisan para ular betina.

"Itu, itu! Tunangan Duke Kageyama, kau tau? Menurut rumor keluarganya memberikan seperempat saham perusahaan untuk keluarga Duke supaya mereka bisa bertunangan"

Mereka itu berbisik tapi keras sekali, sepertinya sengaja ya supaya aku bisa dengar? Baik, ayo dengar lagi. Aku mengambil tempat duduk di depan cafe dan menyuruh mina untuk memesan minuman.

"Benarkah? Rumor yang kudengar adalah pertungan mereka terjadi karena Duke Kageyama dijebak oleh gadis itu!" Oh wow jebakan apa yang dimaksud?

"Kasihan sekali Duke Kageyama.." aku memutar mata jengah, padahal Miu yang lebih kasihan dibanding Duke Kageyama.

"... Ah dan kau tau? Kudengar Lady Sawamura itu dekat dengan banyak pria! Tidak tau diri sekali bukan? Sudah bertunangan tetapi tidak menjaga martabatnya, yah aku wajar saja sih kenapa Duke Kageyama tidak mencintai tunangannya sendiri"

Bilang saja kau iri dasar beban kerajaan!

Aku mengalihkan pandangan ke kursi di depanku yang diduduki seseorang. Tersenyum penuh kemenangan, aku bersyukur Kak Kei ada disini.

Seolah bisa bertelepati.

Beberapa detik kami saling bertatapan dan mengangguk setelahnya.

"Kak Kei sudah datang?" Gila nada manjaku menjijikan sekali, aku yakin para ular akan jengkel dengan aku yang belaga menggemaskan.

Kak Kei tersenyum dan mengelus kepalaku "Miu sudah menunggu lama?" Ternyata intonasi Kak Kei lebih menjijikan dari pada aku, untung saja aku membelakangi para ular sehingga mereka tidak bisa melihat wajahku yang menatap Kak Kei dengan ekspresi seperti ingin muntah.

"Jangan memperlakukan Miu seperti itu kak, nanti orang lain jadi salah paham, hing" Tolong jaga ekspresimu Kak Kei! Mereka bisa melihatnya, jangan menatapku seperti aku adalah bakteri.

Kembali mengubah ekspresinya menjadi penuh senyuman yang menurutku sih menakutkan tapi sepertinya para gadis di dekatku terpesona oleh Kak Kei.

"Mereka hanya iri pada Miu-ku ini yang terlalu sempurna seperti.." Kak Kei menjeda ucapannya.

"Seperti malaikat" Bisikku sepelan mungkin supaya Kak Kei melanjutkan kalimatnya.

".. Seperti malaikat" Kak Kei mengacak rambutku setelahnya. Harusnya kau mengacaknya dengan gemas bukan membuat rambutku berantakan seperti habis terkena angin disko, kak!

"Habis bagaimana Kak, Miu jadi merasa bersalah karena terlalu cantik, terlalu kaya, dan selalu dikelilingi oleh lelaki, apa mungkin Miu harus menjauhi kakak? Miu tidak mau membuat orang iri" aku tau aku sombong tapi kan semua ucapanku fakta.

Sambil menahan tawanya, Kak Kei kembali merucap "Astaga Miu, bukan salahmu jika orang lain terlahir jelek dan miskin–"

Mina datang membawa minumanku dan terkejut dengan adanya Kak Kei, Mina memberi salam pada Kak Kei dan aku melirik para ular di belakangku.

Bagus! Mereka dengar semuanya "Kak Kei, ayo pergi sekarang, kita ini kan orang sibuk yang tidak punya banyak waktu luang" hanya Kak Kei sih, kesibukanku hanyalah menonton series di kamarku.

━━━━❰・❉・❱━━━━

━━━━❰・❉・❱━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©ᴘɪɴᴋ-ʀᴜꜱʜ

Love Me ! ; [Kageyama Tobio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang