CHAPTER 3

8 1 0
                                    

Hana tidak tau lagi apa yang di lakukan Deva setelah mengucapkan kata sakral tadi,yang ia tau sekarang,hatinya tak bisa ia kontrol.jika dapat di anonimkan mungkin rasanya seperti meriam yang baru di ledak kan.
Hana membawa nampan yang berisi kopi untuk Deva,namun ia tak melihat laki-laki itu disana.

"Dev.."
Panggilnya sambil meletakan kopi di atas meja.mata nya berputar kesana-kemari mencari batang hidung Deva.

Dan...

"Devaaaa!"
Seru Hana kaget ketika melihat Deva sedang bertelanjang dada di atas ranjang nya,jarinya sibuk mengetikkan sesuatu pada laptop Hana.

"Stttt...Hana kenapa teriak?"
Deva menautkan kedua alisnya.
Bahkan Hana sendiri tidak dapat mengalihkan pandangannya dari tubuh atletis Deva, benar-benar menakjubkan.

"Haha...baru liat setengah nya aja loh Na, gimana ntar kalau liat semua??"
Ucap Deva santai,ia memergoki Hana yang masih menatap nya tanpa berkedip.
Hana sadar dan menggelengkan kepalanya.
"Astaghfirullah,Deva pakai baju mu"
Hana meneguk air liur nya yang hampir menetes.

Deva yang melihat Hana Salah tingkah langsung memberikan smirk andalannya.
"Hana sini deh!"
Ucap Deva sambil membenahkan duduk nya,
"Pakai dulu baju nya!"
Hana masih memalingkan wajah nya dari Deva.
"Udah"
Jawab Deva simpel,tanpa aba-aba Hana kembali mengarahkan pandangannya untuk melihat Deva,namun...

"Deva..."
Hana terkejut dengan apa yang di lihatnya.Deva yang masih bertelanjang dada dan memberikan senyum iblisnya untuk Hana.

"Sudah ku bilang,wajah merah mu membuat ku candu"
Ucap Deva lalu mengambil baju yang tergeletak di atas ranjang Hana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VA & NATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang