━━「 13 」━━

146 21 0
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・┊  ┊  ┊  ┊┊  ┊  ┊  ❀┊  ┊  ✧┊  ❀✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀

Duduk di tepi pantai dan melihat pertandingan voli seperti di olimpus— itu karena para pemainnya seperti para dewa, maksudku mereka semua tampan.

Di sampingku ada putra terakhir dari keluarga Duke Tsukishima—Kak Kei. Awalnya aku ragu bisa akrab dengan sifatnya yang seperti itu tapi ternyata kami cocok sekali apalagi saat mengejek dan menjelekan orang lain.

"Lihat Kak Hisashi hahahaha aku tidak yakin dia sungguh bisa bermain voli pantai yang ia lakukan dari tadi hanyalah berbaring." ejek Kak Kei kepada Tuan Kinoshita—atau Kak Hisa yang sebenarnya bukan berbaring tapi ia terjatuh.

Aku menutup mulutku sedikit seperti akan berbisik padanya, "Ey Kak, mungkin ia ingin melakukan pertunjukan komedi, kau tidak boleh seperti itu, kita harus tertawa dong untuk menghargainya." tapi tentunya aku berteriak dengan keras.

Kak Hisa menatap kesal ke arah kami, wah aku bisa mengerti kenapa Miu dulu menjadi gadis yang jahat, karena mengejek orang itu asik juga ya.

"Jangan menambah musuhmu begitu dong, kau kan sudah punya banyak." Kata Kak Daichi yang ikut duduk bersamaku dan Kak Kei. Akan kuabaikan dia karena hingga hari keempat ini ia sudah memonopoli Kak Yui, padahal besok kami akan pulang.

"Kak aku merasa seperti seseorang bicara padaku tapi tidak ada wujudnya, astaga lihat tanganku merinding." aku menunjukan lengan kananku yang sebenarnya tidak merinding pada Kak Kei.

Kak Daichi malah menjitak kepalaku, tidak dengan pelan dan menggemaskan, tapi sungguhan menjitak hingga rasanya kepalaku tertembak peluru, sakit sekali "Oh astaga Kak Kei! Kurasa penunggu pulau ini marah padaku karena menjadi lebih cantik dariny—"

Aku terdiam begitu Duke Kageyama datang menghampiriku, baiklah saatnya kabur.

Sebenarnya aku sejak kemarin lebih tepatnya sejak kejadian di kamarku itu menghindarinya, maksudku aku masih malu tapi Duke Kageyama seperti tidak terbebani sama sekali dan berperilaku seperti biasa.

Tidak peduli dengan teriakan yang Kak Kei tujukan padaku, aku berjalan cepat ke arah bangunan dapur kami yang jaraknya tak begitu jauh dari lapangan voli, saatnya menonton para gadis memasak.

━━━━❰・❉・❱━━━━

Kecewa, acara memasak ternyata sudah selesai.

Aku memutar kursi pantry dan mengarahkannya ke arah jendela besar yang menghadap lapangan voli, meskipun tidak sejelas sebelumnya, aku masih dapat menonton pertandingan antara Kak Hisa dan Kak Asahi melawan putra mahkota dan Duke Kageyama.

Tuan Duke itu jika tidak ada putra mahkota cenderung pendiam, maksudku sifatnya itu seperti selalu canggung melakukan apapun, sangat berbeda jika putra mahkota ada dalam radiusnya, ia seperti lebih bisa berekspresi layaknya manusia.

"Kau menghindari Tobio ya?" Kak Kiyoko memberikan minuman padaku dan ikut duduk di kursi pantry di sebelahku.

"Tobio menyebalkan, aku lebih suka dia jadi diam dan anteng." Aduku pada Kak Kiyoko, aku mencicipi minuman yang ternyata jus apel ini, enak juga rasanya, gadis di sampingku ini hebat juga dalam urusan dapur.

Kak Kiyoko tertawa karena ucapanku, sambil meminum jus aku terus memandanginya yang sedang tertawa, kak kumohon jangan terlalu sempurna, nanti para malaikat membawamu karena menyangka kau bagian dari mereka.

"Miu jangan menghindari Tobio terus dong, nanti ia jadi sedih." rupanya Kak Kiyoko ini seperti Kak Koushi. Mereka ini orang tua Tobio atau bagaimana sih.

Kak Yui dan Kak Hitoka ikut bergabung bersama kami di pantry, kini kami duduk berjejer menonton pertandingan voli bersama.

"Kalian sedang membicarakan apa?" Kak Yui bertanya dan menyodorkan cookies coklat padaku, ah dia memang yang terbaik.

"Kau itu masih berpikir Tobio tidak suka padamu ya, Miu?" sambung Kak Hitoka yang sepertinya mendengar percakapanku dan Kak Kiyoko sebelumnya.

"Bukan berpikir Kak, tapi aku namanya sadar diri, seluruh penduduk di kerajaan pun tau fakta itu, aku merinding jika mengingat ejekan mereka padaku saat berpapasan di tempat umum." bukan ingatanku sih, tapi ingatan Miu yang kuingat.

Sebelum mereka membahas lebih jauh tentang Duke Kageyama yang tidak aman untuk jantungku, lebih baik aku cepat-cepat alihkan pembicaraan ini. "Kenapa tidak kakak ceritakan hubunganmu dengan Kak Ryu? Kalian ini gila ya? Jika orang luar mengetahui apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini, kerajaan akan gempar."

Kak Yui tertawa menanggapiku, yah wajar sih ia dan Kak Daichi kan sama gilanya.

"Aku ingin bersama Ryu lebih lama lagi..." Kak Kiyoko sedikit menunduk dan tersenyum, tunggu itu mencurigakan sekali.

"... Doakan rencanamu berhasil ya, Miu" rencanaku? rencana apa? lalu setelah tersadar, aku dan Kak Hitoka menjerit dengan keras.

Wah mereka sungguh pasangan sinting! Tapi tidak apa kak aku dukung kalian!

━━━━❰・❉・❱━━━━

━━━━❰・❉・❱━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©ᴘɪɴᴋ-ʀᴜꜱʜ

Love Me ! ; [Kageyama Tobio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang