ㅈCHAPTER 6 ㅈ

135 14 1
                                    


'|¢|'
Happy
Reading's
'|¢|'

°
°
°
°

°
°
°
°





Viona pov.

"Gini aja bentar"pintanya dengan suara berat.

Tubuh gue ngeremang saat sesuatu yang runcing menusuk---

Leher gue.Hidung mancung bertulang itu bergerak liar.

"Geli ih!"rengek gue .Bukannya berhenti malah semakin menjadi.

Pelukan leon pun semakin mengerat.

"Eon"panggil gue takut-takut.soalnya gue ngerasain ada sesuatu yang keras nempel pdi bokong gue.

"Hm?"

"Itu yang keras apaan?"adu gue bergerak risih.

"Shitt jangan gerak"peringat leon masih dengan posisi meluk gue.

"Iih itu apaan yang keras nonjol lagi minggir mau liat"gue semakin menggerak gerakan tubuh gue membuat pantat gue bergesekan dengan sesuatu.

"Jangan gerak.atau kamu pake kursi roda besok?"tanya leon bikin gue merinding.

"I-iya nggak gue mandi"gue lepasin pelukan leon terus gue jalan cepet ke kamar mandi.

Viona pov end.

Malam hari nya kedua manusia yang telah berstatus suami istri itu tengah terduduk di sisi ranjang king size milik viona.

Mereka sama sama diam hanyut dalam pikiran masing masing seperti viona gadis manis cantik imut nan kalem itu tengah diem anyem padahal otaknya udah travelling ampe islandia.

Toook....

Toook...

Dengan malas viona membuka pintu yang berwarna hitam itu di balik pintu dapat viona liat sonya sahabatnya yang tengah menyodorkan sebuah benda persegi yang di bungkus kertas kado.

Viona menatap sonya dengan alis yang berkerut,tapi gadis itu masih malas tuk sekedar berbicara!

Emang iya ye!orang cantik itu males nya kelewatan eeeh kebangetan maksudnya.

"Nih kado di pake ye"kata Sonya dengan cengiran khasnya,viona berdehem namun tak urung tangannya menerima uluran kado tersebut dari tangan sahabat nya itu.

"Eung maacih t-thamu canci "mulai dah si vio cuping!seet diem deh vio cuping masih rada rada gak bisa wee!

Sonya tersenyum lebar mengibas ngibas rambut keperakannya dan mulai mengambil udara

"yaiyalah so-"belum sempat melanjutkan ucapannya sang pemilik kamar terlebih dahulu menutup pintu.

"Sonya gitu loh"sonya menunduk lucu gadis bule itu berlari turun menuju mobil lambo birunya.

Leon pov.

Sedari tadi saya terus berfikir bagaimana cara yang ampuh untuk memecahkan kecanggungan ini,saya bingung malam ini adalah malam pertama saya dengan vio tapi saya tidak tau harus melakukan hal apa.

Saya melirik vio yang sudah merebahkan diri melihat itu saya juga ikut tertidur di sebelah nya,secara pelan tapi pasti saya mulai bergeser geser merapat kan tubuh saya ke tubuh nya dan

Grep

Nyaman,satu kata itu yang mampu menggambarkan apa yang saya rasakan saat ini dimana saya dengan santainya memeluk tubuh mungil itu dengan eratnya.

"Eeh lo ngapain?minggir"galaknya istriku

"Bentar aja"viona kembali diam membiarkan saya bergerak sesuka hati

Kepala saya mulai bergerak mencari posisi nyaman dan tepat pada saat itu saya menemukannya sangat nyaman dan empuk.

Dari jarak sedekat ini saya bisa dengar detak jantung istri kecil saya ini yang berdetak dengan sangat cepat.

Lucu sekali dia deg -deg an saat di peluk oleh saya yang notaben nya suami nya sendiri.

"Vio"merasa terpanggil dia berdehem

"Elusin rambut aku"terdengar manja memang tapi entah mengapa saya ingin di elus olehnya.

Tuhan sungguh tangannya sangat lembut saat mengelus rambut saya.

Lama kelamaan saya jadi mengantuk

"Vio aku boleh minta ijin?"Terdiam sejenak namun tak urung setelahnya vio mengangguk.

" buat?"tanyanya

" masuk ke hati kamu"saya menatap lekat kedua matanya.

"Apasih gak jelas"jawabnya galak

"Jangan galak.nambah cantik jadinya"

Cup

Saya memejamkan kedua mata saya saat bibir kami tertaut cukup lama saya bertahan pada posisi itu hingga pada akhirnya kecupan itu berubah menjadi lumatan hisapan dan gigitan kecil.

"Manis aku suka"

Leon pov end.

••••

V I O N A ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang