(365×6)+1

552 55 14
                                    

   Yuri menghela nafasnya perlahan, dia sudah kuat jika hari ini, esok, atau nanti dimasa depan dia tidak akan bertemu lagi dengan sang anak, dia sudah mengikhlaskan kepergian sang anak, meskipun derai airmata tidak bisa membohongi perasaan kalut kehilangan seseorang, tapi dia sangat paham seseorang yang sudah diambil tidak akan kembali lagi.

   Yuri menggenggam tangannya sendiri erat, dia tidak ada sandaran seperti orang lain, adapun sandaran nya sudah meninggal, tembok kokoh penguat Yuri hanya Sinbi, anak semata wayangnya yang dia rawat selama ini.

" maaf tuan, saya tidak bisa melawan takdir..... " ucap pilu sang dokter, dia merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan nyawa seseorang, Sinbi telah tiada, dan semua orang disana sudah menangis tak kenal lelah, rasa sayang mereka sangat besar terhadap Sinbi, termasuk Yuri yang cukup terpukul dengan berita kematian anaknya.

Brak!......

" DOKTER HWANG!!!!!! JANTUNG PASIEN KEMBALI BERDETAK DIANGKA 45/DETIK!!!!!!!! " lantang asisten Dokter Hwang, berlari memberi kabar yang bagus kepada sang dokter dan keluarganya,

" BAIK..... SIAPKAN SEMUA ALAT!!!!"

" KALAU BEGITU SAYA PERMISI.... SAYA AKAN BERJUANG KEMBALI!!! " ucap sang dokter optimis dan langsung kembali ke ruang operasi, Yuri dan keluarga menghela nafasnya berat, antara lega dan khawatir masih menjadi satu, mereka tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaan mereka saat ini, doa tak pernah lekang dari hati dan bibir mereka, tak pernah ada kata menjelekkan Tuhan dari mulut mereka sejak Dokter Hwang berjuang kembali untuk Sinbi,

   Yuri bahkan selalu memanjatkan doanya setiap detik, dia hanya punya secercah harapan saat ini, selagi dia punya bukan berarti dia harus pesimis dengan segalanya, Tiffany dan Sunny saling menguatkan, Taeyeon kembali ke gereja, dia ingin berdoa kembali untuk mewujudkan harapan yang sangat jarang itu.

Tuan dan Nyonya Jung, juga merasakan hal yang sama, tapi bedanya mereka baru pertama kali mengalami hal seperti ini, membuat mereka shock, bahkan Nyonya Jung sampai pingsan, dan di rawat disana juga. Satu jam berlalu, Dokter Hwang kembali menghadap keluarga pasien,

" jantungnya mengalami kebocoran, pembuluh vena pembawa karbondioksida sekarang yang pecah, setelah menjalani operasi, alat di rumah sakit ini hanya akan bertahan selama 5 jam ke depan, dan saat ini hanya tersisa 4 jam setelah pemasangan alat di jantungnya, dengan syarat tidak adanya kesalahan teknis di dalam alat tersebut, alat di rumah sakit ini ataupun di Korea tidak ada yang memadai, kita harus membawanya ke US hanya itu satu-satunya pilihan dan kesempatan kita untuk menyelamatkan anak Tuan" jelas sang dokter, setidaknya sang dokter tidak putus asa hanya dengan sisa waktu yang dimiliki Sinbi, Yuri memutar otaknya, dia tidak punya kenalan dokter di US ataupun bagian dunia Barat lainnya,

" Vincent.... Vincent.... Chagi. .. Vincent!!!!... " ucap Nyonya Jung kepada sang suami, Tuan Jung tersentak,

" sebentar........ Yeobo.... Aku akan menghubungi nya sekarang! " kata Tuan Jung, langsung menjauh dari hadapan istrinya. Tiffany dan Sunny juga sama, mereka memikirkan kenalan yang berada disana, begitu juga Taeyeon yang langsung mengecek kontak ponselnya, dan segera menghubungi kenalannya, Tuan Jung kembali setelah beberapa menit menelfon,

" Dokter!!! Segera siapkan pasien.... 5 menit lagi kita akan berangkat ke US, Yuri siapkan semuanya!!!!...... Teman Appa akan membantu di US, cepat..... Saya mohon.... Saya tidak ingin cucu satu-satunya milik saya terbujur kaku tanpa perlakuan yang jelas... ", sang dokter segera melakukan hal yang diperintahkan, Yuri juga sama,

" Chagi.... Kau ikut Taeyeon ya.... Pihak maskapai hanya memperbolehkan 3 orang penumpang termasuk pasien dan alat-alatnya!, kau bisa menyusul besok atau lusa.... " kata Tuan Jung, sang istri mencoba paham, Taeyeon dan sang istri serta Sunny mengangguk paham, mereka menemani brankar Sinbi menuju lapangan tempat helikopter menuju bandara mendarat, mengucapkan selamat tinggal untuk Sinbi agar kembali berjuang memperebutkan nyawanya dengan malaikat di atas sana.

JESSTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang