Deva berada dalam fase antara ada dan tiada,tubuh nya sekarang berpijak pada lantai bumi,namun fikiran nya melayang bagai kapas tak bernyawa.Tatapan nya tak dapat teralih dari sosok gadis manis di depan nya,
"Udah ya"
Hana mengakhiri Ar-Rahman nya,
Harusnya jika Allah mentakdirkan kami,Dia akan membuka kan hati Deva,mestinya hati Deva sekarang bersorak,entah tersentuh,atau gelagapan.
Batin Hana,
"Oh iya-iya makasih,"
Deva tersenyum kikuk,ia mengalihkan pandangannya ke segala arah,entah bingung,atau mencoba faham,namun gagal.
"Udah malem,aku pulang ya Na!"
Deva mengambil jaket nya dari ranjang Hana,tanpa jeda ia melewati Hana dengan lancang,tanpa berkata,bahkan mengucapkan pamit.
"Iya hati-hati"
Ucap Hana lalu mengantar nya sampai ke depan pintu.
Hana bingung,adakah yang salah?
tubuh nya ia rebahkan pada ranjang,nampak atap nan lampu hias yang sekarang menemani mata nya,Perlahan gelap,Hana tenggelam pada alam mimpi yang melenyapkan. persoalan-persoalan itu mulai meluruh,antara Cinta,keyakinan,nan,restu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VA & NA
Teen Fiction-CINTA BEDA AGAMA- "Tapi kalau deva mau bareng sama hana,deva juga harus punya keyakinan yang sama kayak hana,deva juga harus mempercayai Tuhan hana" Leher deva mengeras,tangan yang ia ikatkan pada pinggang gadis nya itu kini terlepas. Ia siap ketik...