Graduate

461 46 9
                                    

   Jessica masuk kekamar nya dengan membawa obat merah dan kapas, serta alkohol, dia mendekati Sinbi yang tengah duduk di tepi ranjang miliknya, Jessica hanya memasang wajah datar, tak berekspresi sedikitpun,

     " mih.... " lirih Sinbi, Jessica menatap anaknya tapi Sinbi hanya menundukkan kepalanya, dia takut dengan Jessica,

  Jessica mengangkat dagu Sinbi, dan pandangan mereka bertemu tapi tidak sedikitpun Jessica bersuara, dia meneliti wajah anaknya yang hampir semua memerah, apalagi daerah pipinya yang tembam itu, jari tangan tampak terlihat jelas, seberapa keras Yerin tadi menampar nya? Uhh tapi itu setimpal dengan perbuatan Sinbi,

   Jessica membersihan luka Sinbi dengan alkohol terlebih dahulu, membubuhkan cairan itu ke atas kapas dan mengusapnya pelan di wajah Sinbi,

     " sss...... " desis Sinbi tertahan, itu cukup perih pikirnya, apalagi sebelum tadi dia pergi ke rumah Jessica, Yeri yang berusaha memisahkan antara Sinbi dan Yerin tanpa sengaja membogemnya, ditambah lagi tinjuan maut Yerin yang kena di pelipisnya tadi, jujur saja dia sangat remuk sekarang, tapi melihat mata bengkak Jessica dia mengurungkan niat untuk mengeluh,

   Jessica hanya diam, tapi tangannya bergerak aktif mengobati luka Sinbi, mengompres pipi Sinbi dengan es batu, dia menghela nafasnya saat Sinbi kembali menundukkan kepalanya, dan memainkan jemarinya sendiri, menguili kukunya, lama sekali hening dari keduanya, Jessica tak ingin bersuara, dan Sinbi takut berbicara. Gitu aja sampe Jessica Jung nikah beneran sama Kwon Yuri di dunia nyata!.

     " mih.... " lirih Sinbi setengah berbisik, Jessica menatap anaknya dalam diam, matanya melirik kebawah, ternyata tulang jemari Sinbi juga terluka, entah apa dan mengapa seperti itu,

     " maaf... " ujarnya, satu kata itu membuat Jessica kembali menatap anaknya yang masih saja menunduk, Jessica berdiri dari duduknya, selangkah menjauhi Sinbi,

Bruk.....

     " maaf, maafin Sinbi mih... Sinbi gak bermaksud nyakitin mamih, maaf.... Maaf" ujar Sinbi, yang sudah luruh kebawah dia duduk dibawah menatap ujung sandal milik Jessica yang perlahan berbalik menatap anaknya yang berada dibawah, Jessica terkejut,

     " maafin Sinbi mih, Sinbi beneran gak maksud kayak gitu sama mamih, Sinbi sadar kalo Sinbi salah, Sinbi juga gak bermaksud ngomong kayak gitu sama mimih Tippa, Sinbi emosi keinget mimih gabisa dateng ke acara wisuda Sinbi, dan...... ", Sinbi menggantungkan kalimatnya, Jessica mengernyitkan dahinya, Sinbi menghela nafasnya kasar,

    " dan Sinbi cemburu, semua orang gak merhatiin Sinbi lagi... " ujarnya lemas, Jessica terkejut,

     " mamih please maafin Sinbi, sumpah Demi apapun yang Sinbi punya, Sinbi gak sadar ngucapin itu, Sinbi gatau kalo Sinbi ngucapin itu, Sinbi kebawa emosi mih.... Sumpah!!!! " kata Sinbi, dia menyatukan tangannya memohon pada Jessica untuk dimaafkan,

     " kenapa kamu berantem? " tanya Jessica, Sinbi mendongak menatap wajah datar sang ibu, dan kembali menunduk saat mata Jessica kembali menemukan luka di bagian pelipis nya,

     " eng-eng-enggak, Sinbi gak berantem mih... " jawab Sinbi,

     " papih kamu pernah ngajarin kamu berantem, gak?! " tanya Jessica terdengar menginterogasi, Sinbi menggeleng,

     " papih kamu pernah ngajarin gak, kalo mau ngomong sama yang lebih tua harus natap matanya, apalagi mau minta maaf?! ", Sinbi kembali menggeleng, dia mendongak menatap mata bulat Jessica,

     " papih kamu pernah.. ",

     " papih gak pernah ngajarin Sinbi yang jelek-jelek mih.... " jawab cepat Sinbi, Jessica terdiam, dia tahu pasti suaminya tidak pernah mendidik anaknya dengan cara yang salah,

JESSTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang