Kembali

1.5K 67 9
                                    

6 Years Later...

     " Pusat peradaban kota Jakarta saat ini tengah di dominasi oleh kaum kapitalis yang tamak akan harta, tahta, dan wanita. Tak terkecuali pihak-pihak dalam istana negara yang menginginkan segalanya hanya dengan duduk santai tanpa usaha, negeri ini butuh orang jujur bukan orang pintar, semua orang tengah berusaha menjadi nomer satu tanpa bersatu........ "

   Suara berita menyapa seorang pria berkepala 4 tengah duduk santai di depan TV, pagi hari sebenarnya bukan untuk bermalas-malasan, tapi sekarang dia tak perlu memaksakan diri hanya untuk bekerja siang-malam apalagi akhir pekan, oh ayolah dia juga ingin bercanda ria dengan anaknya yang sangat cerewet, kicauannya sedari tadi bahkan tak pernah surut dari arah dapur,

     " yahh.. Pih....... So what??.... Apa papih mau duduk kayak gitu terus??? Ayolah pih....... Adek udah beneran capek masak, papih duduk doang, yakali!! " teriaknya dari dapur, pria itu tertawa kecil sebelum kakinya melangkah menuju bar di dapurnya,

    " tck...tck........ Ngeluh terus? Kamu itu perempuan dek!! Yakali!!!!! " kata pria itu menggoda, yang digoda menatap ayahnya tajam,

     " sekali papih ngomong gitu lagi.... Lebih baik papih kerja aja di Korea.... Capek adek ngurusin papih, cari istri sana!!! " kata sang anak kesal, pria itu tau anaknya bercanda, semakin besar tawa pria itu, menatap wajah anaknya yang sudah geram,

     " hahahhahaha.... Yaudah siniin biar papih yang masak...... Tuan putri silahkan duduk di meja makan, ne?? " katanya, sang anak akhirnya tersenyum setelah itu mencium pipi ayahnya sekejap, sang ayah tersenyum malu, 45 tahun hidupnya cukup berarti sekarang.

   Pria itu Yuri, Kwon Yuri ayah Sinbi, yang saat ini..... Tengah bergelut manja dengan ponselnya untuk memainkan game di ponselnya, oh apa kalian menganggap Sinbi mati? Pemikiran dangkal macam apa itu!!!, lupakan Sinbi juga akan memaafkan.

   Sinbi sudah berumur 25 tahun, cukup matang untuk seorang perempuan yang siap menikah bukan? Tapi Sinbi tidak berpikiran seperti itu, dia baru saja akan menyelesaikan gelar magister nya, di Indonesia. Setelah perjalan panjang kematian dan hidup kembali Sinbi sangat bersyukur dia bisa melihat wajah tampan ayahnya sekali lagi, tapi dia sudah tidak bisa ah bukan belum bisa bertemu dengan ibunya kembali, percayalah Sinbi ingin memeluk ibunya saat dia sadar beberapa tahun lalu.

     " ekhemmm.... Dah selesai dek... Makan gih... Papih ke atas dulu, ada beberapa dokumen yang belum papih tanda tangani, oke? " kata Yuri menjelaskan kepada Sinbi,

    " huh? Baiklah.......... Sana!!! Ngerusak suasana banget sih! Dasar orangtua! " gerutu Sinbi, yang masih sibuk dengan ponselnya, tapi sekarang dia melihat-lihat galeri handphone nya, untuk pertama kalinya dia sangat ingin bertemu ibunya, emm lalu yang kemarin-kemarin apaan?. Maksud nya Sinbi sangat ingin sekarang memeluk ibunya, apa kabar ibunya sekarang? Apakah dia baik baik saja? Atau dia sudah berkeluarga? Mengingat 6 tahun lalu ada berita tidak mengenakkan muncul dari berbagai platform tentang pernikahan ibunya dengan... Ahh sudahlah........

   Sinbi mendudukkan pantatnya di sofa ruang tamu miliknya, tidak ada yang berubah dari dirinya rumahnya bahkan anjing kecil milik Yuri yang di bawa kesini untuk menemani Sinbi,

   Sinbi menatap jam yang tepat berada di sudut ruangan itu,

     " laahh... Anjirrrrrrrr................ Jam 12....ya Tuhan... Winter belum gua jemput..... " heboh Sinbi yang menyamber kunci mobilnya sebelum itu berteriak,

     " PAPIH...... MBIH KELUAR DULU JEMPUT WINTER......... SARANGHAEE!!!! " setelah itu dia langsung menuju sekolah Winter, apakah kalian berpikir Winter anak Yuri? Oh kalian salah besar, yang pasti dia bukan anak Yuri dia anak sulung Kim Taeyeon dan Tiffany Hwang, umurnya baru menginjak 4 tahun.

JESSTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang