━━「 32 」━━

161 17 2
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・┊  ┊  ┊  ┊┊  ┊  ┊  ❀┊  ┊  ✧┊  ❀✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧:・゚✧ *:・
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀

Hari ini benar-benar datang, hari pernikahanku dengan Duke Kageyama.

Aku dapat melihat tatapan orang-orang yang sebelumnya mencelaku kini terheran-heran karena hubunganku dengan Duke Kageyama tidak seperti yang mereka kira.

Sambil memasang wajah penuh kemenangan yang menyebalkan, aku mengeratkan rangkulanku pada lengan lelaki yang kini menjadi suamiku.

"Ada apa?" sepertinya ia menyadari rangkulanku yang mengerat padanya.

"Ah? Tidak kok, Obi cium aku"

Duke Kageyama langsung mengecup bibirku pelan, aku melirik reaksi para figuran itu dan sangat puas melihat mereka semua terlihat tidak percaya, bahkan ada yang terbatuk, rasakan!

Rasanya sangat memuaskan seperti akulah pemenang di dunia, kalian para manusia yang hanya bisa berkata buruk adalah para pecundang yang berada jauh di bawah levelku.

"Kita simpan sisanya nanti Duchess Kageyama" bisiknya padaku.

Aku menoleh kaget padanya, wajahku pasti sudah memerah, "Aku menantikannya, tapi sebelum itu bantu aku membuat pada tamu undangan kita ini kesal"

Duke Kageyama terkekeh pelan dan kembali mengecup bibirku.

Dia ini sempurna sekali ya? Sangat kooperatif dan mudah diajak bekerja sama. Bahkan Duke Kageyama menjadi lebih lengket denganku dan tidak melepaskanku dari tatapan matanya yang memabukan itu.

Setelah puas membuat para ular jengkel padaku, aku beralih menuju tempat di mana para manusia berisik berada.

"Selamat atas pernikahanmu sialan! Kau benar-benar menikah duluan." Kak Yuu memukul pelan perut Duke Kageyama.

"Yah siapa sangka dua manusia dungu ini menikah sungguhan, kukira mereka akan putus seminggu setelah bertunangan" semua orang tau siapa yang akan berbicara hal seperti ini.

"Kak cepatlah kencani seseorang, Tak perlu seorang gadis, jika kau mau mengencani lelaki pun tidak masalah, kau itu lelaki single paling menyebalkan yang pernah kukenal." kataku sinis kepadanya.

"Ah terima kasih."

"Aku sedang tidak memujimu dasar orang sinting!"

━━━━❰・❉・❱━━━━

Ini sudah larut malam, aku bersama Duke Kageyama secara sembunyi-sembunyi pergi ke dermaga tempat Kak Daichi dan Kak Yui akan menaiki kapal yang akan mengantarkan mereka pada kehidupan baru.

Hari ini dianggap sebagai hari pelarian yang tepat karena perhatian kedua orang tua ku sedang berpusat pada pernikahanku serta menjamu para saudara jauh kami yang datang.

"Selamat atas pernikahan kalian, aku tidak bisa datang tadi jadi terima ini ya, Miu."

Kak Yui menyerahkan kotak hadiah padaku, isinya merupakan sepatu bayi berwarna kuning cerah.

"Aku tidak tau bisa kembali kapan, jadi anggap saja ini sekaligus sebagai hadiah untuk calon keponakanku." jelas Kak Yui padaku.

Aku memeluknya dengan erat, "Tolong hiduplah dengan bahagia, saat pulang nanti kita akan sleepover bersama di rumahku lagi."

Susah payah aku menahan tangisanku dihadapan mereka.

"Kak, jaga Kak Yui dengan baik ya, terima kasih sudah terlahir menjadi kakakku, aku beruntung menjadi adik dari seseorang sepertimu." Aku juga memeluk Kak Daichi, ia membalas pelukanku dan mengusap kepalaku pelan.

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu" pesan Duke Kageyama pada Kak Daichi dan Kak Yui.

Setelah kepergian kedua kakakku, aku tidak bisa menahan tangisanku lagi, aku akan segera merindukan mereka berdua.

Malam itu ditemani angin laut yang dingin, aku melihat kapal yang membawa Kak Daichi menjauhi dermaga. Sambil memeluk kotak hadiah dari Kak Yui, aku berdoa untuk kebahagiaan yang sudah lama mereka perjuangkan.

━━━━❰・❉・❱━━━━

Sepulangnya kami dari dermaga waktu sudah menunjukan pukul tiga dini hari.

Sepertinya ini pertama kali aku berada di kamar Duke Kageyama, selama ini selalu ia yang bermalam di kamarku.

Kegiatan malam pertama kami sebagai sepasang suami istri adalah menghias album dengan beberapa foto yang diambil saat pemberkatan dan pesta pernikahan kami.

Kami juga menuliskan beberapa deskripsi untuk memperjelas foto yang kami hias, "Lihat ini Tobio, ayo taruh foto Kak Shoyo ini di tengah."

Duke Kageyama menempel foto di mana Pangeran Shoyo—yang sedang menyamar datang ke pesta pernikahan kami.

Aku menulis 'seorang putra mahkota datang sebagai pelayan' dengan tiga hati di belakangnya.

"Terima kasih sudah mencintaiku" genggaman Duke Kageyama membuatku menoleh ke arahnya.

"Aku yang seharusnya berterima kasih, terima kasih sudah membalas perasaan Miu."

Lalu kami tertawa kecil setelahnya.

Lalu hening beberapa saat dan Duke Kageyama menatapku dalam.

"Miu, aku benar-benar ingin melakukannya malam ini, kenapa kau harus dalam periode bulananmu sih" Duke Kageyama menghembuskan napasnya frustasi sambil memelukku dari samping.

Aku mengusap kepalanya yang berada pada ceruk leherku, "Buang pikiran itu dan tulis sesuatu pada foto-foto ini, jika memikirkan itu terus nanti kau yang susah sendiri, Tobio."

Dengan kasar Duke Kageyama kembali menempelkan foto pada album di hadapan kami.

Dia bahkan memukul foto-foto itu dengan keras dan beralasan supaya menempel sempurna, kekanakan sekali tapi menggemaskan dan cukup menghiburku, jadi tak masalah.

Dengan santai dan penuh kehati-hatian aku kembali menghias album foto pernikahan kami dengan Duke Kageyama yang terus bertingkah.

Semakin dibiarkan tingkahnya seperti anak kecil yang tidak diajak pergi bermain.

Benar-benar deh orang ini.

Aku menangkup wajah Duke Kageyama, memandangi matanya sesaat sebelum mulai melumat bibirnya.

"Kalau dengan mulut dan tanganku harusnya tidak apa kan?"

Dapat kulihat wajahnya sedikit memerah sebelum akhirnya ia membalas ciumanku.

Sawamura Miu, di mana pun kau berada aku ingin mengucapkan banyak terima kasih, karena dirimu lah aku dapat hidup dengan baik seperti ini.

Jika kau sungguh menghilang, aku mendoakan ketenanganmu.

Tapi dibanding itu, aku lebih berharap kau mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya kau dapatkan.

Sekali lagi, terima kasih Miu, aku sungguh bahagia.



—𝓣𝓱𝓮 𝓔𝓷𝓭—

©ᴘɪɴᴋ-ʀᴜꜱʜ

Love Me ! ; [Kageyama Tobio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang