━━「 11 」━━

148 23 0
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・┊  ┊  ┊  ┊┊  ┊  ┊  ❀┊  ┊  ✧┊  ❀✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀

Pulau pribadi ini merupakan aset keluarga Viscount Narita, aku suka semua teman kakakku, mereka semua banyak uang.

Karena kenekatan Kak Daichi yang sekamar dengan Kak Yui, Tuan Tanaka pun tidak mau kalah nekat untuk berbagi kamar dengan Kak Kiyoko, ini sungguh gila.

Aku bersyukur para pengawal dan pelayan tidak ikut ke sini karena jika persoalan ini tersebar di kerajaan, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada Kak Yui dan Tuan Tanaka.

Pulau ini benar-benar diisi oleh kami saja, tidak ada pelayan yang melayani kami atau supir yang mengantar kami bepergian, bahkan yacht yang mengantar kami ke sini saja dikemudikan langsung oleh pemiliknya, Tuan Nishinoya—atau Kak Yuu karena ia memintaku memanggilnya begitu.

Putra mahkota bahkan ikut dengan kami.

Aku tidak mengerti bagaimana ia bisa ikut yang jelas sedari tadi Kak Tadashi—tunangan Kak Hitoka sekaligus penasehat pribadi putra mahkota tidak berhenti mengomeli Pangeran Shoyo yang bertindak radikal.

"Masakan Kak Yui ternyata enak sekali, Kak lain kali ajari aku ya." kata Kak Hitoka setelah mencicipi olahan daging yang dibuat Kak Yui.

Kak Yui tertawa dan mengiyakan Kak Hitoka, lalu kulihat Kak Kiyoko yang datang dan membantu Kak Yui memasak, tunangan kakakku dan kekasih kakakku memasak bersama, mereka akur sekali, hebat.

"Kau tak membantu sama sekali ya?" Jus yang kuminum hampir saja menyembur lewat hidungku.

"Astaga Tobio berhenti melakukan itu, sensitifitasku itu tinggi, aku seperti jantungan setiap kau melakukan itu padaku!" Teriakku padanya yang entah sudah berapa kali berbisik dengan tiba-tiba di telingaku.

"Tobio melakukan apa padamu?" Kak Hitoka bertanya padaku sementara Kak Yui dan Kak Kiyoko menatapku dengan penasaran juga, tunggu kenapa pertanyaan nya terdengar tidak enak ya?

Lagi-lagi Duke Kageyama hanya tersenyum tipis seolah mengejekku, astaga Kak Yui tolong aku, tunanganku ini menjengkelkan.

Duke Kageyama ikut duduk persamaku di pantry, menonton para gadis cantik itu memasak untuk makan malam kami.

"Kau tidak bisa memasak ya, Miu?" tanya Duke Kageyama padaku, aku sebenarnya tidak tau ia mengejek atau sungguhan bertanya.

"Aku bisa memasak kok, hanya saja masakanku itu tidak layak makan, aku sedang berbaik hati pada kalian."

Aku lanjut memakan mousse coklat yang Tuan Tanaka bawa dari cafe kakaknya, enak sekali.

Lagi-lagi Duke Kageyama terkekeh seperti di telepon waktu itu, seolah mengejek kemampuan memasakku.

"Lagipula aku tidak perlu bisa memasak kan? Ada kepala koki yang siap memasakanku apapun yang kumau" ia hanya mengagguk menanggapiku.

"Kau mau ini? Rasanya enak sekali, ini buatan Lady Tanaka." tawarku karena merasa tidak enak padanya yang melihatku makan dengan tatapan intens itu, seolah ia sebenarnya juga mau memakan mousse coklat ini tetapi sungkan padaku.

Setelah memberinya beberapa suapan, Duke Kageyama pergi meninggalkanku "Kau tidak perlu bisa memasak, koki rumahku pasti akan memasakan semua yang kau mau, atau aku bisa membelikan makanan apapun yang kau suka, Miu."

Apa? Jadi selama ini diam-diam kepala koki rumahku juga bekerja untuk keluarga Duke Kageyama? Aku akan laporkan pada Ayah bahwa ada double agent di kediaman kami.

━━━━❰・❉・❱━━━━

Malam ini malam kedua, setelah malam pertama kami langsung beristirahat dengan damai, pada malam ini kami berpesta ala anak muda, maksudku pesta sungguhan seperti manusia modern lainnya, bukan pesta bangsawan yang biasa kami hadiri. Sudah tidak ada formalitas lagi diantara kami, mereka bahkan memperlakukan Kak Yui yang non-bangsawan dengan amat baik.

Tuan Tanaka—maksudku Kak Ryu dan Kak Yuu sungguh gila, mereka mempersiapkan pesta ini dengan amat niat. Lihatlah berbagi minuman beralkohol dan kudapan yang mereka siapkan, semua orang pasti tau jika mereka berdua memang berniat menggila di pulau tak berpenghuni ini.

Mereka sedang bernostalgia tentang masa-masa mereka sekolah bersama di akademi dulu, sementara Kak Yui dan aku yang bukan lulusan Akademi  Tournesol—akademi elite untuk para bangsawan hanya berdiam diri saja, tidak mengerti sama sekali apa yang sedang empat belas orang di hadapan kami ini bicarakan.

"Kak Yui bisa temani aku ke kamarku? aku sudah mengantuk." ini hanyalah alibiku karena aku bosan dan setelah Kak Yui masuk ke kamarku, aku akan mengunci pintu sehingga ia tidak bisa bermalam bersama kakakku lagi.

Baru ingin beranjak pergi dengan Kak Yui, tanganku ditarik oleh Duke Kageyama, benar-benar orang ini sepertinya punya radar jika aku ingin melakukan sesuatu, "Aku mengantuk Tobio, kau lanjut bermain saja, aku akan ke kamar dengan Kak Yui."

"Tidak, biar kuantar saja." kata Duke Kageyama sambil menarik tanganku menuju kamar, dia ini sungguh menghancurkan rencanaku.

━━━━❰・❉・❱━━━━

━━━━❰・❉・❱━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©ᴘɪɴᴋ-ʀᴜꜱʜ

Love Me ! ; [Kageyama Tobio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang