Malam itu,tepat pukul 22.00,Hana membereskan baju-bajunya dari almari, ia benar-benar berniat untuk pulang,mungkin lama,bahkan tak akan kembali ke negri ini lagi.
Potongan-potongan kenangan itu seakan mengoyak rusak kepalanya, potongan kisah itu berlarian pada hatinya yang sudah sangat berdarah.
Jam penerbangan tepat pukul 01.00,jadi ia masih sempat rebahan di kasur nya,menerawang jauh Pada bilik pikiran nya yang semakin kusut,
Drt...drt.. drt...
Ponsel yang Hana letakkan di atas meja rias nya kini berdering dan menampakkan nama Deva disana,detik itu juga Hana di buat kikuk,ia mulai beranjak dari ranjang nya lalu mengangkat telfon itu.
"Udah gak usah ganggu Hana!"
Ucap Hana bahkan sebelum laki-laki di seberang sana memulai pembicaraan."Hana...Hana apa kabar?"
Ucap Deva sangat pelan,bahkan bisa di bilang berbisik.
hatinya mulai merasakan sesak lagi, air matanya hampir saja tak bisa ia bendung begitu mendengar suara laki-laki yang selama ini ia rindukan tapi tak ingin ia temui kehadirannya."Hana pamit,aku mau pulang,jangan cari Hana lagi,selamat atas tunangannya,makasih atas 3 bulan nya,makasih udah ngebuat Hana menjadi satu-satunya perempuan paling bahagia di dunia dan..."
Hana menarik nafasnya berat.
"Makasih udah buat Hana sakit,setelah ini Hana gak akan Kembali dan ganggu Deva lagi"
Setelah mengucapkan kata sakral itu,hana langsung mematikan panggilan sepihak bahkan tak mengizinkan Deva bicara.Hana menghempaskan tubuhnya kembali keranjang.namun tak lama kemudian,
Drt..drt...drt...
Ponselnya kembali berdering.
"Siapa lagi sih?"
Hana mengambil ponsel nya lalu Menerima panggilan tersebut.
"Hanaa..."
Lirih laki-laki di seberang sana,"Ngapain Deva telfon Hana lagi?maaf aku masih ada urusan"
Sebelum benar-benar menutup telfon nya,ia di kejutkan dengan suara perempuan yang tertawa di seberang sana.Tak asing, seakan ia pernah mendengar suara tersebut.
"Hahahaha segitu saja perjuangan cinta kalian wahai manusia tak tau diri?"
Dan benar,perempuan itu!Hana meneguk ludahnya."Hana...Hana,..maafin Deva.."
Suara lirih Deva serta gema tawa dari perempuan tersebut semakin membuat Hana bingung, sebenarnya apa yang terjadi."Deva sayang,bilang dong yang sebenarnya,emang mau wajah tampan kamu ini semakin hancur"
Sahut perempuan di seberang sana yang membuat Hana membulatkan matanya seketika.
Apa maksudnya hancur?
Apa yang terjadi dengan Deva?"Jangan Sekali-kali Sentuh Deva!"
Ucap Hana penuh penekanan,suhu di ruangan apartemen nya mendadak naik,bahkan jadwal penerbangan yang tinggal beberapa menit lagi telah ia lupakan,yang ada di benaknya sekarang hanya lah Deva.
"telat,maaf saya sudah buat dia hancur hahahaha"
Sahut perempuan disana dengan gelak tawa yang membuat bulu kuduk Hana berdiri."Hana,pulang ya,jangan khawatir,Deva akan baik-baik saja"
Ucap Deva susah payah,nafasnya seakan hampir habis,
"tenang aja nanti Deva bakal nyusul Hana ke Indonesia"
"Berani kamu bilang begitu Deva,oke mari kita mulai lagi"
"Stop...Jen... please"
Tubuh Hana ambruk, lututnya lemas,air mata nya mengalir begitu deras ketika mendengar suara berat Deva di seberang sana,suara Deva yang kesakitan, suara Deva yang sudah lama tidak ia dengar, tapi sekarang,suara itu menjadi suara yang paling Hana benci,Hana benci dengan Deva yang menjerit kesakitan,bahkan tingkat kebencian nya lebih besar daripada mengetahui kenyataan bahwa Deva tiba-tiba meninggalkan Hana dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.
"Saya benci kamu lebih memilih Hana daripada saya! saya benci tiap kali kamu memikirkan wanita brengsek itu!SAYA BENCI KAMU DEVA!!!"
Tut..Tut..Tut..
Panggilan berakhir,Hana menatap ponselnya sendu,nama Deva masih terpampang jelas pada log panggilannya.
Ia memegangi lututnya, air matanya masih tak bisa ia bendung, meskipun Deva memang benar-benar membuat hatinya hancur,tapi kali ini bahkan sakitnya berlipat-lipat.
Tak ada yang bisa Hana perbuat, kecuali mengadahkan kepalanya ke atas dan berbicara baik-baik dengan Tuhan yang mengetahui takdir nya.
"Ya Allah, selamatkan Deva,Hana ikhlas jikalau engkau mentakdirkan dia pergi dari hidup Hana,tapi..."
Hana menepuk-nepuk dadanya keras,"jangan buat Deva kesakitan,meskipun dia bukan hamba mu,Hana nitip doa yang mungkin nanti akan Deva ucapkan juga untuk-Mu"
"Jaga Deva,lindungi dia Ya Rab..."
![](https://img.wattpad.com/cover/280756234-288-k704833.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VA & NA
Teen Fiction-CINTA BEDA AGAMA- "Tapi kalau deva mau bareng sama hana,deva juga harus punya keyakinan yang sama kayak hana,deva juga harus mempercayai Tuhan hana" Leher deva mengeras,tangan yang ia ikatkan pada pinggang gadis nya itu kini terlepas. Ia siap ketik...