━━「 27 」━━

108 16 0
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・┊  ┊  ┊  ┊┊  ┊  ┊  ❀┊  ┊  ✧┊  ❀✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀


Suasana siang ini mencengkam sekali, jika biasanya aku akan mengobrol ringan dengan Ayah dan Ibu saat kami makan siang, hari ini Ayah dan Ibu terlihat tidak dalam suasana hati yang bagus.

"Daichi, malam nanti keluarga Marquess Shimizu akan datang ke rumah, persiapan dirimu" kata Ayah sebelum pergi meninggalkan ruang makan.

Sepertinya Ayah sudah tau.

Lebih baik aku pergi jalan-jalan saja, aku tidak mau berdiam diri di tempat yang sebentar lagi akan menjadi medan perang.

Setelah selesai dengan makanku aku pun bersiap dibantu Mina, "Lady yakin ingin pergi seorang diri lagi?"

Aku mengangguk dengan yakin, "Jika aku pergi dengan sopir dan pengawal, aku harus memakai gaun heboh itu Mina, kau tau kan itu merepotkan sekali, aku lebih nyaman dengan pakaian biasa seperti ini."

Pakaian biasa yang aku maksud adalah setelah kemeja dan rok pendek yang nyaman dan terlihat mahal tentu saja.

Sudah beberapa kali aku berpergian sendiri, alasan utamanya adalah karena aku tidak biasa diikuti pelayan dan pengawal, poin lain yang menyenangkan adalah aku dapat berpakaian normal seperti manusia abad dua pilih satu.

"Ah Mina, kau juga ikut lah denganku, tanpamu mungkin aku tidak diperbolehkan keluar dari gerbang oleh penjaga"

━━━━❰・❉・❱━━━━

Aku dan Mina berpisah ketika sampai di pusat kota. Aku memberikan beberapa uang supaya gadis lucu itu bisa bersenang-senang sendiri tanpa harus mengurusku seharian ini. Kita sama sama untung bukan?

Aku lebih memilih pergi ke pusat perbelanjaan sementara Mina ingin ke toko buku, sepertinnya Mina tipe gadis yang pintar juga.

Mungkin aku harus membelikan  beberapa aksesoris untuk Mina, sebagai hadiah atas kerja kerasnya karena sudah banyak membantuku.

Setelah puas berbelanja, Duke Kageyama bilang ia akan menjemputku sepulang kerja. Aku hampir saja menjatuhkan es krimku saat mendengar teriakan Duke Kageyama via telepon tadi, tampaknya ia khawatir aku yang cantik ini berjalan sendirian tanpa pelayan atau penjaga.

Yah dia memang sedikit berlebihan akhir-akhir ini.

Di sinilah aku sekarang, di cafe milik Baron Tanaka dengan bubble tea dan sepotong opera coklat. Omong-omong aku sungguh mendapatkan semua ini secara gratis, Lady Tanaka memang gadis terbaik setelah Kak Yui.

Saat sedang asik memakan kue enak ini aku merasakan kursi di depanku diduduki seseorang.

"Oh hai tuan pria botak misterius" sapaku pada Kak Ryu sesuai dengan sebutannya di artikel pagi ini.

Dia tertawa menanggapiku tapi terlihat gurat khawatir di wajahnya, wajar saja sih sekarang mungkin keluarga Marquess Shimizu sudah mengetahui kehamilan Kak Kiyoko, mungkin ia khawatir sesuatu akan terjadi.

"Tenang saja Kak, semua akan baik-baik saja, sekedar info saja, Ayah dan Ibuku tidak terlihat menyukai berita ini, tapi siapa peduli? Itu hal bagus, artinya besar kemungkinan pertunangan kakakku dan Kak Kiyoko akan dibatalkan" aku berusaha memberikan pikiran positif padanya.

Aku melihat Kak Ryu tersenyum kecil "Ya, kuharap begitu, tapi bagaimana jika mereka ingin membunuh anakku?"

"Mudah, kalian tinggal kabur saja lalu menikah diam-diam? Bagaimana?"

Aku memangku tangan di meja sambil mencondongkan badan ke arahnya, setengah berbisik "Kita bisa minta bantuan panger—astaga sakit, kau ini apa-apaan sih?"

Duke Kageyama datang entah dari mana dan langsung menarik telingaku.

"Kau yang apa-apaan, setelah memberi masukan sesat pada Kak Kiyoko sekarang kau juga ingin menghasut kekasihnya?"

Kak Ryu tertawa keras ke arah kami lalu setelahnya kami bertiga mengobrol bersama dengan topik seputar pertunangan Kak Daichi dan Kak Kiyoko yang saat ini mungkin sedang dibahas di rumahku.

"Tapi Miu, terima kasih sarannya, aku akan pikirkan"

"Tidak Kak! Jangan dengarkan gadisku yang sinting ini!"

━━━━❰・❉・❱━━━━

Lagi-lagi aku berakhir di pangkuan Duke Kageyama seperti ini, ketika hari menjelang malam, aku memintanya untuk mengantarkanku ke rumah Kak Hitoka karena aku yakin perang di rumahku masih terus berlangsung.

Duke Kageyama pun menyetujui dan memerintahkan para bawahannya untuk pulang terlebih dahulu supaya dirinya bisa mengantarku seorang diri.

"Tobio tunggu nanti orang di luar bisa melihat."

"Tidak akan, kaca mobil ini terlalu gelap untuk seseorang melihat"

Dia terus saja menciumi bagian leherku "ngghhh..mmpphhh" aku mati-matian mengigit bibirku supaya suaraku tidak terdengar hingga ke luar, kami ini sedang di area parkir!

Tanganku menjambak rambut belakangnya untuk menarik kepala yang sedari tadi terus berada di leherku.

Tapi Duke Kageyama malah kembali mencium bibirku, jika seperti ini aku juga akan terbuai olehnya.

Kutangkup wajahnya dan membalas ciumannya, sepertinya lama-lama aku jadi lebih lihai melakukan hal ini.

Aku menyukai lengunghannya setiap kali aku melumat dan memainkan lidahku, suaranya terdengar seksi tapi juga menggemaskan.

Aku ingin mendengar lebih banyak lagi desahan itu, membuka sedikit kancing kemejanya, aku mulai menciumi area pundak Duke Kageyama.

"Miu.."

Ini menyenangkan sekaligus mendebarkan disaat yang bersamaan, aku coba meraba perutnya dari luar kemeja hingga aku merasakan ia menggengam tanganku dan menariknya.

"Sudah, aku tidak bisa menahan lebih dari ini" ia lalu menurunkanku dari pangkuannya dan memposisikan diriku dengan benar di kursi penumpang.

Aku melirik wajahnya yang masih memerah saat mobil kami pergi meninggalkan area parkir. Astaga tadi itu memalukan sekali, kurasa aku tertular kegilaan kakakku.

Mengalihkan pandanganku ke luar jendela, aku kembali berpikir. Apakah hubunganku dengan Duke Kageyama sudah berjalan semestinya?

━━━━❰・❉・❱━━━━

━━━━❰・❉・❱━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©ᴘɪɴᴋ-ʀᴜꜱʜ

Love Me ! ; [Kageyama Tobio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang