Penjelasan

510 45 4
                                    

   Jessica dan Yuri sudah sampai di kediaman Yuri, mereka memilih ke mansion Yuri daripada ke rumah Tuan Jung, dan tidak mungkin juga mereka perang di rumah orangtua Jessica,

     " sayang....... ",

     " mandi dulu! " perintah Jessica, Yuri sekali lagi menurut dia tidak ingin membuat singa nya bangun hanya karena dia memaksa, Yuri berlalu meninggalkan Jessica yang masih memasang wajah datarnya,

   Jessica juga mandi, setelah dia menyiapkan pakaian Yuri, dia menghela nafasnya berkali-kali, antara kasian sama Yuri tapi kek pingin nyekek, ya bayangin ada istrinya cipok an sama yang lain yakali nih mamih jenong gak murka,

   Sepuluh menit berlalu Jessica telah menyelesaikan mandi malamnya, badannya udah seger kek habis lari marathon 2.300 meter, tapi wajah nya kek kulkas pindahan, dingin banget, ngelirik Yuri pun enggak sama sekali, si bapak udah ketar-ketir pas Jessica mandang dia kek mau nerkam,

     " sayang.... ", Jessica menatap wajah Yuri yang menunduk, ah dia bener-bener takut banget sekarang,

      " kam-kam-kamu ma-ma-ma-marah??? " tanyanya sambil gugup, Jessica masih setia dan sangat setia dengan wajah dinginnya,

     " menurut anda bagaimana Tuan Kwon??!! " jawabnya, Yuri merasa persendian nya patah saat itu juga,

     " sayang... Maaf.... Aku aku aku aku.... Aku.... Gak-gak-gak tau kalo dia senekat itu... Maaf sayang... Yaa???... Yaa?? Pliss maafin!!!!!! " rengeknya, Jessica mendengus pelan, Jessica mengalihkan pandangannya menuju jendela kamar mereka,

   Dia gak marah, cuma diem aja. Tapi, diem nya bikin orang ngerasa bersalah pake banget,

     " yeobo.....",

     " mamihnya anak-anak... ",

     " sayang...... ",

     " baby..... ",

     " Sica~ahh.... ",

     " Sicababy...... ", Yuri tak menyerah dia perlahan mendekati Jessica, dan menariknya dalam pelukan, Jessica hanya diam tak menolak ataupun menerima, pasif banget mih.

     " mommy maafin baby yaa... Yaa pwiss.... Baby gak bakal nakal lagi... Janji..... " katanya sambil aegyo-aegyo menjijikkan, sedangkan Jessica didepan sana mencoba untuk gak nabok bibir suaminya,

   Jessica membalikkan badannya menghadap sang suami, mata mereka saling berpandangan, udah berkaca-kaca tuh mata Yuri, dia udah tau salah banget,

     " kamu masih marah ya?? Hmmm... Maaf sayang akuuummmppphhh", Jessica membungkam bibir suaminya dengan bibirnya sendiri, Yuri tentu terkejut si ibu kok tiba-tiba nyosor,

     " aku gak marah, tapi pingin mutilasi kamu! Sekali lagi kamu sama young leaf kayak dia, kamu bukan hanya kehilangan aku... Tapi kehilangan semua milik kamu, termasuk Sinbi dan Jijel... Paham??!! " kata Jessica keras diakhir, si bapak ngangguk kayak anak yang dimarahin emaknya.

     " jadi aku dimaafin kan?? Kan? Kan?? Sica baby kan kann? Ya kan??!!!! " manja Yuri sudah menggelitikki pinggang istrinya,

     " belum.... Aku harus bekerja keras ngapus najis mugholadoh di bibir kamu itu! Enak aja sih main nyosor punya orang! " kesalnya, ya gimana gak kesel si bapak cuma diem aja kek patung pas di cium si tebing curam,

    " jika itu hukuman dari ibu negara, kakanda siap menikmatinya... Eummhh maksudnya siap menerima apapun hukuman dari ibu negara... " kata Yuri, Jessica menggeleng tak percaya,

   Yuri udah mengerucutkan bibirnya siap menerima hukuman Jessica yang dikira akan menciumi nya,

     " ngapain monyong-monyong kayak gitu??!! " kata Jessica, Yuri membuka matanya sebelah,

JESSTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang