━━「 26 」━━

108 17 0
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・┊  ┊  ┊  ┊┊  ┊  ┊  ❀┊  ┊  ✧┊  ❀✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀

Astaga ternyata orang menyusahkan-maksudku Kak Daichi ada di kediaman Marquess Shimizu, orang itu ku kira sudah mati saking tidak bisanya dihubungi.

Orang tua Kak Kiyoko rupanya sedang di luar kota, pantas saja ia berkencan dengan Kak Ryu seleluasa itu sampai tidak ingat tempat.

Aku juga yakin Kak Daichi beralasan menginap di kediaman Marquess Shimizu pada orang tua kami supaya lebih leluasa bertemu Kak Yui.

"Kakak kenapa sulit sekali dihubungi sih? Cepat buka ponselmu dan lihat pesan yang Kak Hisa kirimkan" lalu kedua orang yang kupanggil kakak itu segera mencari ponsel mereka.

Sejujurnya aku sedikit kesal, aku dengan panik segera mencari mereka tapi yang kutemukan adalah mereka berdua sedang asik bermain catur dan membiarkan ponsel mereka dalam mode senyap.

"Apa perilisannya bisa dibatalkan?" tanya Kak Daichi padaku.

"Ya mana ku tau, memangnya aku Kak Hisa?" Aku menjawab Kak Daichi sambil memutar mata jengah, astaga kenapa tanya aku? Hubungi Kak Hisa saja langsung, dia kan temanmu.

Aku melihat Kak Kiyoko yang terlihat pucat, apa dia terkejut? Tapi ekspresinya seperti biasa saja, tunggu sesaat aku jadi teringat Duke Kageyama.

Aku melihat ke arah Duke Kageyama lalu kembali melihat Kak Kiyoko, mereka ini mirip juga ya? Minim ekspresi.

Setelah membaca draft, Kak Kiyoko akhirnya membuka suara, "Biarkan ini rilis, aku tidak masalah."

Sontak saja kami bertiga menolaknya, jika seperti ini memang ada kemungkinan untuk membatalkan pertunangan tapi citra Kak Kiyoko akan menjadi buruk bukan?

Aku tidak mau Kak Kiyoko mendapat umpatan dari orang lain, seperti Miu.

"Kenapa kalian harus repot sih, bukan kah kau dan teman-temanmu biasa memanfaatkan putra mahkota untuk hal-hal seperti ini?" tanyaku pada Duke Kageyama, setengah menyindir sebenarnya karena ia selalu saja menyalahgunakan kekuasaan temannya tapi untuk kali ini saja sepertinya hak kekuasaan Pangeran Shoyo akan sangat berguna untuk kebaikan.

Duke Kageyama dan Kak Daichi seperti mendapat pencerahan "Ah benar juga, kita punya Shoyo!"

Tuh kan, selain berisik sepertinnya mereka juga kumpulan lelaki bodoh.

Kak Kiyoko sekali lagi menolak, ia ingin seluruh penduduk kerajaan tau tentang dirinya, benar-benar ya sepertinya ia sungguh seorang malaikat, sampai berbohong pun tidak mau.

"Tapi kau sampai pucat begini kak! Bagaimana bisa aku membiarkannya" kata Duke Kageyama sambil menatap Kak Kiyoko dengan sungguh-sungguh, aku juga mengangguk menyetujuinya.

Kak Kiyoko seperti sangat tertekan dan sedang mencoba untuk menutupinya pada kami.

"Ah aku pucat ya? Mungkin efek karena aku sedang hamil.. Aku merasa tidak enak badan beberapa hari ini karena belum terbiasa"

Eh?!

Kami bertiga membeku mendengar pernyataan dari dewi di depan kami ini, sementara ia sendiri hanya tersenyum dengan cantiknya.

"Sudah gila!"

━━━━❰・❉・❱━━━━


Ternyata sudah dua bulan lebih usia kandungannya, itu berarti mereka sungguh melakukannya saat kami sedang liburan di pulau milik keluarga Viscount Narita.

Kak Daichi menatapku dengan tajam karena biar bagaimanapun aku yang mencetuskan ide ini, aku hanya menunduk siap dimarahi olehnya.

Sementara Duke Kageyama terlihat sedang menahan amarahnya pada Kak Ryu, sebenarnya ia ingin langsung pergi menemui Kak Ryu, tapi Kak Kiyoko dengan cepat mengatakan bahwa dirinya tiba-tiba ingin makan sesuatu yang dibuatkan oleh seorang berzodiak Capricorn.

Kak Kiyoko pun menyuruh Duke Kageyama untuk membuatkan makanan tidak masuk akal khas seorang ibu hamil untuk mencegah Duke Kageyama menemui ayah dari bayi yang sedang dikandungnya.

Kak Daichi menghela napas "Apa Ryu mengetahuinya?" Kak Kiyoko mengangguk dan mengelus perutnya yang masih rata itu dengan tatapan haru.

Pasti sebuah keputusan yang sulit untuk mempertahankan anak mereka.


Saat ini kami sedang berada di dapur menonton Duke Kageyama yang sedang berusaha keras untuk membuat cheesecake lemak sapi dengan toping stroberi dan parutan kelapa, aku tidak yakin manusia dapat memakan itu sebenarnya.

Lucu sekali melihat wajah Duke Kageyama yang masih menahan amarah tapi tetap berusaha untuk berkonsentrasi mencampurkan adonan lemak sapi ke dalam wadah berisi krim keju.

Tanpa sadar aku tertawa kecil melihatnya, "Lady Miu bukankah kau tidak seharusnya tertawa saat ini?" suara Kak Daichi mengagetkanku.

Seketika aku tersadar akan posisiku dan kembali menundukan kepalaku untuk siap dimarahi.

Aku melirik horor pada kakakku itu, padahal kalau dipikir lagi ini bukan salahku, kan yang melakukannya mereka, kenapa jadi aku yang dimarahi?


━━━━❰・❉・❱━━━━

━━━━❰・❉・❱━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©ᴘɪɴᴋ-ʀᴜꜱʜ

Love Me ! ; [Kageyama Tobio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang