Fever

556 58 9
                                    

   Jessica yang baru menyelesaikan mandinya yang cukup lama, karena dia harus membersihkan badannya dari atas sampai bawah karena ulah Yuri, membuat sang anak mengrewel terutama Giselle yang panasnya bertambah, Yuri sempat kewalahan karena Giselle tidak ingin disentuh, berakhir dia menggedor pintu kamar mandi Jessica agar Jessica cepat menyelesaikan mandinya.

   Jessica dan Yuri sama-sama membawa satu nampan berisi makanan untuk kedua anaknya, Jessica berjalan cantik menuju ranjang Giselle dan membangunkan sang anak bungsu terlebih dahulu,

     " sayang....... Bangun...... Aeri......... " bisik Jessica membuat sang empunya nama menggeliat seperti cacing,

     " mih..... Panas....... Huaa...... Panas....... " seru Giselle yang merasakan badannya panas dan tenggorokannya yang tidak enak, Jessica menghela nafasnya lemah,

     " dedek bangun dulu yaa........ Makan terus minum obat nanti tidur lagi... Biar cepet sembuh.... " kata Jessica mengangkat kepala Giselle agar dia duduk,

     " kepala Jijel pusing... Huaaa... Sakit....... " seru Giselle sekali lagi, Jessica mengelus rambut anaknya agar tenang, Giselle memang tidak pernah sakit selama ini, tapi entah kenapa hari ini dia demam, Sinbi juga sama perasaan kemarin mereka baik-baik saja,

     " say aaaaaahhhhhhhh....... " ucap Jessica membuat Giselle mau tak mau membuka mulutnya, mengunyah paksa sarapan paginya yang sudah dihaluskan oleh Yuri tadi,

   Baru suapan ketiga, Giselle memuntahkan apa yang dia telan, membuat Jessica yang bajunya terkena muntahan milik Giselle mendengus, Yuri yang melihat Jessica berinisiatif untuk menggantikan posisi Jessica dan menyuruh Jessica berganti baju,

     " Sica..... Kamu ganti baju dulu sana, biar Jijel sama aku.... " lembut Yuri menghampiri sang ibu dari anak-anaknya, Jessica mencibikkan bibir bawahnya lucu,

     " hmm.... " gumam Jessica,

     " dedek sama papih dulu ya.... Mamih mau ganti baju sebentar... " pamit Jessica mengelus kepala Giselle pelan, Giselle merasa bersalah dia mengangguk takut jika ibunya marah lagi kepadanya,

   Yuri menghampiri anak terkahir dan mengambil mangkok makanan untuk menyuapi Giselle,

     " Jijel~ah..... Makan yang banyak, ne?? Kalo Jijel makan banyak papih bawa ke Dufan deh? Gimana? " tawar Yuri, Giselle tampak berpikir, terus menggeleng,

     " ani.... Jijel gamau ke Dufan, Jijel mau ke puncak... Kata Sinbi Unnie om-papih punya Villa di puncak? Iya kah?? " tanya antusias Giselle, Yuri melirik kanan kiri dan mengangguk menjawab pertanyaan Giselle,

     " hmm baiklah.. Papih bawa Jijel kesana..... Tapi harus makan dulu sampai habis terus minum obat... Biar cepet sembuh... " ujar Yuri, Giselle mengangguk mantap dan membuka mulutnya lebar-lebar, Yuri tersenyum dan menyuapi sang anak telaten.

     " loh... Jijel udah tidur aja.... " kata Jessica pelan, setelah melihat Yuri menggendong anaknya dan menidurkan nya diluar kamar Giselle, Yuri tersenyum mendengar perkataan Jessica,

     " tentu... Dia lucu seperti mu...... Dan pastinya gampang sekali tidur... " kata Yuri, Jessica memicing tak suka saat dia di judge 'tukang tidur' padahal mah dia kalau punya waktu lenggang cuma dibuat rebahan sampai malam gitu doang, bukan tukang tidur, emang minta di slepet si Yuri, udah item, kang bully, untung tuh ganteng ye kagak diseplak juga sama mamih.

     " kamu bangunin Sinbi gih... Kasian dia belum makan..... " ujar Yuri, Jessica mengangguk dan berjalan menuju ranjang Giselle untuk membangunkan sang sulung,

     " adek... Bangun sayang.... Ayo makan dulu.... " lembut Jessica membangunkan Sinbi, Sinbi menggeliat tak nyaman dengan sentuhan tangan Jessica yang berada di lehernya,

JESSTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang