━━「 19 」━━

116 19 0
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・┊  ┊  ┊  ┊┊  ┊  ┊  ❀┊  ┊  ✧┊  ❀✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀

The Past

Gadis itu, Sawamura Miu.

Datang sendiri ke perkumpulan bangsawan bukan hal asing baginya, tunangannya sendiri jarang menghadiri undangan jika tidak begitu penting, berbeda dengan dirinya yang selalu menantikan pesta yang akan datang.

Malam itu adalah perayaan ulang tahun Kageyama Miwa, kakak perempuan dari Kageyama Tobio.

Tentu saja tunangannya akan hadir di acara ulang tahun kakaknya sendiri. Namun, beberapa jam sebelum pintu aula pesta dibuka, lagi-lagi Tobio menolak untuk datang berdampingan dengannya.

Tobio sungguh hanya datang pada Miu saat bosan saja ya?

Miu tidak bisa berpikir jernih malam itu, kemarahannya pada Tobio sudah berada di puncak, ia sungguh lelah dengan Tobio yang selalu semaunya.

Kesabaran Miu akan Tobio benar-benar sudah pada batasnya. Ia sudah tidak tahan lagi.

"Malam ini, aku akan bertingkah semauku, persetan dengan Tobio"

Isi kepala Miu saat itu hanyalah bagaimana cara untuk membalas Tobio yang selalu egois dalam membuat keputusan.

Sawamura Miu tidak akan dipermalukan malam ini.

━━━━❰・❉・❱━━━━

Deritan pintu yang terbuka membuat semua pasang mata di aula melihat ke arah pasangan yang baru datang.

Pasangan itu adalah putra sulung Duke Hanada dan Sawamura Miu, tunangan dari Kageyama Tobio yang sedang berdiri dipanggung bersama sang kakak.

Miu menyeringai sambil mengalungkan tangannya pada lengan Hanada Shion.

Gadis itu terlihat amat puas dengan reaksi para tamu undangan malam itu.

Termasuk reaksi tunangannya sendiri, Tobio terlihat membalas seringaian Miu yang ditujukan padanya.

"Menarik"

Hanada Shion adalah lelaki yang pernah menyatakan cintanya pada Miu. Termakan cinta buta, lelaki itu rela dimanfaatkan oleh gadis yang disukainya.

━━━━❰・❉・❱━━━━

Hanya memberikan selamat kepada Miwa setelah itu tanpa mempedulikan Tobio, ia berlalu begitu saja, Miu sungguh tidak tahan dengan tatapan menusuk Tobio padanya.

Miu menikmati segelas wine yang Shion berikan sembari memperhatikan Tobio yang kini tengah berkumpul bersama teman-temannya.

Tanpa menghiraukan tatapan orang yang terus memandangnya, ia menarik Shion ke arah lorong yang menuju ruang istirahat.

Tanpa mengunci pintu, ia menarik Shion ke sofa di tengah ruangan, Miu sungguh penasaran akan reaksi seseorang jika memergoki mereka sekarang.

"Lakukan denganku"

"Jika kau sungguh yakin dengan pernyataan cintamu, lakukan denganku sekarang"

━━━━❰・❉・❱━━━━

Tanpa menurunkan dirinya dari pangkuan Shion yang mulai mencium leher jenjang nya, Miu melirik ke arah pintu yang terbuka.

Dari ratusan orang yang hadir malam itu, Kageyama Tobio adalah orang yang memergokinya sedang bersama lelaki lain.

Miu berharap orang lain yang akan datang, gosip tidak akan menyebar jika Tobio yang melihatnya, tapi tidak masalah bagi Miu, saat ini ia hanya ingin berbuat semaunya.

"Kau mengabaikan peringatanku rupanya" sambil menatap dua orang yang sedang berada dalam posisi yang intim, Tobio menyenderkan badannya pada daun pintu.

Bangkit dari pangkuan Shion, dan menatap tunangannya dengan datar, Miu ingin melihat apa yang akan Tobio lakukan padanya.

"Hanada.. kukira perkataanku waktu itu sudah jelas?"

Miu menatap Shion dan Tobio bergantian, lalu menunduk dan menertawakan dirinya sendiri.

"Shion, kau pulang duluan, aku punya urusan yang harus diselesaikan"

━━━━❰・❉・❱━━━━

Sepeninggalan Shion, hanya ada mereka bedua di ruangan itu.

Miu diam menunggu apa yang akan Tobio katakan padanya, gadis itu sungguh tak masalah jika Tobio langsung memutuskan pertunangan mereka.

Dengan putusnya hubungan mereka berarti akan mengurangi segala ujaran kebencian yang ditujukan padanya.

Pintu terbuka, memperlihatkan Yamaguchi yang rupanya sedang menyusul Tobio yang tidak kunjung kembali.

"Tobio kau su-oh maaf apa aku mengganggu kalian?"

"Tidak Yamaguchi, aku sudah tidak punya urusan lagi disini" Miu beranjak dari duduknya ingin keluar dari ruang istirahat itu.

"Kau ingin melanjutkan perselingkuhanmu?"

Tanpa menoleh pada Tobio, Miu meneruskan langkahnya.

"Bukan urusanmu."

"Apa selama tidak ada aku, kau tidur dengan lelaki lain? Kau ternyata serendah itu ya, Miu?"

Yamaguchi yang merasa atmosfer dua orang di hadapannya ini sedang tidak baik ingin pergi saat itu juga.

"Jadi bagaimana rasanya Hanada itu? Kau suka dia? Atau ada lelaki lain yang lebih memuaskanmu?"

"Tunggu, Tobio itu sedikit keterlaluan!" Yamaguchi berusaha menghentikan temannya yang mulai hilang kendali.

Sementara Miu mengurungkan niatnya untuk pergi, ia ingin mendengar lebih banyak pikiran Tobio tentang dirinya.

"Murah, rendah, kotor, kau gadis yang menjijikan selerti itu ya, Sawamura Miu?"

"Tobio cukup!" Sekali lagi, Yamaguchi mencoba menghentikannya. Ia tau teman baiknya itu akan merutuki perkataan yang ia lontarkan saat sedang diliputi emosi seperti ini.

Gelak tawa terdengar dari satu-satunya gadis di ruangan itu.

Berbalik dan menghadap tunangannya "Baiklah, jadi sebaiknya aku harus apa, Tobio?" tanya Miu dengan senyuman yang masih melekat di wajahnya.

"Enyahlah, mati saja dan jangan temui aku"

"Apa dengan begitu kau akan mencintaiku?"

"Setidaknya aku akan datang ke pemakamanmu nanti"

"Baik, sesuai keinginanmu"


━━━━❰・❉・❱━━━━

━━━━❰・❉・❱━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©ᴘɪɴᴋ-ʀᴜꜱʜ

Love Me ! ; [Kageyama Tobio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang