━━「 29 」━━

110 21 0
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・┊  ┊  ┊  ┊┊  ┊  ┊  ❀┊  ┊  ✧┊  ❀✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀

Ternyata Kak Tadashi menceritakan semuanya, tentang Miu yang mencoba mengakhiri hidupnya hingga tidak sadarkan diri beberapa hari.

Aku berada di kamarku sekarang dengan Duke Kageyama yang menangis dari tiga puluh menit yang lalu.

"Hei aku sudah tak apa Tobio, jangan menangis." aku mencoba menenangkannya sambil terus mengusap punggung lelaki dipelukanku ini.

Awalnya aku tidak percaya dia akan menangis sungguhan, aku kira dia bukan tipe yang akan menangis seperti ini.

Duke Kageyama terus meminta maaf padaku, aku agak merasa bersalah karena seharusnya ia meminta maaf pada Miu, bukan padaku.

"Jangan mati tanpa seizinku, Miu"

"Iya, tidak akan"

Aku harus bicara dengan Kak Tadashi, aku takut ia juga memberitau Kak Daichi perihal ini, kalau sampai kakakku itu tau aku dan Duke Kageyama akan habis di tanganya.

Sepertinnya aku sudah jatuh pada Duke Kageyama sebagaimana Miu dulu.

Membayangkan Kak Daichi sungguh marah padanya saja sudah membuatku takut dan cemas.

Aku memang suka melihat pertingkaian tapi bukan pertingkaian sungguhan dengan masalah berat seperti itu.

━━━━❰・❉・❱━━━━

Akhirnya pernikahan Kak Ryu dan Kak Kiyoko tiba.

Karena kondisi perut Kak Kiyoko yang kian membesar, hanya orang terdekat saja yang datang lalu media juga dilarang meliput acara pernikahan ini.

Kak Hisa tentu saja diuntungkan atas tidak adanya media di aula pernikahan karena perusahaan dirinya menjadi satu-satunya platform yang dapat menulis artikel secara rinci dari sumber yang terpercaya tentang pasangan bangsawan paling penuh skandal abad ini.

Orang tuaku sebenarnya diundang tapi karena hubungan keluarga kami berakhir kurang baik-karena Ayahku merasa dikhianati jadinya ia memutuskan tidak datang hari ini.

Sangat disayangkan melihat dari hubungan keluarga kami yang sebelumnya terjalin amat erat, namun mau bagaimana lagi? Aku sedikit mengerti rasa dikhianati yang Ayah rasakan.

Selain itu, sisi positif dari tidak adanya orang tuaku adalah Kak Yui bisa ikut datang bersamaku.

Aku menempelinya ke mana pun ia pergi, termasuk ke ruang istirahat dan toilet, tidak akan kubiarkan Kak Yui diambil oleh Kak Daichi.

"Miu kita tidak bisa ikut after party"

Mendengar perkataan Duke Kageyama, aku langsung melotot galak ke arahnya "Kenapa?! Aku bahkan sudah beli baju renang baru!"

Setelah pesta pernikahan ini kami-atas usulan Kak Yuu akan menginap di vila pinggir pantai milik Kak Kazu dalam rangka after party pernikahan dari pasangan penuh drama.

"Tunggu, Miu kau bahkan tidak bisa berenang, tapi bukan itu masalahnya, besok kakakku akan datang, kita makan malam bersama"

Lady Kageyama? Kak Miwa? Hubungannya dengan Miu dulu biasa saja, tidak akrab dan tidak bermusuhan juga. Duke Kageyama bilang kakaknya tinggal di luar kota setelah berhenti sebagai pengganti sementara Duke terdahulu, aku jadi tidak enak menolak ajakan makan malamnya jika seperti ini.

"Baik, kita bicarakan nanti, sekarang jangan ganggu waktuku dengan-sialan Daichi!" Aku menyadari Kak Yui sudah tidak ada di sampingku.

Tangan Duke Kageyama memeluk pinggangku, "Akhirnya aku bisa mengambil waktumu, dan jangan mengumpat di depan umum, Miu itu tidak sopan" bisiknya pada telingaku lalu mengecup pelipisku pelan.

Dia ini tidak bekerjasama dengan Kak Daichi untuk memisahkanku dengan Kak Yui kan?

Aku kembali meminum minuman yang sedari tadi kupegang dalam sekali tegukan.

"Jangan terlalu banyak minum Miu, toleransimu pada alkohol kan rendah" kata Duke Kageyama sambil mengambil alih gelas bekasku.

"Itu beralkohol?!"

━━━━❰・❉・❱━━━━

Di hadapanku kini duduk seorang gadis cantik yang terlihat begitu elegan.

Kak Miwa sungguh terlihat seperti para wanita karir di duniaku dulu, tatapan mata yang tajam, cara berpakaian, pilihan kata saat bicara, hingga bagaimana ia tersenyum semuanya sangat keren! Aku suka Kak Miwa.

"Jadi bagaimana hubungan kalian?" tanya Kak Miwa disela-sela makan malam kami.

Aku dan Duke Kageyama saling melirik, "Baik, sangat baik, sungguh baik."

Gadis itu tertawa setelah mendengar perkataan adiknya.

"Kalian tidak ingin menikah? Pertunangan kalian sudah cukup lama bukan?"

Aku tersedak kentang yang sedang kumakan, astaga kenapa ia melempar pertanyaan seperti itu dengan santainya.

"Aku ingin menikah kok kalau Miu mau besok pun tak masalah" jawab Duke Kageyama tidak kalah santai.

Lalu mereka berdua menatap ke arahku, kakak beradik ini benar-benar membuatku mati kutu.

Maksudku bagaimana bisa mereka berkata seperti itu dengan raut wajah yang datar-datar saja.

Sebenarnya pembicaraan ini serius atau bercanda? Jawaban Duke Kageyama sungguh seperti candaan di telingaku.

"Ya kita akan menikah setelah Kak Daichi menikah." balasku seadanya.

Kak Miwa mengangguk dan Duke Kageyama melihatku penuh antusias.

"Besok kau ada waktu, Miu?" tanya Kak Miwa padaku.

Sebenarnya aku ingin menyusul ke tempat after party Kak Kiyoko, dari foto yang dikirim Kak Hitoka padaku sepertinya mereka sangat bersenang-senang sampai membuatku iri.

"Waktuku selalu luang kak" sedikit berbohong demi calon kakak ipar tidak masalah, lah.

"Mau temani aku ke makam ayah dan ibuku besok?"

Aku melirik Duke Kageyama sebentar sebelum mengangguk yakin dengan ajakan Kak Miwa.

━━━━❰・❉・❱━━━━

━━━━❰・❉・❱━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©ᴘɪɴᴋ-ʀᴜꜱʜ

Love Me ! ; [Kageyama Tobio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang